Kaum Muslimiin berdoa agar Allah
memberi kemenangan; kaum Musrik mengucapkan kalimat syirik.
Kaum Muslimiin dari Sudan
berperang mati-matian. Umumnya sandi mereka, “Annashr!.” Hanya Muslimiin dari
Sudan yang bersandi, “Ya Muhammad!.”
Penolongku Tuhanku Penghancur kaum Ad
dan Tsamuda
Yaitu Rasul Raja yang Maha Mulia
Yang selalu mendapat shalawat dari Penolong yang selalu
dipuja
Pengeroyokan pasukan Romawi atas Damis dan sepuluh
temannya morat-marit, setelah dihajar oleh pasukan Muslimiin
dengan serangan terganas. Damis dan teman-temannya selamat tetapi tubuh mereka bermandi
darah.
Pasukan Muslimiin yang gugur kurang
dari 50 orang; pasukan Romawi yang gugur sekitar 3.000 orang lebih.
Mereka yang gugur oleh tebasan pedang
Damis dan sepuluh temannya tidak dihitung, karena berada di pertengahan
lawan.
Maisarah yang bergerak untuk mendekat, ditolak, “Jangan
yang mulia! Demi Allah, mestinya saya yang datang” oleh Damis.
Setelah Damis mendekat dalam keadaan berlumuran darah,
Maisarah memeluk dan mencium pertengahan dua matanya. Maisarah bertanya,
“Bagaimana kalian?.”
Damis menjawab, “Yang mulia! Pasukan
Romawi mengeroyok dan membunuh kuda saya, lalu menawan saya. Saya dan
teman-teman ditangkap dan tangan kami diikat dengan rantai, hingga kami berputus
asa di dalam ikatan.
Ketika saya bangun, ternyata pasukan
yang menjaga kami, tidur pulas karena terlalu capek. Kami mengambil pedang dan
perisai untuk membunuh mereka yang tergolek. Berkat sabda nabi SAW di dalam
mimpi itu, kami juga bisa membunuh pasukan berjumlah banyak selain mereka, dan
bisa lolos kemari.”
Pasukan Muslimiin yang mengerumuni
dan menyimak Damis bercerita, bertakbir, bertahlil, dan membaca shalawat untuk
tuan besar manusia SAW.
Dua kubu telah menarik diri menuju
tenda mereka masing-masing. Hanya mayat-mayat bergelimpangan yang tergolek tak
bergerak.
Bathriq (Patriarch) Jaris, tokoh
besar bagi pasukan Romawi. Dia sangat bersedih ketika menyaksikan pasukannya
tewas banyak sekali. Dia bersumpah, “Demi Al-Masih, jika kalian tidak semangat
pasti akan kalah.”
Pasukan Romawi berkumpul untuk
bersumpah, “Demi Al-Masih, kami takkan lari meskipun harus mati semuanya.”
Di malam kelam itu, mereka diterangi
oleh obor-obor menyala-nyala, di atas gunung yang tinggi. Derap kaki kuda
pasukan bantuan untuk mereka yang berdatangan, membahana. Jumlah arak-arakan
bala-bantuan yang mengalir terus-menrus itu 20.000 orang. Gema suara derap kaki
kuda dan hiruk-pikuk mereka sampai jarak yang jauh.