SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2013/02/13

Kajian Al-Baqarah ayat 41 – 44:



{وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ} [البقرة: 41 - 43].

Artinya:
Dan berimanlah pada (Al-Qur’an) yang telah Kuturunkan sebagai pembenar pada (kitab) yang menyertai kalian! Jangan menjadi awal orang yang mengkufuri padanya! Jangan menukar ayat-ayatKu dengan harga yang sangat sedikit! Hanya padaKu-lah! Kalian bertaqwa!. (41).
Jangan menyampur kebenaran dengan kebathilan! Jangan menyembunyikan kebenaran! Sedangkan kalian mengetahui!. (42).
Tegakkan shalat! Tunaikan zakat! Dan rukuklah bersama orang-orang rukuk!. (43).


Ibnu Katsir menjelaskan tentang ‘Bani Israil’: تفسير ابن كثير (1 / 241):
يَقُولُ تَعَالَى آمِرًا بَنِي إِسْرَائِيلَ بِالدُّخُولِ فِي الْإِسْلَامِ، وَمُتَابَعَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ، ومُهَيجًا لَهُمْ بِذِكْرِ أَبِيهِمْ إِسْرَائِيلَ، وَهُوَ نَبِيُّ اللَّهِ يَعْقُوبُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَتَقْدِيرُهُ: يَا بَنِي الْعَبْدِ الصَّالِحِ الْمُطِيعِ لِلَّهِ كُونُوا مِثْلَ أَبِيكُمْ فِي مُتَابَعَةِ الْحَقِّ، كَمَا تَقُولُ: يَا ابْنَ الْكَرِيمِ، افْعَلْ كَذَا. يَا ابْنَ الشُّجَاعِ، بَارِزِ الْأَبْطَالَ، يَا ابْنَ الْعَالِمِ، اطْلُبِ الْعِلْمَ وَنَحْوَ ذَلِكَ.
وَمِنْ ذَلِكَ أَيْضًا قَوْلُهُ تَعَالَى: {ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا} [الْإِسْرَاءِ: 3] فَإِسْرَائِيلُ هُوَ يَعْقُوبُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، بِدَلِيلِ مَا رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنِ بَهْرَامٍ، عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوشب، قَالَ: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ قَالَ: حَضَرَتْ عِصَابَةٌ مِنَ الْيَهُودِ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُمْ: "هَلْ تَعْلَمُونَ أَنَّ إِسْرَائِيلَ يَعْقُوبُ؟ ". قَالُوا: اللَّهُمَّ نَعَمْ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اللَّهُمَّ اشْهَدْ.

Artinya:
Allah Taala berfirman sebagai perintah pada Bani Israil, agar mereka:
1.     Masuk Islam.
2.     Mengikuti Nabi Muhammad SAW. Dan memberi rangsangan agar mereka mengingat kakek mereka bernama Israil; Nabi-Allah Yaqub AS.
Perkiraan dari perintah tersebut, “Hai Anak-Cucu Orang Shalih yang taat pada Allah! Jadilah semisal kakek kalian dalam mengikuti kebenaran!.”
Perintah ini seperti perkataanmu, “Hai Putra Orang Mulia! Lakukan demikian dan demikian!. ‘Hai Putra Orang Pemberani! Hadapilah orang perkasa itu!’ Hai Putra Orang Alim! ‘Carilah ilmu!’.” Dan yang sepadan itu.
Ada lagi dalil mengenai penjelasan itu; FirmanNya Taala, “{ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا} [الْإِسْرَاءِ: 3].” Artinya: Hai anak-cucu orang yang telah Kami bawa bersama Nuh! Sungguh dia telah menjadi hamba yang sangat bersyukur. [Qs Al-Isra : 3].

Israil adalah Nabi Yaqub AS, berdasarkan dalil yang telah diriwayatkan oleh Abu Dawud Atthayalisi:
Abdullah bin Abbas RA berkata, “Sekelompok kaum dari Yahudi datang pada Nabi-Allah SAW. Nabi bersabda pada mereka, “Apa kalian tahu bahwa Israil adalah Nabi Yaqub AS?.”
Mereka menjawab, “Ya Allah betul.”
Nabi bersabda, “Ya Allah saksikanlah.”

0 komentar:

Posting Komentar