Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/02/07

PS 46: Pembebasan Syam






Pada pasukan elit, Khalid perintah, “Saya ingin kalian menyerang mereka! Yang sedang merindukan Wardan dan pasukan elitnya!.”
Pasukan elit Khalid pemotong kepala Wardan Musuh Allah, begerak cepat menuju lautan lawan.
Khalid menyeru, “Hai Musuh Allah!! Ini kepala Wardan pimpinan kalian! Akulah Khalid bin Al-Walid sahabat Rasulillah SAW!.”
Khalid melemparkan kepala Wardan, dan menyerang. Diikuti oleh sejumlah pasukan. 

Di tempat lain, Abu Ubaidah bergegas melancarkan serangan dan berkata, “Hai ahli Al-Qur’an pelindung agama! Dan pahlawan Muslimiin! Ayo serang!.”

Pasukan Romawi terkejut, ketika melihat kepala Wardan berlumuran darah, jatuh di pertengahan mereka. Mereka berlari ketakutan bagai kuda, takut singa. Atau bagai ombak terhempas jauh ke daratan. Hal itulah yang mempermudah pasukan Muslimiin membunuh mereka dari belakang. Sejak setelah sholat subuh hingga maghrib, pedang, tombak, dan panah Muslimiin, menghabisi mereka yang berjumlah sangat banyak.

Amir bin Thufail yang saat itu mengikuti peperangan tersebut, sebagai pasukan Abu Ubaidah berkata, “Kami mengejar pasukan Romawi sampai ke jalan Ghuzah. Tiba-tiba datang pasukan berkuda yang kami kira bala-bantuan dari Raja Hiraqla. Debu-debu beterbangan banyak sekali. Setelah kami amati, ternyata mereka pasukan kiriman Abu Bakr As-Shiddiq. Mereka bergabung pada kami untuk memerangi pasukan Romawi.”

Dari pasukan Romawi sejumlah 90.000 itu, yang gugur 50.000 orang. Sisa-sisa mereka yang masih hidup, berlari kencang menuju dua arah, Damaskus dan Caesarea (Qaisariyah / قيسارية).

Kaum Muslimiin mendapat rampasan perang banyak sekali, di antaranya: Salib-Salib dari emas, dari perak, dan benda-benda berharga selain itu. Semua rampasan perang dikumpulkan menjadi satu, termasuk mahkota Wardan yang gemerlapan.

Khalid berkata, “In syaa Allah rampasan perang tidak akan saya bagi, sebelum kita menaklukkan kota Damaskus.”

Tanggal 6 Jumadayil Awal tahun 13 Hijriah, hari indah yang bersejarah bagi kaum Muslimiin. Di sore hari itu, mereka berhasil menaklukkan kota Ajnadin dengan heroik, tepatnya 23 malam sebelum Abu Bakr RA wafat.

Kemenangan akbar itu diterima dengan penuh rasa syukur. Bagi mereka, tidak ada ‘hari yang lebih indah’ dari pada hari itu. Itu semua sebagai bukti bahwa Allah lah yang mengatur segala-galanya, sebagaimana FirmanNya, “Dzaalika bi anna Allaha Huwal Chaqqu wa annaHuu yuhyil mautaa wa annaHuu ‘alaa kulli syai’in qodiir.” [1]
Artinya: Itu semua menunjukkan bahwa:
1.     Sungguh Allah benar-benar ada.
2.     Dialah yang sedang maupun akan menghidupkan yang sama mati.
3.     Dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dengan penuh rasa syukur, Khalid menulis surat untuk Abu BakrRA:

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Khalid bin Al-Walid Al-Makhzumi (خالد بن الوليد المخزومي) untuk Khalifah Rasulillah SAW. Salam untuk yang mulia. Amma ba’d:
Sungguh saya memuji Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Saya mendoakan sholawat pada Nabi-Nya, Muhammad SAW. Puji sukur saya pada kaum Muslimiin juga saya ucapkan. Semoga kerusakan melanda kaum sombong yang musyrik. Semoga Bi’ah (Gereja) mereka hancur.
Sungguh kami telah melawan kaum Nashrani di kota Ajnadin. Mereka membawa beberapa Salib, dan bersumpah atas nama agama Nashrani bahwa, ‘takkan lari dan takkan mundur’. Setelah kami serang dengan memohon pertolongan serta tawakkal pada Allah pencipta kita, Allah memberi kami ketabahan dan pertolongan. Dan memastikan musuh-musuh kami takluk. Mereka kami bunuh di jurang-jurang dan tanah lapang. Jumlah kaum musyrik yang kami bunuh 50.000 orang. Muslimiin yang mati syahid di hari pertama dan kedua 450 orang. Surat ini saya tulis pada hari Kamis tanggal 2 Jumadayil Akhir. Setelah ini in syaa Allah, kami akan segera ke kota Damaskus. Doakan agar Allah menolong kami
والسلام عليك وعلى جميع المسلمين ورحمة الله وبركاته






[1] {ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِ الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [الحج: 6].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar