Umar bin Al-Khatthab RA, sangat agung dan berwibawa. Semua kaumMuslimiin menyukainya. Kesedihan mereka karena Abu Bakr RA wafat, terhibur oleh
‘keadilan dan kearifannya’.
Di hari yang indah itu, Umar menulis surat untuk Abu Ubaidah bin Al-Jarrach RA:
Kau telah saya angkat sebagai penguasa di kota Syam. Kau lah
yang mengurusi kaum Muslimiin di sana. Jabatan Khalid bin Al-Walid telah saya
lepas.
والسلام
Umar menyerahkan surat pada Abdullah bin Qurth, agar diberikan
pada Abu Ubaidah di Damaskus.
Saya bermimpi ‘negeri Damaskus dikepung’ kaum Muslimiin. Saya
mendengar takbir mereka membahana. Beteng kota terbenam ke tanah. Khalid
memasuki kota dengan pedang untuk menerobos api yang berkobar. Api padam.”
Imam Ali RA berkata, “Berbahagialah! Malam ini, Damaskus
dikuasai oleh kaum Muslimiin, in syaa Allah Ta’ala.”
Beberapa hari setelah itu, Uqbah sahabat Rasulillah SAW, datang
ke Madinah. Membawa surat yang menjelaskan ‘Penaklukan Damaskus’. Berita itu
membuat kaum Muslimiin sangat berbahagia.
Pada pembawa surat, Umar bertanya, “Hai putra Amir! [1] Sejak kapan, kau berangkat dari
sana?.”
Uqbah berkata, “Sejak Jumat.”
Umar bertanya, “Membawa khabar apa?.”
Uqbah menjawab, “Khabar baik yang mengembirakan. Akan saya
laporkan pada yang mulia, Abu Bakr As-Shiddiq.”
Umar terkejut dan menjawab, “Demi Allah, beliau telah wafat dalam
keadaan terpuji, untuk masuk Surga Tuhan yang Maha Mulia. Penggantinya, Umar
yang sangat lemah fisiknya. Jika adil maka akan selamat, namun jika menyimpang
atau membuat kepalsuan, maka akan rusak.”
Uqbah terkejut dan menjadi lemas. Lalu menangis karena sangat sedih, atas wafatnya Abu Bakr yang sangat dicintai. Setelah tangisannya reda, dia
mengeluarkan dan memberikan surat pada Umar RA, yang segera membaca dengan
cermat, namun tidak menjelaskan isinya.
Setelah sholat Jumat selesai, Umar naik mimbar, untuk membacakan
surat, pada jamaah Masjid. Ketika itu, yang mendengarkan sangat banyak.
Setelah pembacaan surat ‘Kemenangan Kaum Muslimiin atas Damaskus’ selesai, suara tahlil dan takbir
meledak, karena jamaah Jumah berbahagia.
Umar turun dari mimbar, untuk menulis surat pada Abu Ubaidah, tentang
‘Abu Ubaidah Diangkat Menjadi Panglima, dan Jabatan Khalid’ sebagai Panglima
Perang dilepas.
Surat diberikan pada Uqbah, agar diantar ke Damaskus.
Uqbah sampai Damaskus ketika Khalid sedang mengejar Tuma dan
Harbis, sehingga surat diberikan pada Abu Ubaidah yang segera membaca, tidak
bersuara. Dan sengaja tidak mengumumkan bahwa ‘Abu Bakr telah wafat’. Dia juga
tidak menjelaskan bahwa, dirinya telah diangkat sebagai pemimpin, di Damaskus.
Tentang Jabatan Khalid telah dilepas, juga tidak segera diberitakan.
In syaa Allah bersambung.
Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia Terima Sodaqoh Biaya Makan dan Pengobatan Santriwan-Santriwati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar