SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Ali Imran 65 – 67. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ali Imran 65 – 67. Tampilkan semua postingan

2016/03/05

Ali Imran 65 – 67




{ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (65) هَا أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (66) مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (67)} [آل عمران: 65 - 67].

Artinya:
Hai ahli kitab ! Kenapa kalian berhujah mengenai Ibrahim ? Padahal Taurat dan Injil, tidak diturunkan kecuali setelahnya ? Apa kalian tidak mempergunakan akal ? [65].

Ibnu Katsir menjelaskan, “Allah Taala mengingkari kaum Yahudi dan Nashrani. Mereka berdebat tentang Ibrahim. Setiap golongan mengaku ‘Ibrahim golongan mereka’
Muhammad bin Ishaq bin Yasar menjelaskan :
Kaum Najran dan ulama Yahudi berkumpul di sisi Rasulilah SAW. Mereka berdebat di sisinya. Ulama Yahudi berkata ‘Ibrahim dipastikan sebagai orang Yahudi’. Kaum Nashrani berkata ‘Ibrahim dipastikan sebagai Nashrani. Maka Allah Taala menurunkan Firman :
Hai ahli kitab ! Kenapa kalian berhujah mengenai Ibrahim ? Padahal Taurat dan Injil, tidak diturunkan kecuali setelahnya ? Apa kalian tidak mempergunakan akal ?’.
Maksudnya, bagaimana mungkin kalian menuduh dia Yahudi ? hai kaum Yahudi ? padahal dia hidup pada zaman sebelum Allah menurunkan Taurat pada Musa AS ? Bagaimana mungkin kalian kaum Nashrani menuduh dia Nashrani ? padahal agama Nashrani ada, setelah dia AS dalam waktu lama ? oleh karena itu Allah berfirman ‘Afalaa ta’qiluun ?’.” [1]

Hai kalian ! Hai mereka ini ! Kalian telah berhujah mengenai yang kalian memiliki ilmunya. Namun kenapa kalian menyampaikan hujah yang kalian tidak memiliki ilmunya ? Allah tahu ; kalian tidak tahu. [56].

Konon Ibrahim bukan Yahudi dan bukan Nashrani, tetapi telah konon dia AS sebagai orang yang condong Muslim. Konon tidak tergolong kaum Musyrik. [67]

In syaa Allah bersambung.




يُنْكِرُ تَعَالَى عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى فِي مُحَاجَّتِهِمْ فِي إِبْرَاهِيمَ الْخَلِيلِ، وَدَعْوَى كُلِّ طَائِفَةٍ مِنْهُمْ أَنَّهُ كَانَ مِنْهُمْ، كَمَا قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ يَسَارٍ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي مُحَمَّدٍ مَوْلَى زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ أَوْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عباس قال: اجْتَمَعَتْ نَصَارَى نَجْرَانَ وَأَحْبَارُ يَهُودَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَنَازَعُوا عِنْدَهُ، فَقَالَتِ الْأَحْبَارُ: مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ إِلَّا يَهُودِيًّا. وَقَالَتِ النَّصَارَى مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ إِلَّا نَصْرَانِيًّا. فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ [وَمَا أُنزلَتِ التَّوْرَاةُ وَالإنْجِيلُ إِلا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ] } أَيْ: كَيْفَ تَدّعُون، أَيُّهَا الْيَهُودُ، أَنَّهُ كَانَ يَهُودِيًّا، وَقَدْ كَانَ زَمَنُهُ قَبْلَ أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ التَّوْرَاةَ عَلَى مُوسَى، وَكَيْفَ تَدّعُون، أَيُّهَا النَّصَارَى، أَنَّهُ كَانَ نَصْرَانِيًّا، وَإِنَّمَا حَدَثَتِ النَّصْرَانِيَّةُ بَعْدَ زَمَنِهِ بِدَهْرٍ. وَلِهَذَا قَالَ: {أَفَلا تَعْقِلُونَ}.