Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/02/15

PS 60: Pembebasan Syam



PS 60: Pembebasan Syam
Tinggalkan Negeri Tercinta 




Kaum Muslimiin yang menyaksikan mereka, terperanjat. Kekayaan Raja Tuma ‘luar biasa’ banyaknya. Pakaian sutra berkancing emas yang dikeluarkan dari simpanan, sekitar 300 muatan. 

Di luar kota, dipersiapkan tenda-tenda sutra gemerlapan, untuk mengumpulkan yang akan dibawa, oleh Raja Tuma dan lainnya. Ternyata harta kekayaan mereka banyak sekali.

Khalid memandang dengan heran. Bibirnya melafalkan, “Betapa banyak sekali yang mereka bawa?” Lalu dengan bergetar, dia membaca Firman Allah Ta’ala, “Walau laa an yakuunan naasu ummatan wachidatan laja’alnaa liman yakfuru bi Al-Rocmaani li buyuutihim suqufan min fiddhotin wa ma’aarija alaihaa yadlharuun.”  [1]
Artinya: Kalau takkan berakibat manusia ‘menjadi umat satu’ (kafir semua), niscaya Kami telah menjadikan secara khusus, untuk orang yang kufur pada Rohman:
1.     Atap-atap dari perak untuk rumah-rumah mereka.
2.     Demikian pula tangga yang mereka pergunakan naik.

Mereka yang sibuk mengumpulkan harta, untuk dibawa keluar dari negeri Damaskus itu, kelihatan ‘takut serangan’ Muslimiin. Mereka bergerak cepat sekali, seperti himar yang ketakutan. Bahkan tidak ada yang menoleh ke arah teman, karena terlalu tergesa-gesa ‘ingin segera’ pergi jauh.
Mereka telah berkumpul banyak sekali, akan meninggalkan kota.

Khalid mengangkat tangan lalu berdoa, “Ya Allah, jadikanlah itu semua untuk kami. Berilah kami kekuasaan ‘menikmati’ itu semua. Jadikanlah ini semua sebagai fasilitas kaum Muslimiin, aamin. Sungguh Engkau Maha Mendengar doa.” [2]

Khalid mendekati pasukan Muslimiin dan berkata, “Saya punya pandangan baik. Maukah kalian bergabung?.”
Mereka menjawab, “Kami akan ikut kau, dan takkan menentang.”
Khalid berkata, “Rawatlah kuda kalian, dan asahlah pedang kalian! Setelah tiga hari, saya akan mencari mereka, dengan harapan mendapatkan rampasan harta, yang telah kalian saksikan. Saya yakin ‘mereka tidak meninggalkan’ harta maupun pakaian yang pantas, di kota ini. Yang baik-baik telah dibawa semuanya.”


Dengan berkendaraan, lautan manusia telah siap semuanya. Tuma dan Harbis menghadap pada Abu Ubaidah, yang berkata, “Kalian telah menetapi janji. Sekarang silahkan pergi ke manapun yang kalian inginkan. Kalian dijamin aman, selama tiga hari.”

Mereka menyerahkan sejumlah harta pada Abu Ubaidah, lalu berpamitan. Arak-arakan yang sangat panjang itu mengalir, meninggalkan negeri kelahiran, Damaskus. Semua anak-cucu mereka dibawa, agar tidak bermasyarakat dengan kaum Muslimiin. Derap kaki kuda mereka membahana.


In syaa Allah bersambung.




Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia


[1] {وَلَوْلَا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فِضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ } [الزخرف: 33].
[2] فتوح الشام (1/ 75)
 فلما نظر خالد إلى ذلك رفع يديه إلى السماء وقال اللهم جعله لنا وملكنا إياه واجعل هذه الأمتعة قوتا للمسلمين آمين إنك سميع الدعاء.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar