Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2016/11/27

PS 158: Pembebasan Syam







Tawanan perang yang terkumpul berjumlah 1.000 pemuda. Lelaki berumur dan para rahib, berjumlah 245 orang. Wanita berumur dan anak-anak, berjumlah 2.000 orang. Nenek-nenek berjumlah 280 orang.
Pada rahib berwajah cerah, Malik berkata, “Kalau firasat saya benar, rahib inilah yang dimaksud oleh Luqa dan adiknya bernama Lawan?.”
Abul-Mundzir berkata, “Betul.” 
Malik bertanya, “Bapak tergolong Ulama ahli kitab! Kenapa kau menyembunyikan kebenaran?.” 
Ketika akan bertanya, Abul-Mundzir terkejut oleh teriakan, “Awaaas!.”
Malik terkejut dan bergerak cepat untuk melihat keadaan. Dia menyangka ada serangan dari pasukan Izaz atau Romawi. 
Ternyata arak-arakan pasukan dari jauh makin mendekat. Beberapa orang mengingatkan pada Malik, “Waspadalah yang mulia! Ada kepulan debu pasukan berkuda dari Jalan Manbaj (
مَنْبجَ) dan Buzaah (بُزاعَةَ)! Menuju kemari!.” [2] 
Setelah diamati dan ditunggu, ternyata arak-arakan 1.000 pasukan Muslimiin. Mereka membawa harta rampasan dan menggiring tawanan yang diikat. Pimpinan mereka Al-Fadhl bin Al-Abbas (الفضل بن العباس) RA. Mereka telah melaksanakan perintah Abu Ubaidah agar memaksa Islam, kaum Manbaj, Al-Bab, dan Buzaah. Karena mereka membangkang, maka diperangi hingga kalah. Pasukan Muslimiin menjadi sangat banyak. Meraka saling bersalaman. 
Al-Fadhl bertanya pada Malik mengenai keadaan. Malik menjelaskan bahwa Allah telah menolong pasukanya menaklukkan kaum Izaz, dan menghinakan penduduknya yang tidak beriman.
Pembicaraan Malik berkembang ke Kisah Luqa Membunuh Ayahnya. Lalu berkata, “Saya tidak segera pergi karena sedang bertanya-jawab dengan orang Alim ini.”
Al-Fadhl bertanya, “Ya Alim, bertanyalah silahkan.” 
Abul-Mundzir bertanya, “Katakan padaku mengenai Ciptaan Allah, sebelum terciptanya beberapa langit dan bumi?.” 
Al-Fadhl menjawab, “Awal yang dicipta adalah Lauch (Papan) dan Qalam (Pena). Ada yang menjelaskan ‘Arasy (Singgasana) dan Kursi (Tempat-Kaki)’. Ada yang menjelaskan ‘waktu dan zaman’. Ada yang menjelaskan ‘jumlah dan hitungan’. Ada yang menjelaskan ‘jauharah (mutiara)’. 
Allah memandang mutiara yang sontak berubah menjadi air. Lalu membuat Arasy dengan mutiara jenis Yaqut. Sejak zaman dulu Arasy Allah di atas air. Air yang dipandang oleh Allah mengombak, bergetar, dan berasap sebagai bahan membuat langit. Lalu Allah membuat bumi. 
Ada yang berkata ‘yang pertama kali dicipta, akal. Agar nantinya yang berakal bisa mengendalikan ciptaan’. Ada yang berkata ‘yang pertama kali dicipta, sinar dan gelap. Sinar dan gelap dipanggil agar mau menyatakan bahwa Allah Tuhan yang harus disembah. Gelap tidak mau mengakui; terang mau menyatakan bahwa Allah satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Sinar dibuat surga karena Allah ridha padanya. Gelap dibuat neraka karena Allah benci padanya. 
Ruh para Syuhada dibuat dari nur. Ruh para orang Celaka dibuat dari gelap. Semua itu akan kembali pada sumbernya’. 
Ada yang berkata ‘yang pertama kali dicipta, titik. Titik yang dilihat oleh Allah, merendah dan berpencar menuju tujuh puluh arah, yang lalu dijadikan Kitab-Nya yang Maha Mulia. 
Maha Suci yang telah menyusun Kitab-Nya dari (Nuktah) Titik, dan membuat MakhluqNya dari Nuthfah (Sperma). Lalu mematikan dengan genggaman sekali, dan menghidupkan dengan  sekali pekikan sangkakala’.”
Abul-Mundzir dan penghuni benteng Izaz mendengarkan ucapan Al-Fadhl dengan terperangah. Mereka makin terperangah ketika mendengar Abul-Mundzir berkata, “Asyhadu an laaa Ilaaha illaa Allah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Inilah ilmu pilihan para Nabi Allah Taala AS.” 
Mereka pun masuk Islam, kecuali sedikit yang tidak mau.




In syaa Allah bersambung



[1] Ada sumber yang menjelaskan ‘pembunuh Raja Daris, anak perempuan dan istrinya sendiri. Tetapi penjelasan ini disalahkan oleh Al-Waqidi di dalam: فتوح الشام - (ج 1 / ص 225)
قال الواقدي: حدثني عبد الملك بن محمد عن أبيه حسان بن كعب عن عبد الواحد عن عبد الله بن قرط الأزدي أن فتح عزاز كان هكذا، والذي ذكر أن بأت دراس وزوجته قتلنه لم يصح والله أعلم

[2] Manbaj (مَنْبجَ) dan Buzaah (بُزاعَةَ) nama tempat dekat Aleppo (Chalab).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar