SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Surat Al-Baqarah 139 - 141. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Surat Al-Baqarah 139 - 141. Tampilkan semua postingan

2013/09/18

Kajian Surat Al-Baqarah 139 - 141



{قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ () أَمْ تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ () تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلَا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ () } [البقرة: 139 - 141].


Artinya :
Apakah kalian mengatakan, “Sungguh Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub, dan Asbath, mereka dulu kaum Yahudi atau Nashrani?” 
Katakan, “Masyak kalian lebih tahu atau Allah? Siapa yang lebih aniaya daripada orang yang menyembunyikan Persaksian dari Allah di sisinya? Lagian Allah tidak lupa mengenai yang kalian amalkan!.” [140]. [1]
Itu umat yang sungguh telah berlalu. Untuk mereka yang telah mereka lakukan; untuk kalian yang telah kalian lakukan. Kalian takkan ditanya tentang yang telah mereka amalkan. [141].

وَقَوْلُهُ: {وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ} قَالَ الْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ: كَانُوا يَقْرَؤُونَ فِي كِتَابِ اللَّهِ الذِي أَتَاهُمْ: إِنَّ الدِّينَ [عِنْدَ اللَّهِ] الإسلامُ، وَإِنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا بُرَآءَ مِنَ الْيَهُودِيَّةِ وَالنَّصْرَانِيَّةِ، فشهِد اللَّهُ بِذَلِكَ، وَأَقَرُّوا بِهِ عَلَى أَنْفُسِهِمْ لِلَّهِ، فَكَتَمُوا شَهَادَةَ الله عندهم من ذلك.

Artinya:
Firman Dia, “Siapa yang lebih aniaya daripada orang yang menyembunyikan Persaksian dari Allah, di sisinya.” (Dan seterusnya).
Chasan Al-Bashri (tabik sohor) berkata, “Dulu mereka membaca di dalam Kitab Allah yang diberikan pada mereka;
1.     Sungguh agama yang di sisi Allah, Islam.
2.     Sungguh Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub, Asbath, lepas dari agama Yahudi dan Nashrani.
3.     Allah telah menyampaikan persaksian demikian itu.
4.     Mereka dulu telah mengikrarkan demikian itu.
Namun mereka menyembunyikan Persaksian Allah tentang itu, yang di sisi mereka.”