Mereka berjalan mendampingi Rasululah SAW yang bersabda, “Berbahagialah! Sungguh Allah telah menjajikan pada saya ‘satunya dua golongan!’ Demi Allah, saya seperti melihat tempat tewas kaum!.”
Mereka berhenti di Badar.
Kafilah Abu Sufyan telah berbelok dan
berjalan cepat melalui pantai.
Ketika telah yakin bahwa berhasil menghindari bahaya, Abu Sufyan kirim berita pada kaum Quraisy di Juhfah: “Sungguh Allah telah menyelamatkan kafilah kalian! Maka pulanglah!.”
Ketika telah yakin bahwa berhasil menghindari bahaya, Abu Sufyan kirim berita pada kaum Quraisy di Juhfah: “Sungguh Allah telah menyelamatkan kafilah kalian! Maka pulanglah!.”
Abu Jahl menjawab, “Demi Allah kami
takkan pulang hingga sampai Badar! Kami akan ke sana selama tiga hari! Untuk
menyembelih unta Jazur! Shadaqah makanan dan arak! Agar kita dilihat dan dikagumi oleh bangsa Arab!.”
Akhnas bin Syuraiq perintah, “Pulang
saja! Karena Allah telah menyelamatkan harta dan kawan kita!.”
Keluarga Zuhri dan keluarga Adi sama
pulang, mentaati dia.
Ketika kaum Quraisy masih di Juhfah;
Juhaim bin Asshalt bermimpi. Setelah bangun, bercerita, “Saya bermimpi melihat
lelaki berkuda datang membawa unta. Dan berkata ‘Utbah, Syaibah, Abu Jahl, (dan
lainnya), tewas!’.
Setelah leher untanya ditebas dengan pedang, lalu dilepaskan di pertengahan pasukan. Darah unta bercucuran mengotori semua tenda kaum Quraisy.”
Setelah leher untanya ditebas dengan pedang, lalu dilepaskan di pertengahan pasukan. Darah unta bercucuran mengotori semua tenda kaum Quraisy.”
Dengan marah Abu Jahl membentak, “Ini
ada nabi lagi dari keturunan Muthalib ya?! Dia akan tahu besok pagi, siapa yang
akan tewas!.”
Meskipun ada di situ, namun sebetulnya
Thalib bin Abi Thalib dendam pada sebagian keluarga Quraisy. Dendamnya makin bertambah;
ketika dia mendengar mereka berkata, “Demi Allah kami tahu bahwa sebetulnya
kalian di sini, ada yang memihak Muhammad!.”
Rasa benci itulah yang mendorong
Thalib pulang bersama kaum yang pulang. Ada yang menjelaskan, “Dia
pulang karena diusir.”
Pasukan Quraisy berangkat menuju
Badar. Menempati lokasi yang disebut Udwatul-Qushwa. Hujan lebat
mengguyur bumi.
Jurang yang ditempati oleh kaum Quraisy agak licin, susah dilalui.
Jurang yang ditempati oleh kaum Quraisy agak licin, susah dilalui.
Jurang yang ditempati oleh nabi dan
para sahabatnya berpasir. Tapi justru enak dilalui, setelah terguyur hujan. Rasulullah
SAW mendahului mereka menemukan kumpulan air. Di situlah Beliau SAW bertempat.
Al-Hubab bin Al-Mundzir berkata, “Ya
Rasulallah! Ini perintah Allah, yakni kita tidak boleh bergeser? Ataukan pandangan
Tuan sebagai strategi?.”
Nabi SAW menjawab, “Ini pandangan
saya dan strategi!.”
Dia berkata, “Ini bukan tempat Tuan
yang paling tepat! Sebaiknya kita turun, untuk mencari air yang lebih banyak! Di
sana kita bertempat! Semua air selain itu kita timbun! Telaga kita, kita benahi
dan kita penuhi air! Persediaan air minum kita akan cukup! Sementara mereka
tidak memiliki persediaan air minum yang memadai!.” [1]
Bersambung
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
فَسَارَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - فَقَالَ: «أَبْشِرُوا؛ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ وَعَدَنِي إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ،
وَاللَّهِ لَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَصَارِعِ الْقَوْمِ» . ثُمَّ انْحَطَّ عَلَى
بَدْرٍ فَنَزَلَ قَرِيبًا مِنْهَا وَكَانَ أَبُو سُفْيَانَ قَدْ سَاحَلَ وَتَرَكَ بَدْرًا
يَسَارًا، ثُمَّ أَسْرَعَ؛ فَنَجَا، فَلَمَّا رَأَى أَنَّهُ قَدْ أَحْرَزَ عِيرَهُ
أَرْسَلَ إِلَى قُرَيْشٍ وَهُمْ بِالْجُحْفَةِ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ نَجَّى عِيرَكُمْ
وَأَمْوَالَكُمْ فَارْجِعُوا. فَقَالَ أَبُو جَهْلِ بْنُ هِشَامٍ: وَاللَّهِ لَا نَرْجِعُ
حَتَّى نَرِدَ بَدْرًا - وَكَانَ بَدْرٌ مَوْسِمًا مِنْ مَوَاسِمِ الْعَرَبِ تَجْتَمِعُ
لَهُمْ بِهَا سُوقٌ كُلَّ عَامٍ - فَنُقِيمُ بِهَا ثَلَاثًا، فَنَنْحَرُ الْجُزُرَ،
وَنُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَنَسْقِي الْخَمْرَ، وَتَسْمَعُ بِنَا الْعَرَبُ فَلَا
يَزَالُونَ يَهَابُونَنَا أَبَدًا. فَقَالَ الْأَخْنَسُ بْنُ شَرِيقٍ الثَّقَفِيُّ
- وَكَانَ حَلِيفًا لِبَنِي زُهْرَةَ - بِالْجُحْفَةِ: يَا بَنِي زُهْرَةَ، قَدْ
نَجَّى اللَّهُ أَمْوَالَكُمْ وَصَاحِبَكُمْ فَارْجِعُوا، فَرَجَعُوا. فَلَمْ
يَشْهَدْهَا زُهْرِيٌّ وَلَا عَدَوِيٌّ، وَشَهِدَهَا سَائِرُ بُطُونِ قُرَيْشٍ. وَلَمَّا
كَانَتْ قُرَيْشٌ بِالْجُحْفَةِ رَأَى جُهَيْمُ بْنُ الصَّلْتِ بْنِ مَخْرَمَةَ
بْنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ رُؤْيَا فَقَالَ: إِنِّي رَأَيْتُ فِيمَا
يَرَى النَّائِمُ رَجُلًا أَقْبَلَ عَلَى فَرَسٍ وَمَعَهُ بَعِيرٌ لَهُ، فَقَالَ:
قُتِلَ عُتْبَةُ وَشَيْبَةُ وَأَبُو جَهْلٍ، وَغَيْرُهُمْ مِمَّنْ قُتِلَ
يَوْمَئِذٍ - وَرَأَيْتُهُ ضَرَبَ لَبَّةَ بَعِيرِهِ ثُمَّ أَرْسَلَهُ فِي
الْعَسْكَرِ، فَمَا بَقِيَ خِبَاءٌ إِلَّا أَصَابَهُ مِنْ دَمِهِ. فَقَالَ أَبُو
جَهْلٍ: وَهَذَا أَيْضًا نَبِيٌّ مِنْ بَنِي الْمُطَّلِبِ، سَيَعْلَمُ غَدًا مَنِ
الْمَقْتُولُ. وَكَانَ بَيْنَ طَالِبِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، وَهُوَ فِي الْقَوْمِ،
وَبَيْنَ بَعْضِ قُرَيْشٍ مُحَاوَرَةٌ، فَقَالُوا: وَاللَّهِ قَدْ عَرَفْنَا أَنَّ
هَوَاكُمْ مَعَ مُحَمَّدٍ. فَرَجَعَ طَالِبٌ إِلَى مَكَّةَ فِيمَنْ رَجَعَ،
وَقِيلَ: إِنَّمَا كَانَ خَرَجَ كُرْهًا، فَلَمْ يُوجَدْ فِي الْأَسْرَى وَلَا فِي
الْقَتْلَى وَلَا فِيمَنْ رَجَعَ إِلَى مَكَّةَ، وَهُوَ الَّذِي يَقُولُ:
يَا رَبِّ إِمَّا
يَغْوُونَ طَالِبْ ... فِي مِقْنَبٍ مِنْ هَذِهِ الْمَقَانِبْ
فَلْيَكُنِ الْمَسْلُوبَ
غَيْرَ السَّالِبْ ... وَلْيَكُنِ الْمَغْلُوبَ غَيْرَ الْغَالِبْ
وَمَضَتْ قُرَيْشٌ حَتَّى نَزَلَتْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى مِنَ
الْوَادِي، وَبَعَثَ اللَّهُ السَّمَاءَ، وَكَانَ الْوَادِي دَهْسًا، فَأَصَابَ
رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَأَصْحَابَهُ مِنْهُ مَا
لَبَّدَ لَهُمُ الْأَرْضَ، وَلَمْ يَمْنَعْهُمُ الْمَسِيرَ، وَأَصَابَ قُرَيْشًا
مِنْهُ مَا لَمْ يَقْدِرُوا عَلَى أَنْ يَرْحَلُوا مَعَهُ. فَخَرَجَ رَسُولُ
اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يُبَادِرُهُمْ إِلَى الْمَاءِ،
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَدْنَى مَاءٍ مِنْ بَدْرٍ نَزَلَهُ، فَقَالَ الْحُبَابُ بْنُ
الْمُنْذِرِ بْنِ الْجَمُوحِ: «يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَهَذَا مَنْزِلٌ
أَنْزَلَكَهُ اللَّهُ لَيْسَ لَنَا أَنْ نَتَقَدَّمَهُ أَوْ نَتَأَخَّرَ، أَمْ
هُوَ الرَّأْيُ وَالْحَرْبُ وَالْمَكِيدَةُ؟ قَالَ: بَلْ هُوَ الرَّأْيُ
وَالْحَرْبُ وَالْمَكِيدَةُ. قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَإِنَّ هَذَا لَيْسَ
لَكَ بِمَنْزِلٍ، انْهَضْ بِالنَّاسِ حَتَّى نَأْتِيَ أَدْنَى مَاءٍ سِوَاهُ مِنَ
الْقَوْمِ فَنَنْزِلَهُ، ثُمَّ نُعَوِّرَ مَا وَرَاءَهُ مِنَ الْقُلُبِ، ثُمَّ
نَبْنِيَ عَلَيْهِ حَوْضًا وَنَمْلَأَهُ مَاءً، فَنَشْرَبَ مَاءً وَلَا
يَشْرَبُونَ.
0 komentar:
Posting Komentar