Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/02/21

PS 72: Pembebasan Syam



Umar bin Al-Khatthab RA, sangat agung dan berwibawa. Semua kaumMuslimiin menyukainya. Kesedihan mereka karena Abu Bakr RA wafat, terhibur oleh ‘keadilan dan kearifannya’.
Di hari yang indah itu, Umar menulis surat untuk Abu Ubaidah bin Al-Jarrach RA:
Kau telah saya angkat sebagai penguasa di kota Syam. Kau lah yang mengurusi kaum Muslimiin di sana. Jabatan Khalid bin Al-Walid telah saya lepas.
والسلام

Saya bermimpi ‘negeri Damaskus dikepung’ kaum Muslimiin. Saya mendengar takbir mereka membahana. Beteng kota terbenam ke tanah. Khalid memasuki kota dengan pedang untuk menerobos api yang berkobar. Api padam.”

Imam Ali RA berkata, “Berbahagialah! Malam ini, Damaskus dikuasai oleh kaum Muslimiin, in syaa Allah Ta’ala.”

Beberapa hari setelah itu, Uqbah sahabat Rasulillah SAW, datang ke Madinah. Membawa surat yang menjelaskan ‘Penaklukan Damaskus’. Berita itu membuat kaum Muslimiin sangat berbahagia.

Pada pembawa surat, Umar bertanya, “Hai putra Amir! [1] Sejak kapan, kau berangkat dari sana?.”
Uqbah berkata, “Sejak Jumat.”
Umar bertanya, “Membawa khabar apa?.”
Uqbah menjawab, “Khabar baik yang mengembirakan. Akan saya laporkan pada yang mulia, Abu Bakr As-Shiddiq.”
Umar terkejut dan menjawab, “Demi Allah, beliau telah wafat dalam keadaan terpuji, untuk masuk Surga Tuhan yang Maha Mulia. Penggantinya, Umar yang sangat lemah fisiknya. Jika adil maka akan selamat, namun jika menyimpang atau membuat kepalsuan, maka akan rusak.”
Uqbah terkejut dan menjadi lemas. Lalu menangis karena sangat sedih, atas wafatnya Abu Bakr yang sangat dicintai. Setelah tangisannya reda, dia mengeluarkan dan memberikan surat pada Umar RA, yang segera membaca dengan cermat, namun tidak menjelaskan isinya.

Setelah sholat Jumat selesai, Umar naik mimbar, untuk membacakan surat, pada jamaah Masjid. Ketika itu, yang mendengarkan sangat banyak.
Setelah pembacaan surat ‘Kemenangan Kaum Muslimiin atas Damaskus’ selesai, suara tahlil dan takbir meledak, karena jamaah Jumah berbahagia.
Umar turun dari mimbar, untuk menulis surat pada Abu Ubaidah, tentang ‘Abu Ubaidah Diangkat Menjadi Panglima, dan Jabatan Khalid’ sebagai Panglima Perang dilepas.
Surat diberikan pada Uqbah, agar diantar ke Damaskus.

Uqbah sampai Damaskus ketika Khalid sedang mengejar Tuma dan Harbis, sehingga surat diberikan pada Abu Ubaidah yang segera membaca, tidak bersuara. Dan sengaja tidak mengumumkan bahwa ‘Abu Bakr telah wafat’. Dia juga tidak menjelaskan bahwa, dirinya telah diangkat sebagai pemimpin, di Damaskus. Tentang Jabatan Khalid telah dilepas, juga tidak segera diberitakan.



In syaa Allah bersambung



Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia Terima Sodaqoh Biaya Makan dan Pengobatan Santriwan-Santriwati



[1]  Maksudnya Uqbah bin Amir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar