Raja negeri Izaz bernama Daris telah tewas oleh putra-putranya. [1] Dan kerajaannya telah direbut oleh kaum Arab. Malik pemimpin pasukan Arab akan meninggalkan negeri Izaz.
Abul-Mundzir berkata, “Betul.”
Malik bertanya, “Maukah kau masuk Islam?.”
Ternyata arak-arakan pasukan dari jauh makin mendekat. Beberapa orang mengingatkan pada Malik, “Waspadalah yang mulia! Ada kepulan debu pasukan berkuda dari Jalan Manbaj (مَنْبجَ) dan Buzaah (بُزاعَةَ)! Menuju kemari!.” [2]
Al-Fadhl bertanya pada Malik mengenai keadaan. Malik menjelaskan bahwa Allah telah menolong pasukanya menaklukkan kaum Izaz, dan menghinakan penduduknya yang tidak beriman.
Allah memandang mutiara yang sontak berubah menjadi air. Lalu membuat Arasy dengan mutiara jenis Yaqut. Sejak zaman dulu Arasy Allah di atas air. Air yang dipandang oleh Allah mengombak, bergetar, dan berasap sebagai bahan membuat langit. Lalu Allah membuat bumi.
Ruh para Syuhada dibuat dari nur. Ruh para orang Celaka dibuat dari gelap. Semua itu akan kembali pada sumbernya’.
Maha Suci yang telah menyusun Kitab-Nya dari (Nuktah) Titik, dan membuat MakhluqNya dari Nuthfah (Sperma). Lalu mematikan dengan genggaman sekali, dan menghidupkan dengan sekali pekikan sangkakala’.”
In syaa Allah bersambung