Pada pasukannya, Khalid berteriak, “Inilah hari istimewa yang takkan ada lagi yang menandingi! Pasukan berkuda mereka akan segera melancarkan serangan! Ayo kita berjihad! Tolonglah Allah! Agar Allah menolong kita! Bergabunglah pada kaum yang menyerahkan diri pada Allah! Sepertinya bala-bantuan untuk kalian di bawah pimpinan Abu Ubaidah, akan segera datang kemari!.”
Banyak pasukan Damaskus yang terkejut, saat Khalid berteriak keras, menggerakkan pasukan. Mereka makin terkejut ketika tiba-tiba Syurachbil, Abdur Rohman, dan Dhirar bin Al-Azwar, melancarkan serangan ganas bertubi-tubi.
Setelah berhenti, Khalid mengucapkan rasa sukur pada Dhirar. Lalu perintah pada Abdur Rohman, “Serbulah mereka! Semoga Allah memberi Barakah padamu!.”
Beberapa lawan berguguran karena amukannya yang terlalu dahsyat.
Kalus berlari ke belakang. Seorang bathriq bawahannya maju untuk menghalang-halangi serangan Khalid. Sejumlah anak-panah melesat bertubi-tubi ke arah Khalid. Subhanallah, Khalid tidak memperdulikan sejumlah anak-panah yang melukai. Dia justru meningkatkan serangan ganasnya hingga duapuluh pasukan tewas berserakan.
Khalid memacu kudanya agar berlari-cepat, di antara barisan kawan dan lawan. Kudanya loncat dan lari cepat mengikuti kemauannya, dan segera menantang perang satu lawan satu.
Azazir mendekati Kalus untuk berkata, “Bukankah kau telah diperintah oleh raja untuk memimpin pasukan yang dikirim kemari, untuk memerangi kaum Arab? Ayo maju! Lindungi negeri dan rakyat!.”
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Maha Suci Allah Robbul-'Aalamiiiin