SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2015/10/15

Ambil Hajar Aswad 2




Penjelasan Al-Qaramithah Ambil Hajar Aswad
Dibawa ke Negeri mereka. [1]
Pembahasan Kejadian Besar tahun 339 H.

Di bulan Dzul-Qadah tahun yang dibarokahi  ini, Hajar Aswad Al-Makki (Asli dari Makkah) dikembalikan lagi ke Baitullah. Tadinya diambil oleh Al-Qaramithah, pada tahun 317 H, sebagaimana penjelasan yang telah lewat. Pemimpin pencurian Hajar Aswad, Raja Abu Thahir Sulaiman bin Abi Said Al-Husain Al-Janabi.
Musibah besar tersebut, membuat umat Islam sangat sedih. Sungguh seorang Amir bernama Bahkam dari Turki, telah menyerahkan uang 50.000 dinar, agar Hajar Aswad dikembalikan, namun Al-Qaramithah dan kaumnya menolak, “Dulu kami mengambil ini atas perintah! Maka kami takkan mengembalikan! Kecuali dengan perintah orang yang pernah perintah agar kami mengambil!.”

Di tahun itu, mereka membawa Hajar Aswad ke Kufah. Digantung pada tujuh tiang (Masjid Agung), agar dilihat oleh orang banyak.
Saudara Abu Thahir menulis: “Dulu kami mengambil ini, atas perintah. Maka sungguh kami mengembalikan, dengan perintah orang yang dulu perintah mengambil. Agar haji dan manasik manusia sempurna.
Hajar Aswad dikirimkan ke Makkah dengan unta pendek, tanpa imbalan uang tebusan. Rombongan pembawa Hajar Aswad sampai di Makkah pada bulan Dzul-Qadah, dan segala Puja dan Anugrah hak Allah. Hajar Aswad yang hilang dari Makkah selama 22 tahun, dikembalikan lagi. Umat Isam sangat berbahagia.
Lebih dari seorang berkata, “Sungguh setelah mengambil Hajar Aswad, kaum Qaramithah membawa dengan sejumlah unta kuat. Namun kawanan unta keberatan, dan kelasa (punuk) mereka terluka. Ketika mengembalikan Hajar Aswad ke Makkah, yang membawa hanya unta satu pendek dan lemah. Namun mampu mengangkat, dan kelasanya tak mendapatkan luka sedikitpun." [2]  


Ponpes Mulya Abadi Mulungan



[1] Kelanjutan tulisan yang lalu.
[2] البداية والنهاية إحياء التراث (11/ 252)
ثم دخلت سنة تسع وثلاثين وثلثمائة فِي هَذِهِ السَّنَةِ الْمُبَارَكَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ مِنْهَا رُدَّ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ الْمَكِّيُّ إِلَى مَكَانِهِ في البيت، وقد كان القرامطة أخذوه في سنة سبع عشرة وثلثمائة كَمَا تَقَدَّمَ، وَكَانَ مَلِكُهُمْ إِذْ ذَاكَ أَبُو طاهر سليمان بن أبي سعيد الحسين الجنابي، ولما وقع هذا أعظم المسلمون ذلك، وَقَدْ بَذَلَ لَهُمُ الْأَمِيرُ بَجْكَمُ التُّرْكِيُّ خَمْسِينَ ألف دينار على أن يردوه إلى موضعه فلم يفعلوا، وقالوا: نحن أخذناه بأمر فلا نَرُدُّهُ إِلَّا بِأَمْرِ مَنْ أَخَذْنَاهُ بِأَمْرِهِ فَلَمَّا كَانَ فِي هَذَا الْعَامِ حَمَلُوهُ إِلَى الْكُوفَةِ وَعَلَّقُوهُ عَلَى الْأُسْطُوَانَةِ السَّابِعَةِ مِنْ جَامِعِهَا لِيَرَاهُ الناس، وكتب أخو أَبِي طَاهِرٍ كِتَابًا فِيهِ: إِنَّا أَخَذْنَا هَذَا الْحَجَرَ بِأَمْرٍ وَقَدْ رَدَدْنَاهُ بِأَمْرِ مَنْ أَمَرَنَا بِأَخْذِهِ لِيَتِمَّ حَجُّ النَّاسِ وَمَنَاسِكُهُمْ ثُمَّ أَرْسَلُوهُ إلى مكة بغير شئ عَلَى قَعُودٍ، فَوَصَلَ فِي ذِي الْقَعْدَةِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ وَالْمِنَّةُ، وَكَانَ مُدَّةُ مغايبته عنده ثنتين وعشرين سنة، ففرح المسلمون لذلك فَرَحًا شَدِيدًا وَقَدْ ذَكَرَ غَيْرُ وَاحِدٍ أَنَّ القرامطة لما أَخَذُوهُ حَمَلُوهُ عَلَى عِدَّةِ جِمَالٍ فَعَطِبَتْ تَحْتَهُ واعترى أسنمتها القرح، ولما ردوه حمله قعود واحد ولم يصبه أذى.

0 komentar:

Posting Komentar