Setelah Khalid melaporkan Kehebatan Damis, Abu Ubaidah perintah, “Panggil hamba sahayamu! Saya ingin berbicara padanya!” kepada Suraqah, yang segera datang bersama Damis.
Abu Ubaidah berkata, “Saya telah menerima laporan tentang beberapa kelebihan yang kau miliki. Kau memang pantas menyandang kelebihan seperti itu, hanya saja agar kau dan kaummu sadar bahwa medan pertempuran kalian adalah tanah rata. Semalam saya melihat musuh mengintai kalian, hati-hatilah pada makar Bathriq Yuqana dari atas sana!.”
Di hadapan mereka Abu Ubaidah membaca, “Allahu akbar. Allah akan memberi Pertolongan dan Kemenangan, untuk merendahkan kekufuran. Hai Muslimiin semuanya! Dengarkanlah saudara kalian bernama Damis ini! Akan menjelaskan mengenai mimpinya, sebagai pelajaran dan pemacu semangat bagi yang mau berfikir.”
Beberapa orang mendekat untuk bertanya, “Kami telah mendengarkan mimpi yang dia ceritakan, lalu bagaimana takwilnya?” pada Abu Ubaidah yang segera menjawab, “Semoga Allah menyayang kalian. Gunung tinggi yang sulit didaki adalah Islam dan Sunnah Muhammad SAW. Ular besar yang dia bunuh dengan pedangnya; berarti yang akan menaklukkan kerajaan ini, dia.”
Abu Ubaidah perintah, “Takutlah pada Allah secara samar maupun terang-terangan! Lalu lancarkan makar dengan kompak dan tabah! Sekarang silahkan pulang ke barak kalian! Semoga Allah melindungi kalian. Persiapkan senjata untuk serangan berikutnya! Saya akan perintah agar kalian menyerbu mereka besok lusa. Semua kebijakan saya berdasarkan musyawarah bersama kaum kepercayaan saya.”
Abu Ubaidah bertanya, “Apa yang harus saya lakukan berkenaan rencanamu?.”
In syaa Allah bersambung