Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/01/28

PS 15: Pembebasan Syam



Cerbung (Cerita Bersambung)

Kalus Diringkus Takbir Meledak


Khalid bergerak cepat menyerang Kalus yang segera menangkis dengan cekatan. Setelah mematahkan beberapa serangan, Khalid mengayunkan tangan secepat-cepatnya, untuk memegang dan menarik tubuh Kalus sekuat tenaga. Kalus terkejut, karena tahu-tahu tubuhnya terangkat dari pelana kuda, dan tangannya telah dikunci, hingga tidak bisa berkutik. 
Pasukan Muslimiin bertakbir serempak, “Allahu akbar.”

Beberapa pasukan Muslimiin berpacu mendekati Kalus
Seorang Bathriq melepaskan anak-panah, untuk menghalangi gerak mereka. Agar Kalus tidak dibunuh.
Khalid perintah, “Ikat mulai pergelangan-tangan hingga belikatnya!.”
Kalus mengedumal panjang-lebar, namun pasukan Muslimiin tidak ada yang tahu maksudnya.

Abdul-Malik yang telah Islam, didatangkan untuk ditanya, “Maksud dia bagaimana?.”
Setelah mendengarkan, Abdul-Malik berkata, “Dia berkata ‘saya jangan dibunuh! Saya akan mengabulkan perintah pimpinan kalian, yaitu memberikan pajak dan harta!’.”

Khalid turun dari kuda, lalu menaiki kuda-pemberian penguasa kota Tadmur. Dia akan mengajak pasukannya, melancarkan serangan berikutnya. Tetapi Dhirar berkata, “Yang Mulia! Saya saja yang menyerang mereka! Sebaiknya Tuan istirahat!.”
Khalid berkata, “Hai Dhirar! Tempat istirahat di surga besok!.”               

Khalid telah menggerakkan kuda. Tetapi Kalus berteriak, “Demi kebenaran agama dan nabi kau! Kemarilah! Saya akan berbicara penting!.”
Khalid memacu kudanya menuju Kalus yang perintah, “Tanyalah dia ‘sebetulnya apa maunya?’ Katakan padanya ‘saya orang yang diperintah oleh raja, agar memimpin 5.000 pasukan berkuda, untuk memerangi kalian, agar kalian meninggalkan negeri ini! Agar penduduk tenang. Saya juga telah bertengkar dengan Azazir penguasa negeri Damaskus! Saya mohon jika kau bertemu, bunuhlah dia! Atau panggilah agar saya membunuh dia! Dialah penguasa Damaskus! Jika telah berhasil membunuh dia, berarti kau telah menguasai Damaskus!’.” Pada Abdul-Malik.

Melalui Abdul-Malik, Khalid berkata pada Kalus, “Kau, dia, dan orang-orang yang syirik pada Allah, sama saja. Takkan saya beri kesempatan hidup!.”


Khalid memacu kuda sambil membaca syair:

Ya Maulanaa 
BagiMu Segala Puja
Atas Segala Nikmat yang Kau anugrahkan
Kubersukur atas AnugerahMu ya Tuhan
Kau anugrahi kami Iman
Setelah gelapnya kekufuran
Kau selamatkan kami dari Gelap dan Kezhalaiman
Kau muliakan kami dengan Muhammad Al-Hasyimi
Penghilang susah yang telah melanda kami
Sempurnakan Nikmat yang Kau berikan pada kami
Ya Tuah Arasy
Dan cepatkan siksa atas kaum Musyriki
Cepat campakkan karna kejahatan mereka
Karna hak Nabi Sayidil Arabi wal-Ajami


Tidak ada komentar:

Posting Komentar