SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2012/09/15

Belajar Bahasa Asing



Entah tahun berapa, KH Abdul Adzohir (عبد الظاهر) perintah, "ِِِِAgar para muballigh dan muballighot mempelajari bahasa English" untuk berdakwah pada kaum asing. Saya ingat betul saat itu Mas Haji Barjo lalu mengundang guru bahasa English. Saat itu saya juga diundang agar belajar bersama. Tetapi saya belum pernah bisa mengabulkan ajakannya karena kesibukan yang menumpuk.
Yang pasti bahwa perintah itu merujuk pada Hadits: سنن الترمذي - (ج 9 / ص 351)
2639 - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ خَارِجَةَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِيهِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابِ يَهُودَ قَالَ إِنِّي وَاللَّهِ مَا آمَنُ يَهُودَ عَلَى كِتَابِي قَالَ فَمَا مَرَّ بِي نِصْفُ شَهْرٍ حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ لَهُ قَالَ فَلَمَّا تَعَلَّمْتُهُ كَانَ إِذَا كَتَبَ إِلَى يَهُودَ كَتَبْتُ إِلَيْهِمْ وَإِذَا كَتَبُوا إِلَيْهِ قَرَأْتُ لَهُ كِتَابَهُمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَوَاهُ الْأَعْمَشُ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ السُّرْيَانِيَّةَ
Arti (selain isnad)nya:
Dari ayah Kharijah (bernama) Zaid bin Tsabit RA: Rasulullah SAW telah perintah agar saya mempelajari beberapa kalimat dari kaum Yahudi. Dia bersabda, “Sungguh saya demi Allah, merasa tidak tenang pada kaum Yahudi, mengenai surat saya.”
Zaid berkata, “Tak sampai lewat waktu setengah bulan, saya berhasil belajar untuk beliau. Setelah berhasil mempelajari, jika dia SAW kirim surat pada kaum Yahudi; saya yang menulis jawaban untuk mereka. Jika kaum Yahudi kirim surat pada nabi SAW; saya yang membacakan surat-surat mereka untuk nabi SAW.”

Abu Isa berkata, “Hadits ini hasan shohih. Sungguh ini telah diriwayatkan dari selain ini arah, dari Zaid bin Tsabit. Al-Akmasy juga meriwayatkan Hadits ini, dari Tsabit bin Ubaid Al-Anshori dari Zaid bin Tsabit: Rasulullah SAW telah perintah agar saya mempelajari bahasa Suryani.

Hadits yang mulia di atas, menunjukkan pentingnya bahasa bagi kita, karena sebagai alat komunikasi. Azzamakhsyari menulis riwayat memikat mengenai Penguasaan Bahasa Asing, untuk kita semua: الكشاف - (ج 3 / ص 183)
روي أنّ الرسول جاءه فقال : أجب الملك ، فخرج من السجن ودعا لأهله : اللهم أعطف عليهم قلوب الأخيار ولا تعم عليهم الأخبار ، فهم أعلم الناس بالأخبار في الواقعات . وكتب على باب السجن : هذه منازل البلوى وقبور الأحياء وشماتة الأعداء وتجربة الأصدقاء ، ثم اغتسل وتنظف من درن السجن ، ولبس ثياباً جدداً فلما دخل على الملك قال : اللهمّ إني أسألك بخيرك من خيره ، وأعوذ بعزتك وقدرتك من شره ، ثم سلم عليه ودعا له بالعبرانية ، فقال : ما هذا اللسان؟ قال لسان آبائي ، وكان الملك يتكلم بسبعين لساناً ، فكلمه بها فأجابه بجميعها ، فتعجب منه وقال : أيها الصدّيق ، إني أحب أن أسمع رؤياي منك . فقال : رأيت بقرات فوصف لونهنّ وأحوالهنّ ومكان خروجهنّ ، ووصف السنابل وما كان منها على الهيئة التي رآها الملك لا يخرم منها حرفاً ، وقال له : من حقك أن تجمع الطعام في الأهراء ، فيأتيك الخلق من النواحي يمتارون منك ، ويجتمع لك من الكنوز ما لم يجتمع لأحد قبلك.
Artinya:
Diriwayatkan bahwa sungguh utusan (dari raja) datang untuk berkata pada Yusuf AS: “Kabulkan undangan raja!.”
Yusuf AS keluar dari penjara, dan untuk keluarganya, berdoa, “Ya Allah! Buatlah hati orang-orang pilihan, sayang pada mereka! Dan  jangan Kau tutup, berita-berita untuk mereka” 
(Berkat doa tersebut), mereka menjadi kaum yang lebih tahu kejadian-kejadian yang muncul.
Di pintu penjara, Yusuf AS menulis, “Ini tempat kaum terkena cobaan. Dan kuburan kaum hidup. Tempat penjeblosan yang membuat musuh bergembira. Dan tempat cobaan berat kaum jujur.” Lalu mandi dan membersihkan diri dari kotoran. Dan mengenakan pakaian yang bagus.

Ketika telah bertemu raja di istana raja, dia AS berdoa, “Ya Allah! Dengan KebaikanMu, saya mohon bagian kebaikan dia. Dengan Kedahsyatan dan QodratMu, saya berlindung dari kejelekan dia.”
Yusuf AS mengucapkan salam dan memanggil raja, dengan bahasa Ibrani
Raja bertanya, “Ini bahasa Apa?.”
Yusuf AS menjawab, “Ini bahasa kakek-kakek saya.”
Konon sang raja menguasai 70 bahasa. Ketika raja mempergunakan 70 bahasa tersebut; Yusuf AS bisa mengimbangi dengan baik. Raja takjub padanya AS.
Raja berkata, “Hai orang yang sangat benar! Sungguh saya senang jika bisa mendengar langsung darimu, penjelasan mengenai Mimpi Saya.”
Yusuf AS berkata, “Saat itu Tuan bermimpi melihat kawanan sapi.” 
Dia AS menjelaskan warna, keadaan, dan tempat keluar kawanan sapi tersebut. Juga menjelaskan dengan lengkap mengenai keadaan tujuh tangkai gandum yang dilihat di dalam mimpi oleh raja. Penjelasannya lengkap sekali, mutlak tidak ada yang ketinggalan.
Raja perintah, “Termasuk tugasmu mengumpulkan bahan makan di dolok-dolok. Jika orang-orang berdatangan dari segala penjuru untuk membeli gandum; kau yang bertugas melayani mereka. Semua simpanan harta-kekayaan milik negara, kau yang akan menanganinya. Bidang yang kau tangani takkan tertandingi oleh seorangpun sebelum kau.”[1]


Ponpes Mulya Abadi Mulungan

[1] Baidhowi jugamenulis riwayat ini di dalam kitabnya.

1 komentar:

  1. maaf, mau naya tentang sebab-sebab diturunkan hadist diatas, dimana letak kitabnya? maksih

    BalasHapus