SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2013/04/11

Kajian Al-Baqarah 65 – 69


{ وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ (65) فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ (66) وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (67) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا فَارِضٌ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ (68) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ (69) } [البقرة: 65 - 69].

Artinya:
Dan niscaya kalian telah tahu kaum yang melanggar di hari Sabtu. Maka pada mereka, Kami berfirman, Jadilah kera-kera hina!.” (65)


Dan (ingatlah) ketika Musa berkata, “Sungguh Allah perintah agar kalian menyembelih seekor sapi!” Pada kaumnya.
Dia berkata, “Sungguh Dia berfirman ‘sungguh dia sapi tidak muda, tidak tua; petengahan dari itu. Maka lakukan yang kalian diperintah!.” (68).

Mereka berkata, "Berdoalah untuk kami pada Tuhanmu, Dia akan menjelaskan pada kami 'apa warnanya?'."
Musa berkata, "Sungguh Dia berfirman 'sunguh dia sapi, berwarna kuning mulus; menyenangkan kaum yang melihat'." (69)

قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ-:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الصَّبَّاحِ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنْبَأَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ عُبَيْدَةَ السَّلْمَانِيِّ، قَالَ: كَانَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَقِيمًا لَا يُولَدُ لَهُ، وَكَانَ لَهُ مَالٌ كَثِيرٌ، وَكَانَ ابْنُ أَخِيهِ وَارِثَهُ، فَقَتَلَهُ ثُمَّ احْتَمَلَهُ لَيْلًا فَوَضَعَهُ عَلَى بَابِ رَجُلٍ مِنْهُمْ، ثُمَّ أَصْبَحَ يَدَّعِيهِ عَلَيْهِمْ حَتَّى تَسَلَّحُوا، وَرَكِبَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ، فَقَالَ ذَوُو الرَّأْيِ مِنْهُمْ وَالنُّهَى: عَلَامَ يَقْتُلُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَهَذَا رَسُولُ اللَّهِ فِيكُمْ؟ فَأَتَوْا مُوسَى، عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَذَكَرُوا ذَلِكَ لَهُ، فَقَالَ: {إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ} قَالَ: فَلَوْ لَمْ يَعْتَرِضُوا [الْبَقَرَ] لَأَجْزَأَتْ عَنْهُمْ أَدْنَى بَقَرَةٍ، وَلَكِنَّهُمْ شَدَّدُوا فَشُدِّدْ عَلَيْهِمْ، حَتَّى انْتَهَوْا إِلَى الْبَقَرَةِ الَّتِي أُمِرُوا بِذَبْحِهَا فَوَجَدُوهَا عِنْدَ رَجُلٍ لَيْسَ لَهُ بَقَرَةٌ غَيْرُهَا، فَقَالَ: وَاللَّهِ لَا أَنْقُصُهَا مِنْ مِلْءِ جِلْدِهَا ذَهَبًا، فَأَخَذُوهَا بِمِلْءِ جِلْدِهَا ذَهَبًا فَذَبَحُوهَا، فَضَرَبُوهُ بِبَعْضِهَا فَقَامَ فَقَالُوا: مَنْ قَتَلَكَ؟ فَقَالَ: هَذَا، لِابْنِ أَخِيهِ. ثُمَّ مَالَ مَيِّتًا، فَلَمْ يُعْطَ مِنْ مَالِهِ شَيْئًا، فَلَمْ يُوَرَّثْ قَاتِلٌ بَعْدُ وَرَوَاهُ ابْنُ جَرِيرٍ مِنْ حَدِيثِ أَيُّوبَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ عُبَيْدَةَ بِنَحْوٍ مِنْ ذَلِكَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ.

Arti (selain isnad)nya:
Dari Ubaidah Assalmani; “Dulu ada lelaki mandul dari Bani Israil yang tak berputra. Namun dia memiliki harta banyak. Anak saudara lelakinya pewaris satu-satunya. Di malam hari, anak tersebut membunuh dan membawa dia, untuk diletakan di depan pintu rumah seorang lelaki. 
Di pagi harinya, si anak menuduh pada lelaki pemilik rumah.
Tuduhan berdampak penduduk kampung gempar dan menghunus senjata tajam. Sebagaian mereka telah menyerang pada sebagian.

Orang-orang bijak mereka berkata, “Kenapa sebagian kalian menyerang pada sebagian? Padahal Rasulullah ini ada di kalangan kalian?.”
Mereka datang pada Nabi Musa AS, untuk melaporkan kejadian tersebut. 
Musa bersabda, “Sesungguhnya Allah perintah agar kalian menyembelih sapi!.”
Mereka berkata, “Masyak kau menganggap kami sebagai bahan ejekan?.”
Musa berkata, “Saya berlindung pada Allah; jika saya tergolong kaum bodoh.”

Ubaidah berkata, “Kalau dulu mereka tidak menyangkal mengenai sapi tersebut, niscaya lebih remehnya sapi, cukup buat mereka sembelih. Tetapi mereka telah memperberat, maka diperberat. Hingga mereka disuruh menyembelih sapi (mahal) tersebut
Mereka menjumpai sapi istimewa tersebut, di sisi lelaki yang hanya memiliki satu sapi. Dia berkata, “Demi Allah! Saya takkan menurunkan harga; uang emas memenuhi kulit sapi ini!.”

Mereka membeli sapi tersebut dengan uang emas sepenuh kulit, (setelah sapi disembelih). Sebagaian mereka memukul mayat tersebut dengan sebagaian anggota sapi. 
Mayat hidup dan berdiri.
Mereka bertanya, “Siapa yang telah membunuh kau?.”
Dia berkata pada pembunuh, “Ini!.”
Lalu roboh dan meninggal. Namun si pembunuh, mutlak tidak diberi warisan (harta) mayat. Pembunuh ahli waris setelah itu, mutlak tidak diberi warisan.

Ibnu Jarir juga meriwayatkan sepadan ini, bersumber dari Hadits Ayub dari Muhammad bin Sirin dari Ubaidah. Namun Allah yang lebih tahu.  



Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

0 komentar:

Posting Komentar