Abu Umamah RA berkata, “Rasulullah SAW pernah perintah dan
menganjurkan, agar kami mempelajari Al-Qur’an. Dan bersabda ‘sungguh di hari
Kiamat, Al-Qur’an akan datang pada pembaca (dan yang mepelajari)nya, di
waktu mereka lebih membutuhkan padanya’.
Muslim akan ditanya oleh dia ‘apa kau kenal saya?’.
Muslim menjawab ‘siapa kau?’.
Dia berkata ‘saya yang dulu kau cintai, dan kau tak mau berpisah
darinya. Yang pernah merepotkan kau, hingga kau melakukan sujud, untuk
merendah’.
Muslim bertanya ‘barangkali kau Al-Qur’an?’.
Dia diajak oleh Al-Qur’an, mendekat pada Tuhannya azza wajalla.
Untuk menerima ‘anugrah kerajaan’ dengan tangan kanannya. Dan menerima ‘jaminan
kekal’, dengan tangan kirinya. Kepalnya diberi mahkota ‘Sakinah (Ketenangan)’.
Dua pakaian setelan dibentangkan di depan dua orang tuanya (untuk
diberikan). Nilainya lebih baik daripada dunia dilipatkan berkali-kali. Hingga mereka
berdua berkata ‘sebab apa kami diberi busana semewah ini? Amalan kami tidak
sebanding dengan anugrah ini’.
Al-Qur’an menjawab ‘karena anakmu telah mempelajari dan
mengamalkan Al-Qur’an’.” [1]
Saya yakin ‘tulisan dari Al-Maktabatus Syaamilah’ yang kami
ambil ini, salah. Lafal (خَلَّتَانِ), yang benar (حُلَّتَانِ). Silahkan ditanyakan pada yang lebih alim dan wirai
(mutawarik).
8119 - حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثنا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، ثنا سُوَيْدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ،
عَنْ دَاوُدَ بْنِ عِيسَى، عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ،
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَعَلُّمِ الْقُرْآنِ، وَحَثَّنَا عَلَيْهِ وَقَالَ:
" إِنَّ الْقُرْآنَ يَأْتِي أَهْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْوَجَ مَا كَانُوا
إِلَيْهِ، فَيَقُولُ لِلْمُسْلِمِ: أَتَعْرِفُنِي؟ فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَيَقُولُ؟
أَنَا الَّذِي كُنْتَ تُحِبُّ، وَتَكْرَهُ أَنْ يُفَارِقَكَ الَّذِي كَانَ يَسْحَبُكَ
وَيُدْنِيكَ، فَيَقُولُ: لَعَلَكَ الْقُرْآنُ، فَيُقْدَمُ بِهِ إِلَى رَبِّهِ عَزَّ
وَجَلَّ، فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى
رَأْسِهِ السَّكِينَةُ، وَيُنْشَرُ عَلَى أَبَوَيْهِ خَلَّتَانِ لَا يَقُومُ لَهُمْا
الدُّنْيَا أَضْعَافًا، فَيَقُولَانِ لِأَيِّ شَيْءٍ كُسِينَا هَذِهِ، وَلَمْ يَبْلُغْهُ
أَعْمَالُنَا؟ فَيَقُولُ: هَذَا بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar