Sungguh kalau penduduk beberapa desa telah beriman dan bertaqwa, niscaya akan Kami bukakan Barakah dari langit dan bumi atas mereka. Tetapi mereka telah mendustakan, hingga Kami menindak karena yang telah mereka lakukan.”
Agar dipahami, "Kesalahan maknanya hanya sedikit" Tapi harus diluruskan. Untuk meraih kesempurnaan yang diridhoi oleh Tuhan.
Dan Kami tidak pernah mengutus seorang Nabi AS di dalam desa, kecuali Kami telah menimpakan Bahaya dan Madhorot pada penduduknya, agar mereka merendah.[1] Lalu Kami mengganti kebaikan sebagai ganti kejelekan (derita), hingga mereka berkembang dan berkata, “Sungguh ayah-ayah kami telah tertimpa madhorot dan kesenangan.”[2] Lalu mereka Kami tindak dengan mendadak; sedang mereka tidak sadar.