SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2016/05/08

Bukhari Ajarkan Fiqih








Bab Nabi SAWMelarang (Umatnya) Mengharamkan” Kecuali yang telah diketahui hukum Mubah (Boleh)nya (agar diketahui bahwa larangan bukan haram). Demikian pula mengenai, “Perintah Beliau SAW.” Contoh Sabda Beliau, “Gauli, sebagian wanita (istri) !” Ketika orang-orang tahalul (lukar dari ihram).
Jabir berkata, “Beliau tidak menegaskan (wajib menggauli istri), tetapi menghalalkan untuk mereka.” Al-Makna yang tidak menggauli istri, hukumnya tidak haram.
Umu Athiah berkata, “Kami telah dilarang mengikuti jenazah, namun tidak ditegaskan (haram) atas kami.”

Dalam Ta’liq Mushthofa Bagha dijelaskan, “Maksudnya Beliau SAW tidak menegaskan larangan. Menunjukkan bahwa amalan (mengikuti jenazah) ini dibenci, bukan diharamkan.” [1]





بَابُ نَهْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى التَّحْرِيمِ إِلَّا مَا تُعْرَفُ إِبَاحَتُهُ، وَكَذَلِكَ أَمْرُهُ نَحْوَ قَوْلِهِ حِينَ أَحَلُّوا: «أَصِيبُوا مِنَ النِّسَاءِ» وَقَالَ جَابِرٌ: «وَلَمْ يَعْزِمْ عَلَيْهِمْ، وَلَكِنْ أَحَلَّهُنَّ لَهُمْ» وَقَالَتْ أُمُّ عَطِيَّةَ: «نُهِينَا عَنِ اتِّبَاعِ الجَنَازَةِ، وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا»
__________

[تعليق مصطفى البغا]
 [ش (ما تعرف إباحته) بقرينة أو بقيام دليل على ذلك. (وكذلك أمره) أي يجب امتثاله وتحرم مخالفته ما لم تدل قرينة أو يقم دليل على إرادة الندب ونحوه. (ولم يعزم. .) أي لم يشدد علينا في النهي فدل على أنه للكراهة لا للتحريم]
[ر 6933]

0 komentar:

Posting Komentar