SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Haji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Haji. Tampilkan semua postingan

2014/03/11

Kajian Al-Baqarah 196


Image result for kabah

{وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ } [البقرة: 196]


Sempurnakan haji dan Umrah! Untuk Allah! Jika kalian dihalang-halangi; maka (menyembelih) yang mudah berupa Hadyu. Jangan menggundul kepala-kepala kalian! Hingga Hadyu sampai ke tempat halalnya. Barangsiapa dari kalian, sakit, atau tertimpa oleh penyakit yang mengganggu, maka membayar tebusan berupa puasa; atau shadaqah; atau nusuk. Ketika kalian telah aman, barangsiapa bertamattuk dengan melakukan Umrah pada hajian, maka (agar menyembelih) yang mudah berupa Hadyu. Barangsiapa tidak menjumpai (Hadyu), maka berpuasa tiga hari, di waktu hajian, dan tujuh hari, ketika kalian telah pulang. Demikian itu sepuluh yang sempurna. Itu bagi orang yang ahlinya penduduk Masjidil-Haram. Dan takutlah pada Allah! Dan ketahuilah bahwa sungguh Allah Maha Berat SiksaNya!.

Sempurnakan haji dan Umrah! Untuk Allah (وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ)! Adalah dalil Haji Ifrad. Sedangkan setelah itu, adalah dalil Haji Qiran dan Tamattuk. Yakni cabang Ifrad.
Pada zaman Jahiliah, yang ada hanya Haji Ifrad. Bukhari meriwayatkan, dari Ibnu Abbas RA:
“Dulu mereka berpandangan ‘Umrah di bulan-bulan Haji, termasuk lebih durhakanya kedurhakaan di bumi’. Bahkan mereka menganggap bulan Safar ‘bulan Muharram’. Mereka berprinsip ‘apabila punggung unta telah sehat, bekas luka telah hilang, bulan Safar telah berakhir, maka umrah telah diperbolehkan bagi yang akan berumrah’.
Nabi SAW dan para sahabatnya datang (keMakkah) pada tanggal 4 Dzul-Hijjah. Mereka berihlal untuk haji. Namun nabi perintah agar mereka menjadikan ihlal untuk umrah. Maka mereka merasa berdosa besar tentang itu. Mereka bertanya ‘halal yang bagaimana?’.



1564 - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّ العُمْرَةَ فِي أَشْهُرِ الحَجِّ مِنْ أَفْجَرِ الفُجُورِ فِي الأَرْضِ، وَيَجْعَلُونَ المُحَرَّمَ صَفَرًا، وَيَقُولُونَ: إِذَا بَرَا الدَّبَرْ، وَعَفَا الأَثَرْ، وَانْسَلَخَ صَفَرْ، حَلَّتِ العُمْرَةُ لِمَنِ اعْتَمَرْ، قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ صَبِيحَةَ رَابِعَةٍ مُهِلِّينَ بِالحَجِّ فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَجْعَلُوهَا عُمْرَةً، فَتَعَاظَمَ ذَلِكَ عِنْدَهُمْ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الحِلِّ؟ قَالَ: «حِلٌّ كُلُّهُ»
__________

[تعليق مصطفى البغا]
1489 (2/567) -[ش أخرجه مسلم في الحج باب جواز العمرة في أشهر الحج رقم 1240
(كانوا) أي أهل الجاهلية. (يرون) يعتقدون. (أفجر الفجور) أعظم الذنوب. (ويجعلون المحرم صفرا) يجعلون الشهر الحرام صفرا بدل المحرم. (برا الدبر) وفي نسخة (برأ) أي شفي ظهر الإبل من أثر إحتكاك الأحمال عليها بعد رجوعها من الحج. (عفا الأثر) ذهب أثر إصابتها. (انسلخ) انقضى. (صبيحة رابعة) صبيحة ليلة رابعة من ذي الحجة. (مهلين بالحج) ملبين به ومحرمين. (فتعاظم) استعظموا مخالفتهم عبادتهم المألوفة. (أي الحل) أي شيء يحل لنا. (حل كله) جميع ما يحرم على المحرم حتى الجماع]
[3620].