Perang Hutan Sutra (Marjud-Dibaj), telah selesai. Pasukan Muslimiin mendapatkan kemenangan besar. Mereka yang naik ke puncak gunung semakin banyak.
Di puncak, Khalid berkata, “Yang menunjukkan saya pada musuh utama yang kita cari, ya orang ini. Demikian pula yang menunjukkan kalian semuanya. Dia harus kita beri imbalan.”
Khalid dan rombongan turun, bergabung pada kaum Muslimiin
di bawah.
Pasukan Muslimiin di bawah menyambut dengan berbahagia, dan
mengucapkan salam, pada rombongan Khalid yang datang.
Khalid menjawab salam mereka, lalu mencari tawanannya, yang
dititipkan pada Ibnu Jabir.
Khalid berkata, “Kau telah menetapi janjimu, dan kami akan memberi
imbalan atas jasamu. Bukankah kau mau memeluk agama yang melakukan sholat dan
puasa? Yaitu agama Muhammad SAW? Agar kelak kau masuk surga?.”
Dia menjawab, “Saya takkan merubah agamaku.”
Khalid melepaskan tali pengikat agar dia lepas.
Dia lepas dan bergegas menaiki kuda. Lalu kabur meninggalkan hutan dan gunung, menuju Romawi. Sendirian tanpa kawan.
Dia lepas dan bergegas menaiki kuda. Lalu kabur meninggalkan hutan dan gunung, menuju Romawi. Sendirian tanpa kawan.
Khalid perintah agar rampasan dan tawanan perang dikumpulkan.
Pengumpulan yang memakan waktu cukup lama itu, akhirnya selesai. Khalid memuji, menyanjung, dan bersyukur pada Allah, karena rampasan dan tawanan perang yang banyak sekali.
Pengumpulan yang memakan waktu cukup lama itu, akhirnya selesai. Khalid memuji, menyanjung, dan bersyukur pada Allah, karena rampasan dan tawanan perang yang banyak sekali.
Khalid mengundang Yunus penunjuk jalan, untuk bertanya,
“Bagaimana tindakanmu pada istrimu?.”
Yunus bercerita panjang lebar mengenai istrinya yang tak mau
masuk Islam, hingga akhirnya bunuh diri. Khalid dan Rafi’ kagum pada kefahaman
Yunus ‘di dalam Islam’.
Rafi’ iba dan berkata, “Wahai pimpinan. Terus terang saya telah
menawan putri Raja Hiraqla yang rupawan. Kalau mau, silahkan diberikan, sebagai
ganti istrinya.”
Khalid terkejut heran, dan bertanya, “Mana putri Raja Hiraqla?.”
Ketika putri Raja Hiraqla dihadirkkan; Khalid RA terperanjat
oleh kecantikannya yang mempesona. Karena keagungan dan kecantikan yang memukau
itulah. maka Khalid justru berpaling dan bertasbih, “SubhanaK
Allahumma wa bihamdiK takhluqu maa tasyaa’u wa takhtar.”
Artinya: Tuhanmu membuat dan memperindah pada yang Dia
kehendaki. [2]
Pada Yunus, Khalid memanggil dan bertanya, “Bukankah kau ingin
mendapatkan ganti dari istrimu?.”
Dia menjawab, “Betul. Tapi saya yakin bahwa raja pasti akan
menebus dia dengan harta, atau memerangi kita, agar kita melepaskan dia.”
Khalid perintah, “Milikilah dia sekarang juga. Kalau raja tidak
mencarinya, berarti menjadi milikmu sepenuhnya. Namun jika dia mencarinya,
Allah akan memberimu Ganti yang lebih baik dari pada itu.”
Yunus minta, “Wahai pimpinan, sekarang kau berada di tempat yang
sempit dan terjal. Segeralah keluar dari tempat ini, mumpung belum diserang
oleh pasukan Romawi yang lain.”
Khalid bergerak dan berkata, “Allah Tuhan kita, menyertai kita.”
Khalid menggiring pasukan, membawa rampasan perang yang banyak
sekali. Rombongan pembawa rampasan perang berada di barisan depan. Khalid
berada di belakang, bersama sejumlah pasukan. Kebahagiaan mereka sempurna
karena telah meraih kemenangan besar sekali. Dan yang paling menarik perhatian
bagi mereka, ‘putri Hiraqla’ yang cantik jelita.
فقال خالد:
وأين ابنة الملك هرقل فمثلت بين يديه فنظر إلى حسنها وجمالها وما منحها الله به من
الجمال فصرف وجهه عنها وقال سبحانك اللهم وبحمدك تخلق ما تشاء وتختار ثم قرأ قوله
تعالى: {وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ} [القصص: 68].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar