SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2014/11/12

Dhomir ‘Bitawiilihi’







Setelah menceritakan mimpi, dua sahabat Yusuf AS di dalam penjara, dua sahabat berkata, “Nabbinaa bitawiilihii! Yang artinya ‘ceritakan pada kami! Takwil mimpi tersebut!’. [1]

Diriwayatkan, “Sungguh dua pemuda (yang masuk penjara bersama), berkata pada Yusuf AS, ‘sungguh sejak melihat kau, kami berdua merasa senang’.
Yusuf AS menjawab ‘saya minta dengan bersumpah demi Allah, jangan terlalu senang pada saya! Demi Allah, orang yang senang saya berlebihan, maka mendapat cobaan:
1.     Bibi saya terlalu cinta saya, maka mendapat cobaan.
2.     Ayah yang terlalu cinta saya, juga mendapat cobaan.
3.     Istri majikan saya terlalu cinta saya, juga mendapatkan cobaan. Jangan terlalu simpati pada saya! Semoga Allah memberi barokah pada kalian’.”   

“Dua pemuda tersebut, bercerita tentang mimpi, untuk menguji kemampuan Yusuf AS. Assyarobi (pembuat minuman raja) berkata ‘saya bermimpi di dalam taman. Ternyata pohon anggur di depan saya, berbuah tiga untai anggur. Anggur saya petik untuk saya perah di gelas raja. Dan saya hidangkan pada raja’.
Al-Khabbaz (pembuat roti raja) berkata ‘saya bermimpi memanggul tiga silal (wadah dari bambu untuk makanan) di atas kepala. Berisi macam-macam makanan. Tiba-tiba burung buas mematuk untuk makan’.”

Azzamakhsyari berkata, “Kalau kau bertanya dhomir FirmanNya nabbinaabitawiilhii yang artinya ‘ceritakan pada kami tentang takwilnya!’ Kemana?

Saya jawab ‘pada mimpi yang telah dikisahkan oleh dua kawan tersebut. Dalam kesamaannya, dhomir  di sini, berlaku seperti isim isaroh. Sungguh saat itu, samadengan dikatakan ‘ceritakan pada kami! Takwil mimpi yang telah berlalu itu!’.”[2]


Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta



[1] {نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ} [يوسف: 36].
[2] تفسير الزمخشري = الكشاف عن حقائق غوامض التنزيل (2/ 469)
وروى أن الفتيين قالا له إنا لنحبك من حين رأيناك، فقال: أنشد كما بالله أن لا تحبانى، فو الله ما أحبنى أحد قط إلا دخل علىّ من حبه بلاء، لقد أحبتنى عمتي فدخل علىّ من حبها بلاء، ثم أحبنى أبى فدخل علىّ من حبه بلاء، ثم أحبتنى زوجة صاحبي فدخل علىّ من حبها بلاء، فلا تحبانى- بارك الله فيكما- وعن الشعبي أنهما تحالما له ليمتحناه فقال الشرابي، إنى أرانى في بستان، فإذا بأصل حبلة عليها ثلاثة عناقيد من عنب، فقطفتها وعصرتها في كأس الملك، وسقيته. وقال الخباز: إنى أرانى وفوق رأسى ثلاث سلال فيها أنواع الأطعمة، وإذا سباع الطير تنهش منها. فإن قلت: إلام يرجع الضمير في قوله نَبِّئْنا بِتَأْوِيلِهِ؟ قلت: إلى ما قصا عليه. والضمير يجرى مجرى اسم الإشارة في نحوه كأنه قيل: نبئنا بتأويل ذلك.

0 komentar:

Posting Komentar