SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2012/04/25

BI 5: Bedah Ibnu Katsir


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Al-Qur’an diturunkan pada waktu Ilmu Sastra Bangsa Arab matang atau sempurna. Bangsa Arab senang dengan kalimat indah berbentuk syair pendek maupun panjang. Di antara para penyair kondang saat itu bernama Umayah bin Abisshalt, Labid, dan lainnya.[1]
Bangsa Arab sangat terkejut pada Al-Qur’an yang dibaca oleh nabi SAW pada mereka, karena ternyata jauh lebih indah dan lebih berbobot daripada syair yang mereka susun. Ayah Khalid bin Al-Walid, bernama Walid bin Al-Mughirah (الوليد بن المغيرة), juga tergolong tokoh Arab yang sangat pandai mengeni Syair.

Ibnu Katsir menukil Hadits Ibnu Jarir tentang Keindahan Al-Qur’an menurut pernyataan Al-Walid Musuh Allah dan musuh Islam: تفسير ابن كثير - (ج 8 / ص 267)
قال ابن جرير: حدثنا ابن عبد الأعلى، أخبرنا محمد بن ثور، عن مَعْمَر، عن عَبَّاد بن منصور، عن عكرمة: أن الوليد بن المغيرة جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقرأ عليه القرآن، فكأنه رق له. فبلغ ذلك أبا جهل بن هشام، فأتاه فقال: أي عم، إن قومك يريدون أن يجمعوا لك مالا. قال: لم؟ قال: يعطونكه، فإنك أتيت محمدًا تَتَعَرض لما قبله. قال: قد علمت قريش أني أكثرها مالا. قال: فقل فيه قولا يعلم قومك أنك منكر لما قال، وأنك كاره له. قال: فماذا أقول فيه؟ فوالله ما منكم رجل أعلم بالأشعار مني، ولا أعلم برجزه ولا بقصيده ولا بأشعار الجن، والله ما يشبه الذي يقوله شيئًا من ذلك. والله إن لقوله الذي يقول لحلاوة، وإنه ليحطم ما تحته، وإنه ليعلو وما يعلى. وقال: والله لا يرضى قومك حتى تقول فيه. قال: فدعني حتى أفكر فيه. فلما فكر قال: إن هذا سحر يأثره عن غيره. فنزلت: { ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا } [قال قتادة: خرج من بطن أمه وحيدا] حتى بلغ: { تِسْعَةَ عَشَرَ }
وقد ذكر محمد بن إسحاق وغير واحد نحوا من هذا. وقد زعم السدي أنهم لما اجتمعوا في دار الندوة ليجمعوا رأيهم على قول يقولونه فيه، قبل أن يقدم عليهم وفودُ العرب للحج ليصدّوهُم عنه، فقال قائلون: شاعر. وقال آخرون: ساحر. وقال آخرون: كاهن. وقال آخرون: مجنون. كما قال تعالى: { انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الأمْثَالَ فَضَلُّوا فَلا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلا } [ الإسراء: 48] كل هذا والوليد يفكر فيما يقوله فيه، ففكر وقدر، ونظر وعبس وبسر، فقال: { إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ يُؤْثَرُ إِنْ هَذَا إِلا قَوْلُ الْبَشَرِ قال الله عز وجل: { سَأُصْلِيهِ سَقَرَ } أي: سأغمره فيها من جميع جهاته }.

Arti (selain isnad)nya:
Ikrimah berkata, “Sesungguhnya Al-Walid bin Al-Mughirah telah datang pada nabi SAW, untuk mendengarkan pembacaan Al-Qur’an. Sungguh saat itu, Al-Walid mirip seperti sangat sopan pada baginda SAW.
Setelah mendengar berita tersebut, Abu Jahl bin Hisyam segera mendatangi untuk berkata ‘Hai paman! Sungguh kaummu akan mengumpulkan harta untukmu’ pada Al-Walid.
Al-Walid menjawab ‘untuk apa?’.
Abu Jahl berkata ‘untuk diberikan padamu. Agar kau pergunakan mempengaruhi Muhammad’.
Al-Walid menjawab ‘sungguh kaum Quraisy telah tahu bahwa; sayalah yang paling banyak hartanya’.
Abu Jahl berkata ‘kalau begitu! Ucapkanlah kalimat! Agar kaummu tahu bahwa kau benci yang diucapkan oleh Muhammad! Dan benci Muhammad!’.
Al-Walid bertanya ‘saya disuruh berkata bagaimana, mengenai dia? Demi Allah tak seorangpun lelaki dari kalian, kecuali pasti telah tahu bahwa tidak ada yang lebih tahu mengenai syair-syair daripada saya! Baik mengenai syair rajaz, qasidah, maupun syair-syair jin! Demi Allah, yang dia ucapkan tidak menyerupai itu semuanya! Demi Allah untaian perkataannya niscaya manis sekali! Demi Allah yang dia baca akan menghancurkan keyakinan yang nilainya di bawahnya! Sungguh yang dia baca menjulang tinggi, takkan tertandingi!’.
Abu Jahl berkata ‘demi Allah! Kaummu takkan ridho sebelum kau mengatakan Jelek tentang dia!’.
Al-Walid berkata ‘tinggalkan saya! Akan saya pikirkan susunan kalimat tentang itu untuk dia’. Setelah berpikir serius, dia berkata ‘yang diucapkan oleh dia, sihir pilihan yang mengalahkan lainnya’.
Maka turun Firman, 'Biarkan Aku dan orang yang telah Kucipta dengan sendirian!'.”

Qatadah menjelaskan, “Maksudnya ‘dia keluar dari perut ibunya sendirian’.”
Muhammad bin Ischaq dan ulama berjumlah lebih dari seorang, juga telah menjelaskan sepadan ini. Bahasan ini sampai kalimat Ayat: تِسْعَةَ عَشَرَ.
Sungguh Assuddi (السُّدِّيّ) telah meyakini bahwa ketika mereka berkumpul di Darunnadwah (دار الندوة), untuk bermufakat mengenai tuduhan yang akan dilontarkan atas nabi SAW. Sebelum tamu-tamu utusan datang untuk berhaji. Tuduhan kejam itu akan disampaikan pada mereka, sebagai upaya agar mereka tidak menjadi pengikutnya SAW.
Mereka berkata, “Dia penyair.”
Selain mereka sama berkata, “Dia penyihir.”
Ada lagi yang sama berkata, “Dia paranormal.”
Ada lagi yang sama berkata, “Dia orang gila.”
Kenyataan ini mirip seperti yang difirmankan oleh Allah, “Perhatikan! Bagaimana mereka membuat gambaran? Maka mereka tak mampu (berjalan) pada jalan.”
Semua tuduhan ini telah direncanakan oleh Al-Walid. Tentang hal ini, Allah berfirman, “Maka dia berpikir dan mempertimbangkan. Berpikir cermat, bermuka masam dan cemberut. Lalu berkata ‘ini tiada lain kecuali sihir yang diunggulkan! Ini tiada lain kecuali ucapan manusia’.”
Allah azza wajalla berfirman, “Dia akan Kumasukkan ke dalam neraka Saqar.”
Maksudnya: Dia akan Kumasukkan di dalamnya dari seluruh bagiannya.

Kesimpulan: Al-Walid dan orang pandai lainnya banyak yang bersaksi bahwa Keindahan Al-Qur’an, sangat sempurna. Bahkan isinya sangat berbobot, karena Ilmu Allah.
Ada yang bertanya, “Sayangnya dalam bahasa Arab, terlalu banyak mempergunakan huruf ‘wa (وَ)’ yang artinya ‘dan?’.”
Ada yang menjawab, “Bahasa Arab jangan disamakan dengan bahasa Indonesia atau bahasa lainnya! ‘Wa (وَ)’ dalam bahasa Arab, artinya bermacam-macam: dan, namun, bersama, tanda titik, tanda koma, tanda persepadanan, ketika dia dalam keadaan, padahal, sementara, demi, dan ada lagi.”


Ponpes Mulya Abadi Mulungan

[1] Menurut Ibnu Chajar di dalam Fatchul-Bari (فتح الباري لابن حجر - (ج 11 / ص 158)): “Labid adalah penyair terkenal yang syairnya pernah dibantah oleh Utsman bin Madzun (عُثْمَان بْن مَظْعُون), yang saat itu sudah beriman.”

0 komentar:

Posting Komentar