SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2014/12/23

T 5: Tokoh-Tokoh Setelah Musa AS




Kajian Bersambung

{فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ} [البقرة: 249].

Artinya:
Maka ketika telah berangkat dengan pasukan-pasukan, Thalut berkata, “Sungguh Allah akan menguji kalian dengan sungai. Barangsiapa minum sebagian (air)nya, dia bukan golongan saya. Barangsiapa tidak menikmati air itu, berarti dia benar-benar golongan saya. Kecuali yang hanya menggayung segenggam, dengan tangannya.”
Ternyata mereka minum sebagian air sungai, kecuali hanya sangat sedikit sebagian mereka. Ketika dia dan kaum yang menyertai dia telah menyeberangi (sungai), berkata, “Di hari ini tiada kekuatan bagi kami, untuk menghadapi Jalut dan pasukan-pasukannya.”
Kaum yang yakin akan bertemu Allah, berkata, “Banyak golongan sangat sedikit telah mengalahkan golongan sangat banyak, karena Ijin Allah. Allah menyertai kaum Sabar.”


Ibnu Abbas dan lainnya RA, berkata, “Sungai itu bernama Syariah, letaknya di antara Yordan dan Palestin.” [1]

Assuddi berkata, “Jumlah pasukan Thalut 80.000 orang. Yang minum hingga puas berjumlah 76.000 orang. Pasukan yang dibawa tinggal 4.000 orang.” [2]

Bukhari meriwayatkan dari Barrak, “Para sahabat Muhammad SAW bercerita pada saya, menngenai veteran Perang Badar, ‘sungguh mereka sejumlah pasukan Thalut, yang mendampingi dia menyeberangi sungai. Tigaratus bidh’.
Barrak berkata ‘demi Allah! Yang menyeberangi sungai bersama dia, orang iman’.”

Bidh ialah tiga hingga sembilan. [3]



[1] تفسير ابن كثير (1/ 668)
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَغَيْرُهُ: وَهُوَ نَهْرٌ بَيْنَ الْأُرْدُنِّ وَفِلَسْطِينَ يَعْنِي: نَهْرُ الشَّرِيعَةِ الْمَشْهُورُ.

[2] تفسير ابن كثير (1/ 668)
وَقَالَ السُّدِّيُّ: كَانَ الْجَيْشُ ثَمَانِينَ أَلْفًا فَشَرِبَ سِتَّةٌ وَسَبْعُونَ أَلْفًا وَتَبَقَّى مَعَهُ أَرْبَعَةُ آلَافٍ.


[3] صحيح البخاري (5/ 73)
3957 - حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، قَالَ: سَمِعْتُ البَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: حَدَّثَنِي أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا: «أَنَّهُمْ كَانُوا عِدَّةَ أَصْحَابِ طَالُوتَ، الَّذِينَ جَازُوا مَعَهُ النَّهَرَ، بِضْعَةَ عَشَرَ وَثَلاَثَ مِائَةٍ» قَالَ البَرَاءُ: «لاَ وَاللَّهِ مَا جَاوَزَ مَعَهُ النَّهَرَ إِلَّا مُؤْمِنٌ»
__________

[تعليق مصطفى البغا]
3740 (4/1457) -[ش (عدة) قدر عددهم. (جازوا معه النهر) تعدوه. بضعة من ثلاثة إلى تسعة].

0 komentar:

Posting Komentar