بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan akal dan pandangan, manusia berusaha 'menjangkau yang
diinginkan'. Berusaha meraih kebaikan, kewajiban yang tidak sepenuhnya bisa meraih yang diharapkan.
Allah yang selalu memperhatikan para HambaNya, memiliki Rencana yang lebih indah untuk kita semuanya.
Firman Allah dalam Surat Al-Anfal Ayat 7 - 8 menjelaskan bahwa
manusia berkehendak, namun Kehendak Allah jauh lebih mengagumkan :
{ وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ
إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ
تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ
دَابِرَ الْكَافِرِينَ (7) لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُجْرِمُونَ (8) } [الأنفال: 7، 8].
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan satunya dua kebaikan, “Sungguh itu untuk kalian” Namun kalian (jusru)
berkeinginan pada yang tak bersenjata, “Sungguh itu (akan menjadi)
milik kalian” Padahal Allah
(justru) ingin :
1. Menghakkan barang hak dengan KalimatNya.
2. Dan menebang pangkal kaum Kafir. [1] Untuk menghakkan barang hak dan
membatalkan barang batal, walaupun kaum Berdosa benci.[2]
Firman di atas merupakan pelajaran indah sangat berharga yang
diturunkan pada waktu yang sangat tepat. Ketika telah berhasil mengalahkan
lawan dengan perjuangan yang gigih dalam Perang Badar, maka nabi SAW dan para sahabatnya
surprise. Karena tadinya
mereka takut kalau-kalau Perang Badar yang mengerikan tersebut, membuat
mereka gugur oleh serangan lawan yang terlalu ganas. Ternyata mereka justru
menjadi pemenang yang sangat unggul. Bahkan melalui Firman itu, mereka semakin
tahu bahwa akar pohon kebatilan telah ditebang melaui Perang Badar
tersebut, untuk selanjutnya kebenaran akan dijayakan oleh Allah.
Selain itu mereka juga bahagia karena rampasan perang dari kaum Kafir
sangat banyak, hingga mereka berebut dan hampir saja bertikai. Tetapi Ayat
pertama di atas hingga Ayat delapan ini, menyiram dan menghanyutkan emosi,
sehingga mereka terdiam dalam kesejukan. Bahkan dari mereka banyak yang
meneteskan air mata karena terharu, bersukur dan berbahagia, oleh Firman yang
sejuknya bagaikan air surgawi itu.
Kesimpulan:
1.
Berusaha
meraih kebaikan adalah kewajiban atas insan yang tidak selamanya menjamin
keberhasilan. Justru dengan taat dan tawakkal pada Allah, hasilnya akan jauh
lebih mengagumkan.
2.
Ayat
kedua dari Surat ini (tidak ditulis), mengandung pelajaran: “Meskipun yang kau
inginkan telah berada di depan mata dan telah di dalam genggaman tangan, tetap
harus bertawakkal pada Allah yang Maha Kuasa. Agar keimanannya sempurna dan
bisa meraih derajat, ampunan, dan fasilitas istiwewa di dalam surga, dari Tuhan
yang Maha Rohman.”
0 komentar:
Posting Komentar