SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2014/06/11

Tentang Kewanitaan dan Berbuat Baik




Surat Al-Baqarah 222 - 224
Kajian Bersambung
{وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ () نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ () وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ () } [البقرة: 222 - 224].

Artinya:
(Dan) mereka bertanya padamu tentang ‘haidh’. Katakan, “Dia kotoran! Maka jauhilah wanita di waktu haidh! Jangan kalian dekati hingga mereka suci! Jika telah suci, maka datangi mereka dari mana Allah telah perintah kalian! Sungguh Allah cinta kaum Bertobat, dan cinta kaum Bersuci.” [222]. 


Agar dicintai oleh Allah, maka harus menjaga kesucian. Menjimak istri yang sedang haidh, haram. Kafarahnya menyerahkan uang satu dinar, jika menjimaknya ketika darahnya masih merah. Menyerahkan uang setengah dinar, jika menjimaknya ketika darahnya telah menguning. [1]

Istri-istri kalian, sawah kalian. Maka datangi mereka bagaimana kalian menghendaki! Dan dulukan untuk diri kalian! Takutlah Allah! Dan ketahuilah bahwa sungguh kalian (akan) bertemu Dia! Dan berilah kabar gembira! Pada akaum Mukmin. [223]. 


Dan kalian jangan menjadikan Allah sebaga alasan! Untuk sumpah-sumpah kalian! Karena kalian (tidak) akan berbuat baik, (tidak) akan bertaqwa, dan (tidak) akan berbuat perdamaian, di antara manusia. Allah Maha mendengar Maha melihat. [224].



[1] سنن الترمذي (1/ 245)
137 - حَدَّثَنَا الحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ: حَدَّثَنَا الفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ أَبِي حَمْزَةَ السُّكَّرِيِّ، عَنْ عَبْدِ الكَرِيمِ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا كَانَ دَمًا أَحْمَرَ فَدِينَارٌ، وَإِذَا كَانَ دَمًا أَصْفَرَ فَنِصْفُ دِينَارٍ» ، حَدِيثُ الكَفَّارَةِ فِي إِتْيَانِ الحَائِضِ قَدْ رُوِيَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ مَوْقُوفًا وَمَرْفُوعًا، وَهُوَ قَوْلُ بَعْضِ أَهْلِ العِلْمِ وَبِهِ يَقُولُ أَحْمَدُ، وَإِسْحَاقُ.وَقَالَ ابْنُ المُبَارَكِ: يَسْتَغْفِرُ رَبَّهُ وَلَا كَفَّارَةَ عَلَيْهِ.وَقَدْ رُوِيَ مِثْلُ قَوْلِ ابْنِ المُبَارَكِ، عَنْ بَعْضِ التَّابِعِينَ مِنْهُمْ: سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ، وَإِبْرَاهِيمُ النَّخَعِيُّ، وَهُوَ قَوْلُ عَامَّةِ عُلَمَاءِ الأَمْصَارِ
__________

[حكم الألباني] : ضعيف والصحيح عنه بهذا التفصيل موقوف.

0 komentar:

Posting Komentar