Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/04/20

PS 112: Pembebasan Syam






Khalid bersumpah, “Demi kehidupan yang telah dijalani oleh Rasulillah SAW! Keputusan saya ini serius.” [1]
Mereka mengamati Abu Sufyan menjawab, “Jangan menyelisihi Sunnatulloh! Karena akan menjadi orang lalim! [2] Saya yakin keputusan ini kurang menguntungkan. Kalau tiap seorang kami ditugaskan memerangi 200 orang, akan lebih ringan, daripada melawan 2.000 pasukan. Selain itu, Allah Maha Penyayang pada Hamba-Hamba-Nya. Apa bedanya dengan perintah agar seorang melawan 60.000 pasukan itu?! Ada kah yang mau melaksanakan perintahmu yang berat itu?! Kalau ada yang mau berarti bunuh diri, menganiaya dirinya sendiri” pada Khalid.   
Jawaban Khalid pada Abu Sufyan, “Hai Abu Sufyan! Di zaman Jahiliah dulu, kau sangat pemberani! Jangan setelah Islam, justru menjadi penakut! Amatilah jagoan-jagoan dan pahlawan-pahlawan Tauhid! Jika kau amati sepak terjang mereka! Kau akan sadar bahwa mereka menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah! Mereka siap memerangi musuh semata-mata karena Allah Ta’ala! Siapapun yang sadar bahwa Allah menanggung dia! Pasti ditolong oleh Allah! Meskipun dia menyeberangi kobaran api yang mengerikan” diperhatikan semua pasukan.
Abu Sufyan mengalah, “Terserah kaulah! Ayah Sulaiman! Saya hanya kasihan pada pasukan Muslimiin. Kalau kau telah bertekat begitu, silahkan. Tetapi hendaklah berjumlah 60 pasukan! Jangan 30 pasukan. Tiap seorang harus melawan 1.000 pasukan berkuda.”
Abu Ubaidah membenarkan, “Usulan Abu Sufyan benar! Hai Ayah Sulaiman!.”
Khalid berkata, “Yang mulia! Tujuan saya sebagai siasat menakut-nakuti mereka! Jika mereka telah lari tunggang-langgang dan pulang oleh benturan Kekuatan Allah! Pasti akan ditanya ‘siapa lawan kalian?!’ Mereka akan menjawab ‘tigapuluh lelaki!’ Teman-teman mereka pasti lalu takut! Dan Raja Mahan panglima besar mereka, akan sadar bahwa pasukan kita yang hanya sedikit ini, akan mampu melawan mereka yang jumlahnya melaut!.”  
Dengan perasaan berdebar-debar, Abu Ubaidah membenarkan, “Kau benar! Tetapi pasukan ‘berjumlah 60’ akan lebih baik, agar tolong menolong.”

Muslimiin sekitar 30.000 orang mengerumuni Abu Ubaidah dan Khalid RA
Khalid mentaati perintah Abu Ubaidah dan berkata, “Pasukan yang akan saya tunjuk yang benar-benar tabah dan semangat berjihad! Keputusan tuan dan tujuan saya, akan saya sampaikan pada mereka. Kalau memang mereka senang bertemu Allah dan berniat mencari pahala, pasti mengabulkan perintah. Tapi kalau mereka cinta kehidupan dunia dan takut mati, pasti takkan sanggup melaksanakan perintah ini.”

Khalid telah mempersiapkan diri untuk gugur, demi Cinta dan Rido Allah.  

Khalid memanggil 60 pasukan berkuda dari para sahabat Rasulillah SAW. Dia berteriak, “Mana Umar Attamimi! Syurachbil bin Chsanah (شُرَحْبِيل بْن حَسَنَةَ) penulis Wahyu Rasulillah SAW! Khalid bin Sa’ed! Yazid bin Abi Sufyan! Shafwan bin Umayah (صَفْوَانُ بْنُ أُمَيّةَ)! Sahl bin Amer! Dhirar bin Al-Azwar! Rafi bin Umairah Atthoi (رافع بن عميرة الطائي)! Zaid Al-Khail! Chudzaifah bin Al-Yaman (حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ)! Qais bin Sa’ed! Ka’eb bin Malik! Suwaid bin Amer! Ubadah bin Shamit (عُبَادَة بْن الصّامِتِ)! Jabir bin Abdillah! Abu Ayub! Abdur Rohman bin Abi Bakr Asshiddiq RA! Abdullah bin Amer bin Khatthab! Rafi bin Sahl (رافع بن سهل)! Yazid bin Amir! Ubaid bin Aus! Malik bin Nashr! Nashr bin Al-Charits! Abdullah bin Zhafar (عبد الله بن ظفر)! Abu Lubabah! Auf bin Abis! Ubadah bin Abdillah! Rafi bin Ujrah (رافع بن عجرة)! Ubaid bin Abdillah! Muqib bin Qais (معقب بن قيس)! Hilal! Usaid Assaidi (أسيد الساعدي)! Kilal bin Al-Charits (كلال بن الحرث)! Chamzah bin Umar (حمزة بن عمر)! Yazid bin Amir!.” [3]
   
Al-Waqidi sejarawan Islam berkata:
“Sebetulnya nama 60 orang 'disebut oleh Khalid'. Tetapi daftar di atas saya potong. Saya sengaja mendahulukan nama-nama kaum Anshar karena memang saat itu Khalid menganggap mereka unggul. Keributan menyeruak keras dari beberapa orang;
Sungguh hari ini Khaid mengajukan kaum Anshar dan menyenyimpan kaum Muhajiriin keluaga Mughirah. Mungkin untuk menguji kesabaran, atau agar tewas di medan tempur, dan menyayang keluarga Mughirah!?’.”

Kaum Anshar terkejut oleh Khalid yang datang dengan kuda, membelah celah-celah mereka. Dia berteriak, “Hai anak-cucu Amir! Demi Allah saya memilih dan perintah pada kalian, karena saya benar-benar cinta kalian! Bangga berjuang bersama kalian dan bersama keimanan kalian! Karena kalian jelas berhati bersih!.”
Sejumlah kaum Anshar menjawab, “Kau telah benar hai Ayah Sulaiman” Lalu mereka menyalami.  

Di hari yang sangat menegangkan itu, pasukan berkuda berjumlah 60 orangtelah berkumpul. Tiap seorang diperintah menghabisi satu Jaisy (جَيْشٌ) yang terdiri 1.000 pasukan berkuda. Di antara mereka, banyak yang menitikkan air-mata ketika berdoa semoga Allah menolong mereka.
Khalid berkata pada mereka, “Hai Penolong-Penolong Allah! Bagaimana tanggapan kalian? Mengenai rencana saya bersama kalian memerangi mereka yang akan menyerang kalian ini?! Jika kalian gigih! Allah akan membantu kalian dengan PertolonganNya karena kegigihan kalian! Dan kalian akan membuat mereka porak-poranda! Ketahuilah bahwa pasukan kalian akan menaklukkan mereka! Jika kalian telah membuat mereka morat-marit! Sisa-sisa mereka akan kabur ketakutan, hingga pasukan lainnya juga akan kabur!.”  
Dengan penuh semangat, sejumlah orang berkata, “Ya Ayah Sulaiman! Perintahlah kami terserah kau! Demi Allah, kami akan memerangi musuh-musuh seperti kaum Penolong Agama Allah! Kami akan berserah pada Allah dan Kekuatan-Nya! Kami ingin mencari akhirat!.”

Banyak pipi yang basah oleh air-mata, ketika mereka berdoa dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah.
Khalid dan Abu Ubaidah mengucapkan, “Jazaakumulloohu khoiro.” Artinya, semoga Allah membalas baik pada kalian. 
Perintah Khalid meledak, “Bersiaplah! Semoga Allah menyayang kalian! Siapkanlah senjata dan perbekalan kalian! Peperangan akan dilakukan dengan jarak pendek dengan pedang! Karena tombak atau panah sering meleset! Yang akan beraksi adalah pedang dan perisai! Pilihlah kuda kalian yang larinya cepat! Tapi jangan pinjaman dari kawannya! Kita sepakat akan berperang mati-matian untuk berkumpul di alam kubur!.” [4]








[1] Mungkin Khalid tidak tahu bahwa bersumpah dengan selain Nama Allah ‘terlarang’.
[2] Sunnatullah ‘kejadian loghis alami’ yang sebetulnya karena Kehendak Allah.
[3] Kaum Sabar dalam Perang Uhud, yang ketika itu dinyatakan oleh Allah ‘maka jika ada seratus orang sabar dari kalian, akan mengalahkan duaratus’ juga dipanggil. {فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ} [الأنفال: 66]. Baca: Fa in yakun minkum miatun shaabiratun yaghlibuu miatain.
[4] فتوح الشام (1/ 161)
وقال لهم: تأهبوا رحمكم الله وخذوا أسلحتكم وعدتكم وليكن قتالكم بالسيف ولا يأخذ أحد منكم رمحا فإن الرمح خوان ربما زاغ عن الطعن ولا تأخذوا السهام فإنها منايا منها المخطىء ومنها المصيب والسيف والحجف عليهما تدور دوائر الحرب واركبوا خيولكم السبق النواجي ولا يركب الرجل منكم إلا جواده الذي يصبر به وتواعدوا أن الملتقى عند قبر



Ponpes Mulya Abadi Mulungan Melati Sleman Yogyakarta Indonesia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar