Al-Qur’an sarat ajaran, “Tata Kerama” Sehingga nabi SAW dan para
sahabatnya RA, sangat sopan. Karena mengamalkan hikmah yang terkandung di
dalamnya. Contonya Surat ‘Abasa. Di dalamnya terdapat ajaran:
1.
Cara
memberitakan yang sopan: “Dia SAW bermasam muka dan berpaling. Lantaran orang
buta datang padanya.” [1]
2.
Cara
mengajar dengan menyodorkan pertanyaan: “Apa yang memberi tahu kau, ‘Barangkali
dia mau bersuci (Islam)? Atau mengambil peringatan, hingga peringatan
bermanfaat padanya?’.” [2]
3.
Cara
menjelaskan yang perlu dijelaskan: “Adapun orang yang sombong. Maka kau telah menghadapi
dengan serius. Apa beratmu jika dia tidak bersuci (Islam)? Adapun orang yang
datang padamu dengan bergegas. Padahal dia khawatir. Maka kau telah meremehkan dia?.” [3]
4.
Inti
ajaran: “Ingat! Sungguh Dia (Al-Qur’an) Peringatan. Barangsiapa mau, ingat
padanya. Di dalam lembaran (Al-Qur’an) yang dimuliakan. Diangkat (derajatnya)
disucikan. Di tangan-tangan para utusan. Yang sama mulia, sama baik.” [4]
5.
Ajaran,
‘Orang kafir dilaknat oleh Allah’: “Manusia dilaknat, betapa dia kafir. Berasal
dari apa ‘dia dicipta?’ Dari nuthfah yang dicipta dan dikodar (sepanjang
hidupnya). Lalu mengenai ‘jalan (keluarnya)’ Dia mempermudahkan. Lalu Dia
mematikan dan mengkodar dia dikubur. Lalu jika telah menghendaki, Dia
membangkitkan.” [5]
6.
Tidak
mau mengkaji Al-Qur’an ‘berarti belum melakukan’ Perintah Allah: “Ingat! Dia belum
melakukan yang diperintahkan.” [6]
7.
Perintah
memperhatikan ‘asal makanan’, agar bersukur pada Allah: “Hendaklah manusia
mengamati pada makanannya. Sungguh Kami (Allah) yang menurunkan air dengan
benar-benar menurunkan. Lalu membelah tanah dengan benar-benar membelah. Untuk menumbuhkan
biji-bijian di dalamnya. Anggur dan sayuran (atau buah-buahan). Zaitun dan
kurma. Kebun yang lebat. Buah-buahan dan sayuran.” [7]
8.
Penjelasan,
“Itu semua ‘Fasilitas dari Allah’ untuk kalian dan binatang ternak kalian.” [8]
9.
Kiamat
dan keadaan orang kafir saat itu: “Apabila pekikan telah datang. Di hari itu orang
akan lari dari saudaranya. (Dari) ibu dan ayahnya. (Dari) istri dan anaknya. Tiap
seorang dari mereka mendapatkan kerepotan yang mengalahkan.” [9]
10. Wajah-wajah kaum iman: “Di
hari itu banyak wajah berseri-seri. Tertawa berbahagia.” [10]
11. Wajah-wajah kaum kafir: “Di hari itu banyak wajah tertutup debu.
Dibuat jelek oleh kotoran. Mereka kaum kafir lagi durhaka.” [11]
[2] {وَمَا
يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى () أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَى ()} [عبس:
3، 4].
[3] {أَمَّا
مَنِ اسْتَغْنَى () فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى () وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّى ()
وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَى () وَهُوَ يَخْشَى () فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى ()}
[عبس: 5 - 10].
[4] {كَلَّا
إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ () فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ () فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ () مَرْفُوعَةٍ
مُطَهَّرَةٍ () بِأَيْدِي سَفَرَةٍ () كِرَامٍ بَرَرَةٍ ()} [عبس: 11 - 16].
[5] {قُتِلَ
الْإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ () مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ () مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ
فَقَدَّرَهُ () ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ () ثُمَّ أَمَاتَهُ فَأَقْبَرَهُ () ثُمَّ
إِذَا شَاءَ أَنْشَرَهُ ()} [عبس: 17 - 22].
[7] { فَلْيَنْظُرِ
الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ () أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا () ثُمَّ شَقَقْنَا
الْأَرْضَ شَقًّا () فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا () وَعِنَبًا وَقَضْبًا () وَزَيْتُونًا
وَنَخْلًا () وَحَدَائِقَ غُلْبًا () وَفَاكِهَةً وَأَبًّا ()} [عبس: 24 - 31].
[9] {فَإِذَا
جَاءَتِ الصَّاخَّةُ () يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ () وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ
() وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ () لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
() } [عبس: 33 - 38].
[11] { وَوُجُوهٌ
يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ () تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ () أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ
الْفَجَرَةُ () } [عبس: 40 - 42].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar