SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2012/12/31

Al-Qur'an di Zaman Kejayaan Islam




Pada zaman Utsman bin Affan RA, Islam telah membahana. Hingga penduduk bumi semuanya takut pada Islam. Ali penerus Utsman bentrok dengan Aisyah RA, tetapi musuh Islam diam, karena sudah takluk sepenuhnya pada Islam. Ali bentrok dengan Muawiyah di daerah Shiffin, musuh juga diam, karena sangat takut pada Islam yang saat itu terlalu kuat.
Apalagi pada zaman Tabiin; Kalimat Allah ‘berkibar’ di langit kejayaan. Karena tahu bahwa kejayaan tersebut berkat Al-Qur’an; maka banyak orang menghafalkan Al-Qur’an. Di antara para Huffadz (Penghafal Al-Qur’an), ada yang karena saking mahirnya; bertekat ‘saya di Makkah nanti’ akan berbicara dengan Firman Allah (Ayat Al-Qur’an). Maksudnya jika ada orang bertanya, atau menyapa, atau menegur; dijawab dengan Ayat Al-Qur’an. Karena semua pertanyaan manusia; pasti ada jawabannya di dalam Al-Qur’an.

Said bin Jubair tergolong tabiin yang hafal Al-Qur’an. Dia bertekat akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Hajjaj bin Yusuf, dengan Ayat Al-Qur’an. Dampaknya luar biasa; Hajjaj yang sangat berwibawa, karena sebagai pejabat tinggi tersebut ‘takut’.
Hajjaj melarang dia memandang dirinya, dan perintah agar melihat ke tanah. Said memandang ke tanah dengan tenang sekali. Bibirnya melontarkan jawaban yang diambil dari Firman Allah, “مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى.”
Artinya: Darinya, Kami telah mencipta kalian. Di dalamnya, Kami akan mengembalikan kalian. Darinya, Kami akan mengeluarkan kalian pada ulangan yang lain.

Hati Hajjaj bergetar takut, tetapi tangannya mengayunkan pedang sekuat tenaga. Semua orang yang memandang terkejut ketika kepala Said menggelundung, oleh tebasan pedang. Namun bibir Said melafalkan, “Laa Ilaaha illaa Allah” tiga kali. Yang pertama fasih. Yang kedua dan ketiga cedal.
Hajjaj ketakutan melampaui batas. Tubuhnya menggigil dan tiba-tiba terserang penyakit yang tak terobati. Hingga wafat karena shock.

Ponpes Mulya Abadi Mulungan

0 komentar:

Posting Komentar