SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2013/01/07

Umar Berpenampilan Sederhana



Umar bin Khatthab RA pernah berjalan sambil bertanya pada Basyir mengenai ‘keadaan negri Qadisiyah’. Tetapi Basyir menjawab dengan tenang dan kurang menghargai yang bertanya. Karena tidak tahu bahwa dia adalah Umar bin Al-Khatthab RA. Walau begitu Umar tidak marah. Rujukan dari kisah ini: الكامل في التاريخ (2/ 315)
كَانَ عُمَرُ يَسْأَلُ الرُّكْبَانَ مِنْ حِينِ يُصْبِحُ إِلَى انْتِصَافِ النَّهَارِ عَنْ أَهْلِ الْقَادِسِيَّةِ، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى أَهْلِهِ وَمَنْزِلِهِ، قَالَ: فَلَمَّا لَقِيَ الْبَشِيرَ سَأَلَهُ مِنْ أَيْنَ؟ فَأَخْبَرَهُ، قَالَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ حَدِّثْنِي. قَالَ: هَزَمَ اللَّهُ الْمُشْرِكِينَ. وَعُمَرُ يَخِبُّ مَعَهُ يَسْأَلُهُ، وَالْآخَرُ يَسِيرُ عَلَى نَاقَتِهِ، لَا يَعْرِفُهُ حَتَّى دَخَلَ الْمَدِينَةَ، وَإِذَا النَّاسُ يُسَلِّمُونَ عَلَيْهِ بِإِمْرَةِ الْمُؤْمِنِينَ، قَالَ الْبَشِيرُ: هَلَّا أَخْبَرْتَنِي - رَحِمَكَ اللَّهُ - أَنَّكَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ! فَقَالَ عُمَرُ: لَا بَأْسَ عَلَيْكَ يَا أَخِي.

Artinya:
Konon mulai pagi hingga pertengahan siang, Umar bertanya-tanya pada para kafilah (yang datang), mengenai ‘penduduk Qadisiyah’. Lalu kembali menuju keluarga dan rumahnya.
Ketika bertemu Basyir (di tengah perjalanan), dia bertanya, “(Kau) dari mana?.”
Basyir menjelaskan pada Umar. Umar berkata, “Ceritakan padaku (‘mengenai penduduk Qadisiyah!’).”
Basyir menjawab, “Allah telah membuat kaum Musyrik itu (kalah dan) kabur.”
Sambil berjalan cepat, Umar bertanya pada Basyir yang mengendarai untanya. Hingga masuk Madinah, Basyir tidak tahu bahwa lelaki yang berjalan cepat di bawahnya ‘Umar’.
Ternyata orang-orang sama mengucapkan salam (dengan penuh hormat), karena Umar ‘Amiral mukminiin’. Dengan malu, Basyir memohon, “Kenapa tadi Tuan tidak memberi khabar bahwa Tuan ‘Amiral mukminiin?’. Semoga Allah menyayang Tuan.”
Umar berkata, “Kau tidak bersalah hai saudaraku.”[1]


[1] Ini terjadi pada tahun 14 Hijriyah.

Related Posts:

  • PS 182: Pembebasan Syam PS 182: Pembebasan Syam Khalid Pedang Allah Cerbung  (Cerita bersambung) Maisarah Ditangkap Tigaribu pasukan be… Read More
  • Jangan Katakan! Jangan Katakan! Pada anak dan murid, jangan mengatakan, “Kalau malas belajar, kau pasti bodoh!” Kalimat anda benar, tapi ada y… Read More
  • Tatakerama Tatakrama Berbicara Baik Mengatakan anaknya yang belum bisa bertanggung jawab, “Dia anak tidak bertanggung jawab!” Sepertinya bena… Read More
  • PS 183: Pembebasan Syam PS 183: Pembebasan Syam Khalid Pedang Allah Cerbung  (Cerita bersambung)Surat Untuk Umar RA Khalid memegang p… Read More
  • PS 181: Pembebasan Syam PS 181: Pembebasan Syam Khalid Pedang Allah Cerbung  (Cerita bersambung) Bertekat Mati Syahid Di pagi yang cerah… Read More

0 komentar:

Posting Komentar