Cerbung (Cerita Bersambung)
Dengan grogi, Kalus berkata, “Saya ingin kalian di dekat saya! Jika saya terdesak! Serang dia! Selamatkan saya dari amukannya!”
Setelah berpikir, Kalus berkata,
“Ini perkataan orang tidak kesatria yang justru akan mencelakakan diri sendiri.
Hai kaumku! Lelaki itu orang kampung yang bahasanya berbeda dengan bahasa
saya!.”
Jirjis muncul dan berkata, “Saya akan menerjemahkan ucapannya untuk Tuan!.”
Pada Jirjis, dia berkata, “Ketahuilah
bahwa lelaki ini sangat pemberani. Jika kau nanti yakin, dia akan mengalahkan saya, seranglah! Agar hari
ini kita bisa melukai dia. Yang bertugas membunuh dia, Azazir! Selanjutnya kita istirahat dari kesulitan. Percayalah! Kau akan saya angkat sebagai
sahabat-karibku!.”
Jirjis berkata, “Terus terang saya tidak
pandai berperang. Saya hanya akan membuat dia takut.”
Ketika telah semakin dekat, Kalus
dan Jirjis terkejut oleh Rafi yang bergerak akan menyerang. Namun langkah Rafi berhenti, karena dibentak, “Kamu di situ saja! Saya yang akan menghadapi mereka berdua!” oleh Khalid.
Kalus makin takut. Dan perintah, “Tanyalah ‘siapa kau?!’ Tanyalah apa kemauannya! Buatlah dia takut
saya!” pada Jirjis.
Jirjis mendekat dan berkata pada Khalid, “Hai saudara Arab! Saya pikir gambaran kalian ketika datang untuk memerangi kami, bagaikan lelaki pemilik kambing, yang menyerahkan kawanan kambingnya pada sekelompok penggembala penakut.
Pemilik kambing itu gambaran raja kami. Tokoh-tokoh kami yang kalian taklukkan, gambaran para penggembala yang takut binatang buas.
Tiap malam, kambing gembalaan selalu hilang seekor, karena dimakan binatang buas.
Karena kambing telah berkurang semakin banyak, si majikan tahu
penyebabnya, ‘penggembalanya tidak
pandai’ menghadapi binatang
buas.
Majikan mengganti penggembala, dengan pemuda
pemberani. Sayang sekali tiap malam, banjir besar melanda; membahayakan keselamatan kambing-kambing gembalaannya.
Tiba-tiba binatang buas, datang lagi
untuk memangsa kambing. Namun nasib binatang buas itu malang, karena
dilumpuhkan dan dibunuh oleh penggembala jagoan tersebut. Mulai sejak itu tak
ada lagi binatang buas yang berani mengganggu si penggembala dan binatangnya.
Kalian inilah binatang buas yang suka mengganggu! Hanya sebetulnya kalian ini kaum Lemah! Makanan dan pakaian kalian kurang mencukupi! Di negeri kalian, hanya ada makanan rendah seperti gandum dan kurma. Setelah kalian datang kemari, makanan serba lezat, kalian senang!
Ketahuilah bahwa raja telah mengutus sejumlah pasukan berkuda yang telah terlatih! Kepandaian berperang mereka tak ada yang membandingi! Terutama Beliau yang berada di sisi saya ini! Kau jangan melawan Beliau yang seperti penggembala yang keberanian dan kekuatannya luar biasa! Beliau telah perintah agar saya menghadapi kau, untuk berembuk dengan baik-baik! Sekarang katakan ‘apa yang kau inginkan?!’ Katakan sebelum Beliau mengamuk!.”
Kalian inilah binatang buas yang suka mengganggu! Hanya sebetulnya kalian ini kaum Lemah! Makanan dan pakaian kalian kurang mencukupi! Di negeri kalian, hanya ada makanan rendah seperti gandum dan kurma. Setelah kalian datang kemari, makanan serba lezat, kalian senang!
Ketahuilah bahwa raja telah mengutus sejumlah pasukan berkuda yang telah terlatih! Kepandaian berperang mereka tak ada yang membandingi! Terutama Beliau yang berada di sisi saya ini! Kau jangan melawan Beliau yang seperti penggembala yang keberanian dan kekuatannya luar biasa! Beliau telah perintah agar saya menghadapi kau, untuk berembuk dengan baik-baik! Sekarang katakan ‘apa yang kau inginkan?!’ Katakan sebelum Beliau mengamuk!.”
Kalus dan Jirjis memperhatikan Khalid
menjawab, “Hai Musuh Allah! Demi
Allah! Bagi saya, kalian ini hanya
seperti kawanan burung yang telah terperangkap! Terbang ke kanan terhalang, terbang ke kiri
terhalang! Yang bisa lepas hanya sedikit!
Mengenai penjelasanmu ‘negeri kami gersang dan penduduknya kekurangan makan’, memang benar! Hanya sekarang, Allah telah memberi kami makanan lezat berupa gandum dan beras yang jenisnya bermacam-macam! Minyak samin! Madu! Allah ridho kami menikmati makanan lezat! Sebelumnya, ini semua sudah dijanjikan pada kami, melaui NabiNya SAW! Pertanyaan kau ‘tujuan kami apa?’ Saya jawab ‘kami akan menawarkan tiga pilihan pada kalian:
Mengenai penjelasanmu ‘negeri kami gersang dan penduduknya kekurangan makan’, memang benar! Hanya sekarang, Allah telah memberi kami makanan lezat berupa gandum dan beras yang jenisnya bermacam-macam! Minyak samin! Madu! Allah ridho kami menikmati makanan lezat! Sebelumnya, ini semua sudah dijanjikan pada kami, melaui NabiNya SAW! Pertanyaan kau ‘tujuan kami apa?’ Saya jawab ‘kami akan menawarkan tiga pilihan pada kalian:
1.
Masuklah pada agama kami.
2.
Serahkan pajak untuk kami.
3.
Kita berperang’.
Adapun ucapanmu mengenai lelaki di
sampingmu, ‘dia penggembala
jagoan yang tak tertandingi’. Bagi saya dia justru sangat hina, meskipun dia
utusan raja. Saya pahlawan
Islam! Saya pahlawan berkuda! Saya Khalid bin Al-Walid sahabat Rasulillah
SAW!.”
Jirjis terkejut ketakutan hingga
bergetar, dan wajahnya memucat.
Lalu surut ke belakang hingga
ditegur, “Kau ini bagaimana? Tadinya sangat mengagumkan bagaikan
singa? Sekarang mundur teratur?” oleh Kalus.
Jirjis menjawab, “Demi kebenaran
Al-Masih! Tadinya saya tidak tahu bahwa dia pahlawan berkuda yang sangat agung
itu! Ternyata dia jauh lebih hebat dari yang saya duga! Dia pahlawan
besar! Pimpinan kaum yang kebrutalannya akan mengacau-balaukan Syam!.”
Kalus perintah, “Hai Jirjis! Perintahlah
agar dia mengundurkan perangnya melawan saya, hingga besok pagi!.”
Dengan ketakutan, Jirjis mendekati
Khalid untuk berkata, “Hai pimpinan kaum! Tuan kami akan pulang dulu, untuk bermusyawarah
dengan kaumnya.”
Bentakan Khalid, “Kurang ajar! Kamu
akan menipu saya?!” meledak.
Lalu begerak cepat menodongkan tombak ke
wajah Jirjis.
Mulut Jirjis beku, tidak bisa berbicara, karna takut Khalid.
Jirjis bergerak sangat cepat, untuk kabur.
Mulut Jirjis beku, tidak bisa berbicara, karna takut Khalid.
Jirjis bergerak sangat cepat, untuk kabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar