{وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [البقرة: 53 - 56].
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami memberi kitab dan Al-Furqan pada
Musa, agar kalian mendapat Petunjuk. (53)
(Ingatlah) ketika Musa berkata pada kaumnya, “Hai kaumku!
Sungguh kalian telah aniaya pada diri kalian, karena kalian mengambil anak sapi
(sebagai Tuhan) ! Maka bertobatlah pada Pencipta kalian! Bunuhlah diri kalian!
Demikian itu lebih baik di sisi Pencipta kalian!.” Maka Dia menerima tobat atas
kalian. Sungguh Dia Maha menerima tobat Maha penyayang. (54)
وَقَالَ
الزُّهْرِيُّ: لَمَّا أُمِرَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ بِقَتْلِ أَنْفُسِهَا، بَرَزُوا
وَمَعَهُمْ مُوسَى، فَاضْطَرَبُوا بِالسُّيُوفِ، وَتَطَاعَنُوا بِالْخَنَاجِرِ،
وَمُوسَى رَافِعٌ يَدَيْهِ، حَتَّى إِذَا أَفْنَوْا بَعْضَهُمْ ، قَالُوا: يَا
نَبِيَّ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ لَنَا. وَأَخَذُوا بعضُديه يَسْنُدُونَ يَدَيْهِ،
فَلَمْ يَزَلْ أَمْرُهُمْ عَلَى ذَلِكَ، حَتَّى إِذَا قَبِلَ اللَّهُ تَوْبَتَهُمْ
قَبَضَ أَيْدِيَهُمْ، بَعْضُهُمْ عَنْ بَعْضٍ، فَأَلْقَوُا السِّلَاحَ، وَحَزِنَ
مُوسَى وَبَنُو إِسْرَائِيلَ لِلَّذِي كَانَ مِنَ الْقَتْلِ فِيهِمْ، فَأَوْحَى
اللَّهُ، جَلَّ ثَنَاؤُهُ، إِلَى مُوسَى: مَا يُحْزِنُكَ؟ أَمَّا مَنْ قُتِلَ
مِنْكُمْ فَحَيٌّ عِنْدِي يُرْزَقُونَ، وَأَمَّا مَنْ بَقِيَ فَقَدْ قَبِلْتُ
تَوْبَتَهُ. فسُرّ بِذَلِكَ مُوسَى، وَبَنُو إِسْرَائِيلَ رَوَاهُ ابْنُ جَرِيرٍ
بِإِسْنَادٍ جَيِّدٍ عَنْهُ.
Artinya:
Zuhri berkata, “Ketika
diperintah agar membunuh diri, Bani Israil berbaris didampingi oleh Musa AS.
Mereka saling menebaskan pedang, dan saling menusukkan parang. Musa AS mengangkat
dua tangannya. Hingga ketika sebagian mereka telah menghabisi sebagian, ada
yang berkata, “Ya Nabi Allah! Berdoalah pada Allah untuk kami!.”
Mereka memegang dan
bersandar pada dua lengan Musa AS. Keadaan demikian berlangsung cukup lama.
Hingga ketika Allah telah menerima tobat mereka, mereka saling berpegangan
tangan. Mereka membuang senjata. Musa dan Bani Israil sedih karena jumlah yang meninggal (banyak).
Allah yang
SanjunganNya Agung memberikan Wahyu pada Musa, “Apa yang membuat kau susah?
Adapun sebagian kalian yang meninggal, maka diberi fasilitas di sisiKu. Adapun
orang yang tersisa maka tobatnya telah Kuterima.”
Musa AS dan Bani
Israil bahagia karena Wahyu tersebut. (Ibnu Jarir meriwayatkan Hadits ini dengan
isnad jayid (baik)).
(Ingatlah) ketika kalian berkata, “Ya Musa! Kami takkan beriman
padamu sehingga kami melihat Allah dengan nyata!.” Maka kalian disambar oleh
petir, dan kalian menyaksikan. (55)
Lalu Kami membangkitkan kalian dari setelah kematian kalian,
agar kalian bersukur. (56)
Catatan: Ada beberapa ‘wa (وَ)’ yang tidak
diartikan ‘dan’ karena ‘ibtidaiyyah’ (pernyataan ‘mengawali
pembahasan’).
0 komentar:
Posting Komentar