SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Kajian Firman Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Firman Tuhan. Tampilkan semua postingan

2012/12/29

Kajian Firman Tuhan





Surat Al-Baqarah menjelaskan banyak persoalan karena diturunkan sejak nabi SAW hijrah ke Madinah hingga beliau wafat. Sekitar 19 hari sebelum beliau wafat, Allah menurunkan Ayat 281 dari Surat Al-Baqarah.

Kali ini kita mengkaji:
{الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ} [البقرة: 27 - 29].

Artinya:
(Yaitu) orang-orang yang merusak Aturan Allah, setelah kuatnya. Dan memutus yang Allah telah memerintahkan agar Disambung. Dan membuat kerusakan di bumi. Mereka orang-orang rugi. (27).

Bagaimana (mungkin) kalian mengkufuri pada Allah? Padahal (dulu) kalian mati? Lalu Dia menghidupkan kalian? Lalu akan mematikan pada kalian? Lalu kalian akan dikembalikan padaNya?. (28).

Dia yang telah membuat apa yang di dalam bumi semuanya untuk kalian. Lalu sengaja ke langit untuk menyempurnakan (menjadi) tujuh langit. Dan Dia Maha Alim mengenai segala sesuatu. (29).

Mengenai Ayat 27 di atas, Ibnu Katsir menjelaskan: تفسير ابن كثير (1 / 209):
وَقَالَ شُعْبَةُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: سَأَلْتُ أَبِي فَقُلْتُ: قَوْلُهُ تَعَالَى: {الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ} إِلَى آخِرِ الْآيَةِ، فَقَالَ: هُمُ الْحَرُورِيَّةُ. وَهَذَا الْإِسْنَادُ إِنْ صَحَّ عَنْ سَعْدِ ابْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَهُوَ تَفْسِيرٌ عَلَى الْمَعْنَى، لَا أَنَّ الْآيَةَ أُرِيدَ مِنْهَا التَّنْصِيصُ عَلَى الْخَوَارِجِ، الَّذِينَ خَرَجُوا عَلَى عليٍّ بِالنَّهْرَوَانِ، فَإِنَّ أُولَئِكَ لَمْ يَكُونُوا حَالَ نُزُولِ الْآيَةِ، وَإِنَّمَا هُمْ دَاخِلُونَ بِوَصْفِهِمْ فِيهَا مَعَ مَنْ دَخَلَ؛ لِأَنَّهُمْ سُمُّوا خَوَارِجَ لِخُرُوجِهِمْ عَلَى طَاعَةِ الْإِمَامِ وَالْقِيَامِ بِشَرَائِعِ الْإِسْلَامِ.

Artinya:
Syukbah menjelaskan dari Amer bin Murrah dari Mushab bin Saed. Saya (Mushab) pernah bertanya pada ayah saya, “FirmanNya yang Maha Tinggi الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ’ hingga akhir Ayat?.”
Dia menjawab, “Mereka kaum Haruriyah.”
Isnad ini jika shohih, dari Saed bin Abi Waqqash RA. Penafsiran ini berdasarkan makna (pengertian yang ada). Bukannya (tanshish) penunjukan Ayat ini dialamatkan pada kaum Khawarij yang telah keluar (dari kota) daerah Annahrawan, untuk menyerang Ali RA. Karena ketika Ayat ini turun, keadaan mereka belum seperti itu. Mereka telah memasuki sifat (kaum yang disebutkan di dalam Ayat tersebut) bersama orang yang memasuki. Mereka diistilahkan kaum ‘Khawarij’ karena keluar dari Ketaatan Imam sebagai pelaksana syariat Islam.


Ponpes Mulya Abadi Mulungan