Sore itu, dua kubu telah menarik pasukan masing-masing, untuk diistirahatkan. Tapi tidak demikian dengan Khaulah. Dia bertanya pada hampir semua orang Islam, “Apa kau tahu di mana sudara laki-lakiku (Dhirar) berada?.”
Untaian kalimat yang diucapkah oleh Khaulah dengan menangis, membuat pasukan Islam terharu. Hati mereka bergetar. Sedikit demi sedikit, mereka ikut menangis, sampai akhirnya semuanya ikut menangis, termasuk Khalid. Rasa cinta mereka pada Dhirar, dendam kepada musuh, kasihan pada Khaulah, berkecamuk di dalam hati mereka.
Namun tiba-tiba tampak dari kejauhan, sekelompok pasukan Romawi berkendaraan kuda. Berarak-arak panjang sekali. Mereka muncul dari daerah Al-Uqban (العقبان).
Khalid perintah, “Amankan mereka! Bawa kemari!.”