Rahasia yang ditutup oleh Abu Sufyan,
‘terungkap’ oleh Ibnu Katsir yang agung. Yakni mengenai ‘saat dia dipanggil’
oleh raja terbesar sejagad bernama Hiraqla. Di hadapannya, dia ditanya panjang
lebar mengenai nabi SAW. Ada ‘Pertanyaan’ yang ditutup oleh beliau atau oleh
para ahli Hadits setelahnya. Yakni tentang ucapan dia di hadapan Hiraqla, dan persaksian Bathriq (kepala Gereja yang membawahi setidaknya 5.000 orang). Bathriq berkata,
“Semalam Masjid Iliya ini dimasuki oleh seorang Nabi SAW.”
Ungkapan Ibnu Katsir inilah yang dimaksud:
Dengan serius, Abu Sufyan berusaha
menjatuhkan dan merendahkan nama nabi SAW, di hadapan Kaisar Hiraqla.
Uraian ini, (dalam kitab lain) dijelaskan
oleh Abu Sufyan, “Demi Allah, yang mencegah saya menjelaskan keadaan nabi SAW:
1.
‘Takut dicap bohong.
2.
Takut Beliau tak percaya
lagi pada saya’.
Hingga saya menjelaskan Sabda Nabi SAW:
‘Di malam saya dinaikkan (ke langit)’.
Pada Hiraqla, saya berkata, ‘kepada yang
Mulia, bolehkah saya bercerita? Agar Tuan tahu bahwa ‘dia (SAW) telah
berbohong?’.
Beliau bertanya ‘apa itu?’.
Saya berkata ‘dia’ berkata pada kami ‘di
suatu malam, dia sungguh telah keluar dari kota kami (Tanah Haram), menuju
Masjid Tuan, Masjid Iliyak ini. Malam itu juga, sebelum subuh, dia telah
kembali menuju kami’.
Seorang Bathriq (Kepala Gereja) Iliyak
berada di arah kepala Hiraqla, berkata ‘malam itu saya tahu’.
(Dengan takjub) Hiraqla memandang dan
bertanya ‘dengan apa kau bisa tahu?’.
Dia menjawab ‘biasanya saya tidak tidur,
sebelum menutup seluruh pintu Masjid. Malam itu semua pintu saya tutup, kecuali
satu, karena sulit ditutup. Semua bawahan saya, saya minta agar membantu.
Bahkan siapa saja yang ada, saya minta membantu. Namun pintu tetap tidak bisa
ditutup, bahkan tidak bisa digerakkan. Kami sangat kesulitan, bagai ‘memindahkan’
gunung. Hingga saya memanggil beberapa tukang kayu. Setelah meneliti, mereka
berkata ‘ternyata terganjal oleh najaf (benda di atas pintu)
dan bangunan. Kami takkan mampu menggerakkan ini hingga subuh. Di waktu subuh,
kita cek penyebabnya apa?’.
Dua pintu saya biarkan terbuka hingga pagi.
Setelah saya cek, ternyata batu yang dibalik pintu ‘dilobang’. Dan ternyata di situ, ada bekas ikatan kendaraan. Pada para sahabat, saya
berkata ‘semalam pintu ini tidak bisa ditutup, karena dimasuki oleh seorang Nabi SAW. Tadi malam Beliau telah shalat di
Masjid kita.” [1]
وَجَعَلَ أَبُو سُفْيَانَ يَجْهَدُ أَنْ يُحَقِّرَ أَمْرَهُ
وَيُصَغِّرَهُ عِنْدَهُ. قَالَ فِي هَذَا السِّيَاقِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ:
وَاللَّهِ مَا يَمْنَعُنِي أَنْ أَقُولَ عَلَيْهِ قَوْلًا أُسْقِطُهُ مِنْ
عَيْنِهِ إِلَّا أَنِّي أَكْرَهُ أَنْ أَكْذِبَ عِنْدَهُ كَذْبَةً يَأْخُذُهَا
عَلَيَّ، وَلَا يُصَدِّقُنِي بِشَيْءٍ. قَالَ: حَتَّى ذَكَرْتُ قَوْلَهُ لَيْلَةَ
أُسْرِيَ بِهِ قَالَ: فَقُلْتُ: أَيُّهَا الْمَلَكُ، أَلَا أُخْبِرُكَ خَبَرًا
تَعْرِفُ أَنَّهُ قَدْ كَذَبَ؟ قَالَ: وَمَا هُوَ؟ قَالَ: قُلْتُ: إِنَّهُ
يَزْعُمُ لَنَا أَنَّهُ خَرَجَ مِنْ أَرْضِنَا -أَرْضِ الْحَرَمِ-فِي لَيْلَةٍ
فَجَاءَ مَسْجِدَكُمْ هَذَا-مَسْجِدَ إِيلِيَاءَ، وَرَجَعَ إِلَيْنَا تِلْكَ
اللَّيْلَةَ قَبْلَ الصَّبَاحِ. قَالَ: وبَطْرِيقُ إِيلِيَاءَ عِنْدَ رَأْسِ
قَيْصَرَ، فَقَالَ: بَطْرِيق إِيلِيَاءَ: قَدْ عَلِمْتُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ،
قَالَ: فَنَظَرَ قَيْصَرُ، وَقَالَ: وَمَا عِلْمُكَ بِهَذَا؟ قَالَ: إِنِّي كُنْتُ
لَا أَنَامُ لَيْلَةً حَتَّى أُغْلِقَ أَبْوَابَ الْمَسْجِدِ، فَلَمَّا كَانَ
تِلْكَ اللَّيْلَةُ أَغْلَقْتُ الْأَبْوَابَ كُلَّهَا غَيْرَ بَابٍ وَاحِدٍ
غَلَبَنِي، فَاسْتَعَنْتُ عَلَيْهِ بِعُمَّالِي وَمَنْ يَحْضُرُنِي كُلِّهِمْ
فَعَالَجْتُهُ فَغَلَبَنِي، فَلَمْ نَسْتَطِعْ أَنْ نُحَرِّكَهُ، كَأَنَّمَا
نُزَاوِلُ بِهِ جَبَلًا فَدَعَوْتُ إِلَيْهِ النَّجَاجِرَةَ، فَنَظَرُوا إِلَيْهِ
فَقَالُوا: إِنَّ هَذَا الْبَابَ سَقَطَ عَلَيْهِ النِّجَافُ وَالْبُنْيَانُ وَلَا
نَسْتَطِيعُ أَنْ نُحَرِّكَهُ حَتَّى نُصْبِحَ فَنَنْظُرَ مِنْ أَيْنَ أَتَى.
قَالَ: فَرَجَعْتُ وَتَرَكْتُ الْبَابَيْنِ مَفْتُوحَيْنِ. فَلَمَّا أَصْبَحْتُ
غَدَوْتُ عَلَيْهِمَا فَإِذَا الْحَجَرُ الَّذِي فِي زَاوِيَةِ الْبَابِ (3)
مَثْقُوبٌ، وَإِذَا فِيهِ أَثَرُ مَرْبَطِ الدَّابَّةِ قَالَ: فَقُلْتُ
لِأَصْحَابِي: مَا حُبِسَ هَذَا الْبَابُ اللَّيْلَةَ إِلَّا عَلَى نَبِيٍّ،
وَقَدْ صَلَّى اللَّيْلَةَ فِي مَسْجِدِنَا.
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
0 komentar:
Posting Komentar