SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2014/12/10

T 1: Tokoh-Tokoh setelah Musa AS




Kajian Bersambung

{أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ } [البقرة: 246].

Artinya:
Apa kau tidak memperhatikan pada tokoh-tokoh dari Bani Israil, setelah Musa AS? Ketika itu mereka berkata pada nabi mereka AS, “Angkatlah raja untuk kami. Kami akan berperang di Jalan Allah.”
Dia menjawab, “Bukankah jika peperangan telah diwajibkan atas kalian, kalian ingin ‘tidak ikut perang?’.”
Mereka menjawab, “Bagaimana mungkin kami nanti, tidak berperang di Jalan Allah? Padahal kami benar-benar telah diusir dari kampung-kampung dan anak-anak kami?.”
Maka ketika ‘Perang’ telah diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sangat sedikit dari mereka. Namun Allah Maha Alim mengenai kaum aniaya (lalim). (246).

Al-Qurthubi menjelaskan yang artinya:
Ketika itu mereka berkata pada nabi mereka AS, “Angkatlah raja untuk kami.”
Ada yang berkilah, “Dia Nabi Syamwil bin Bal bin Alqomah AS, yang sering disebut ‘Putra Wanita Tua’.”
Tentang itu, ada lagi yang berkilah, “Nabi Syamun AS.”
Assuddi berkata, “Sungguh dia dipanggil ‘Putra Wanita Tua’ karena ibunya tua renta. Namun berdoa agar Allah memberi putra, padahal jelas mandul. Allah memberi anugrah ‘putra’ padanya.”
Ada yang berkilah, “Dia bernama Nabi Syamun AS. Karena ibunya pernah berdoa agar Allah memberi putra. Setelah lahir, diberi nama Samun, yang artinya ‘Allah telah mendengarkan doa saya’. Huruf ‘sin’ Arab, dalam bahasa Ibrani ‘syin’. Beliau cucu Nabi Yaqub AS.”
Muqotil berkata, “Dia termasuk cucu Nabi Harun AS.”

Qotadah berkata, “Dia Nabi Yusyak bin Nun AS.”
Ibnu Athiyah berkata, “Namun beberapa penjelasan di atas dhoif, karena jarak waktu mulai Musa hingga Dawud AS, beberapa abad. Sedangkan Yusyak adalah pelayan Musa AS.”
Al-Muhasibi menjelaskan, “Nama dia Nabi Ismail AS.” Namun Allah lebih tahu. [1]



[1] تفسير القرطبي (3/ 243)
(إِذْ قالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنا مَلِكاً) قِيلَ: هُوَ شَمْوِيلُ بْنُ بَالَ بْنِ عَلْقَمَةَ وَيُعْرَفُ بابن العجوز. ويقال فيه: شمعون، قال السدى: وإنما قيل: ابن والعجوز لِأَنَّ أُمَّهُ كَانَتْ عَجُوزًا فَسَأَلَتِ اللَّهَ الْوَلَدَ وَقَدْ كَبِرَتْ وَعَقِمَتْ فَوَهَبَهُ اللَّهُ تَعَالَى لَهَا. وَيُقَالُ لَهُ: سَمْعُونُ لِأَنَّهَا دَعَتِ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَهَا الْوَلَدَ فَسَمِعَ دُعَاءَهَا فَوَلَدَتْ غُلَامًا فَسَمَّتْهُ" سَمْعُونَ"، تَقُولُ: سَمِعَ اللَّهُ دُعَائِي، وَالسِّينُ تَصِيرُ شِينًا بِلُغَةِ الْعِبْرَانِيَّةِ، وَهُوَ مِنْ وَلَدِ يَعْقُوبَ. وَقَالَ مُقَاتِلٌ: هُوَ مِنْ نَسْلِ هَارُونَ عَلَيْهِ السَّلَامُ. وَقَالَ قَتَادَةُ: هُوَ يُوشَعُ بْنُ نُونَ. قَالَ ابْنُ عَطِيَّةَ: وَهَذَا ضَعِيفٌ لِأَنَّ مُدَّةَ دَاوُدَ هِيَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى بِقُرُونٍ مِنَ النَّاسِ، وَيُوشَعُ هُوَ فَتَى مُوسَى. وَذَكَرَ الْمُحَاسِبِيُّ أَنَّ اسْمَهُ إِسْمَاعِيلُ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.

0 komentar:

Posting Komentar