Barisan depan arak-arakan pasukan, dipimpin oleh Khalid.
Barisan paling belakang dipimpin oleh Abu Ubaidah, yang bertugas melindungi harta-rampasan, harta-kekayaan, sejumlah unta, para wanita dan anak-anak.
Dalam waktu cepat, pasukan berkuda telah berdatangan di bawah pimpinan Paulus. Di atas kuda, Paulus didampingi dua pengawal berkuda.
Adik Paulus bernama Petrus, bergerak cepat, menggerakkan pasukan. Mereka menangkap dan membawa lari sejumlah wanita. Dan merampok sejumlah mutiara. Pedang mereka yang diayun-ayunkan mempermudahkan kejahatan.
Arak-arakan perampok itu mengalir ke arah Damaskus.
Ketika telah jauh, mereka berhenti menunggu pimpinan.
Abu Ubaidah terkejut dan berkata, “Demi Allah! Kali ini yang benar Khalid! Dia berkata ‘biarlah saya yang berada di barisan belakang!' Tapi saya membantah!.”
Para Muslimaat dan anak-anak berteriak. Pasukan Muslimiin bagian belakang yang hanya berjumlah 1.000 orang, berperang melawan kawanan perampok yang berjumlah terlalu banyak.
Paulus menyerang dengan garang pada Abu Ubaidah yang menangkis berkali-kali, dengan perisainya. Suasana riuh dan bising karena dentingan pedang, benturan perisai, teriakan, gertakan, dan jeritan mereka. Debu-debu beterbangan ke atas dan ke segala penjuru.
Meskipun serangan Paulus, menyambar-nyambar menakutkan, namun Abu Ubaidah tak gentar. Dia melawan dengan sengit.
Pasukan Muslimiin lainnya berperang melawan pasukan Paulus yang ganas.