Rasulullah SAW keluar dari tenda sambil membaca Ayat, “{سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ} [القمر: 45].” Lalu memberi semangat, “Demi yang TanganNya menggenggam diri Muhammad! Orang yang memerangi hingga membunuh mereka, dalam keadaan tabah! Tidak berlari! Berharap mendapat pahala! Allah memasukkan dia ke dalam surga!.”
Dengan makan kurma yang di tangannya, Umair bin Al-Humam segera
bangkit dan berkata, “Bakh! Bakh! Berarti penghalang menuju surga, hanya tewas dibunuh oleh mereka?.”
Kurma di tangnnya dibuang, lalu berperang hingga gugur.
Mantan hamba-sahaya Umar bin Al-Khatthab RA bernama Mihjak, dipanah hingga gugur, mengawali lainnya yang gugur. Haritsah bin Suraqah juga dipanah hingga gugur.
Mantan hamba-sahaya Umar bin Al-Khatthab RA bernama Mihjak, dipanah hingga gugur, mengawali lainnya yang gugur. Haritsah bin Suraqah juga dipanah hingga gugur.
Auf bin Afrak menyerang dengan garang. Namun jurus-jurusnya
dipatahkan bahkan gugur sebagai shahid (bentuk tunggal 'syuhada').
Pertempuran sengit dua kubu semakin seru.
Rasulullah SAW mengambil segenggam tanah untuk ditaburkan ke arah lawan. Sambil bersabda, “Wajah-wajah jelek!.”
Rasulullah SAW mengambil segenggam tanah untuk ditaburkan ke arah lawan. Sambil bersabda, “Wajah-wajah jelek!.”
Dan bersabda pada para sahabat, “Serbu!.”
Dalam waktu cepat kaum Quraisy porak-poranda oleh amukan kaum
Muslimin. Banyak yang terbunuh dan tertawan.
Rasulullah SAW di dalam tenda. Saed bin Muadz berdiri di depan
pintu tenda, membawa pedang terhunus. Didampingi kaum Anshar yang bertekat
melindungi dari serangan lawan.
Rasulillah SAW menyaksikan wajah Saed muram, karena melihat
kaumnya menawan beberapa lawan. Hingga bersabda, “Sepertinya kau benci perbuatan
mereka? Hai Saed?!.”
Dia menjawab, “Betul ya Rasulallah! Di awal Allah mengkodar perang
pada kita ini, saya lebih senang membunuh daripada menawan lawan.”
Di pertengahan perang, Muadz bin Amer bin Jamuh mencari Abu Jahl
yang dilindungi oleh sejumlah kaumnya.
Mereka marah pada Muadz yang makin dekat. Dan berkata, “Dia jangan
sampai menyerang Ayah Hakam (Abu Jahl),” dengan celoteh berbeda-beda.
Muadz berkata, “Saya harus menyerang dia!.”
Putra Abu Jahl bernama Ikrimah marah, dan menebaskan pedang hingga
tangan yang bergerak, melindungi leher Muadz bin Amer, patah. Namun tangan
masih terbawa, menggantung pada kulit binatang yang dibawa. Setelah perang
seharian, tangan putusnya diinjak dengan kaki, lalu ditarik agar lepas, agar
tidak mengganggu. Lalu dibuang.
Muadz bin Amer hidup hingga pada zaman kekhalifahan Utsman bin
Affan RA.
Muawwidz bin Afra mendatangi untuk menebaskan pedangnya hingga Abu
Jahl roboh, tak mampu berdiri.
Yang mendekati Abu Jahl setelah itu, Ibnu Masud, karena perintah Rasulillah SAW, “Siapa mau mengecek keadaan Abu Jahl?!.”
Yang mendekati Abu Jahl setelah itu, Ibnu Masud, karena perintah Rasulillah SAW, “Siapa mau mengecek keadaan Abu Jahl?!.”
Ibnu Masud menemukan dia, di antara mayat-mayat berserakan. Dia
yang tersengal-sengal; lehernya diinjak dengan kaki. Dengan sinis, Ibnu Masud
berkata, “Bukankah kau telah dihinakan oleh Allah? Hai Musuh Allah?.”
Dia menjawab, “Dengan apa Allah menghinakan saya? Apa ada orang
yang lebih hebat daripada saya, yang kalian bunuh ini? Katakan! Siapa pemenang
peperangan ini!.”
Ibnu Masud menjawab, “Kemenangan dikuasai oleh Allah dan
RasulNya.”
Dengan sinis, Abu Jahl berkata, “Hai penggembala hina! Kau telah
mendaki tempat terjal yang tinggi!.”
Ibnu Masud menjawab, “Jangan banyak bicara! Kau akan saya bunuh!.”
Dia berkata, “Sebaiknya kau jangan menjadi budak yang pertama
membunuh majikannya! Saya paling benci jika kau bunuh! Sebaiknya kaum terhormat
yang membunuh saya!.”
Ibnu Masud menebas leher, hingga kepala Abu Jahl lepas dan
menggelundung menuju antara dua kakinya. Kepala diangkat diberikan pada
Rasulillah yang segera bersujud syukur. [1]
Bersambung
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
وَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَهُوَ يَقُولُ: {سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ
الدُّبُرَ} [القمر: 45] ، وَحَرَّضَ الْمُسْلِمِينَ، وَقَالَ: وَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يُقَاتِلُهُمُ الْيَوْمَ رَجُلٌ، فَيُقْتَلُ صَابِرًا مُحْتَسِبًا
مُقْبِلًا غَيْرَ مُدْبِرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ» . فَقَالَ
عُمَيْرُ بْنُ الْحُمَامِ الْأَنْصَارِيُّ وَبِيَدِهِ تَمَرَاتٌ يَأْكُلُهُنَّ:
بَخٍ بَخٍ! مَا بَيْنِي وَبَيْنَ أَنْ أَدْخُلَ الْجَنَّةَ
إِلَّا أَنْ يَقْتُلَنِي هَؤُلَاءِ! ثُمَّ أَلْقَى التَّمَرَاتِ مِنْ يَدِهِ
وَقَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ. وَرُمِيَ مِهْجَعٌ، مَوْلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ،
بِسَهْمٍ فَقُتِلَ، فَكَانَ أَوَّلَ قَتِيلٍ. ثُمَّ رُمِيَ حَارِثَةُ بْنُ
سُرَاقَةَ الْأَنْصَارِيُّ فَقُتِلَ، وَقَاتَلَ عَوْفُ بْنُ عَفْرَاءَ حَتَّى
قُتِلَ، وَاقْتَتَلَ النَّاسُ قِتَالًا شَدِيدًا. فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ -
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - حَفْنَةً مِنَ التُّرَابِ وَرَمَى بِهَا
قُرَيْشًا وَقَالَ: شَاهَتِ الْوُجُوهُ. وَقَالَ لِأَصْحَابِهِ: شُدُّوا
عَلَيْهِمْ، فَكَانَتِ الْهَزِيمَةُ، فَقَتَلَ اللَّهُ مَنْ قَتَلَ مِنَ
الْمُشْرِكِينَ، وَأُسِرَ مَنْ أُسِرَ مِنْهُمْ. وَلَمَّا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فِي الْعَرِيشِ وَسَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
قَائِمٌ عَلَى بَابِ الْعَرِيشِ مُتَوَشِّحًا بِالسَّيْفِ فِي نَفَرٍ مِنَ
الْأَنْصَارِ يَحْرُسُونَ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -
يَخَافُونَ عَلَيْهِ كَرَّةَ الْعَدُوِّ، فَرَأَى رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فِي وَجْهِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ الْكَرَاهِيَةَ
لِمَا يَصْنَعُ النَّاسُ مِنَ الْأَسْرِ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَكَأَنَّكَ تَكْرَهُ ذَلِكَ يَا سَعْدُ؟ قَالَ:
أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَّلُ وَقْعَةٍ أَوْقَعَهَا اللَّهُ
بِالْمُشْرِكِينَ كَانَ الْإِثْخَانُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنِ اسْتِبْقَاءِ
الرِّجَالِ» . وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ لَقِيَ أَبَا جَهْلٍ مُعَاذُ بْنُ عَمْرِو
بْنِ الْجَمُوحِ، وَقُرَيْشٌ مُحِيطَةٌ بِهِ يَقُولُونَ: لَا يُخْلَصُ إِلَى أَبِي
الْحَكَمِ. قَالَ مُعَاذٌ: فَجَعَلْتُهُ مِنْ شَأْنِي، فَلَمَّا أَمْكَنَنِي حَمَلْتُ
عَلَيْهِ، فَضَرَبْتُهُ ضَرْبَةً أَطَنَّتْ قَدَمَهُ بِنِصْفِ سَاقِهِ،
وَضَرَبَنِي ابْنُهُ عِكْرِمَةُ فَطَرَحَ يَدِي مِنْ عَاتِقِي، فَتَعَلَّقَتْ
بِجِلْدَةٍ مِنْ جُثَّتِي، فَقَاتَلْتُ عَامَّةَ يَوْمِي وَإِنِّي لَأَسْحَبُهَا
خَلْفِي، فَلَمَّا آذَتْنِي جَعَلْتُ عَلَيْهَا رِجْلِي، ثُمَّ تَمَطَّيْتُ حَتَّى
طَرَحْتُهَا. وَعَاشَ مُعَاذٌ إِلَى زَمَانِ عُثْمَانَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ -.
ثُمَّ مَرَّ بِأَبِي جَهْلٍ مُعَوِّذُ بْنُ عَفْرَاءَ فَضَرَبَهُ حَتَّى
أَثْبَتَهُ، وَتَرَكَهُ وَبِهِ رَمَقٌ، ثُمَّ مَرَّ بِهِ ابْنُ مَسْعُودٍ، «وَقَدْ
أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَنْ يُلْتَمَسَ
فِي الْقَتْلَى، فَوَجَدَهُ بِآخِرِ رَمَقٍ، قَالَ: فَوَضَعْتُ رِجْلِي عَلَى
عُنُقِهِ، ثُمَّ قُلْتُ: هَلْ أَخْزَاكَ اللَّهُ يَا عَدُوَّ اللَّهِ؟ قَالَ: وَبِمَاذَا
أَخْزَانِي؟ أَعْمَدُ مِنْ رَجُلٍ قَتَلْتُمُوهُ، أَخْبِرْنِي لِمَنِ
الدَّائِرَةُ؟ قُلْتُ: لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ. فَقَالَ لَهُ أَبُو جَهْلٍ: لَقَدِ
ارْتَقَيْتَ - يَا رُوَيْعِيَ الْغَنَمِ - مُرْتَقًى صَعْبًا! قَالَ: فَقُلْتُ:
إِنِّي قَاتِلُكَ. قَالَ: مَا أَنْتَ بِأَوَّلِ عَبْدٍ قَتَلَ سَيِّدَهُ، أَمَا
إِنَّ أَشَدَّ شَيْءٍ لَقِيتُهُ الْيَوْمَ قَتْلُكَ إِيَّايَ، وَأَلَّا قَتَلَنِي
رَجُلٌ مِنَ الْمُطَيَّبِينَ الْأَحْلَافِ. فَضَرَبَهُ عَبْدُ اللَّهِ، فَوَقَعَ
رَأْسُهُ بَيْنَ رِجْلَيْهِ، فَحَمَلَهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَسَجَدَ شُكْرًا لِلَّهِ» .
0 komentar:
Posting Komentar