Cerbung (Cerita Bersambung)
Al-Waqidi meriwayatkan:
“Rumas yang disebut
‘Abdul-Malik’ oleh bangsa Arab, benar-benar berjihad dengan baik, bersama
Muslimiin. Hingga Allah memberikan negeri-negeri Syam pada kaum
Muslimiin.
Melaui surat, Abu Ubaidah mengusulkan pada Umar, agar Abdul-Malik diangkat sebagai penguasa kota Bushra.”
Melaui surat, Abu Ubaidah mengusulkan pada Umar, agar Abdul-Malik diangkat sebagai penguasa kota Bushra.”
Khalid perintah. agar sejumlah lelaki membantu
mengeluarkan kendaraan dan harta kekayaan Abdul-Malik, dari Bushra. Karena dia akan bergabung pada
pasukan Muslimiin, untuk berjihad.
Istri Abdul-Malik marah-marah, menuntut
cerai.
Kaum Muslimiin bertanya, “Kau menginginkan
apa?.”
Dia menjawab, “Saya ingin bertemu
pimpinan kalian. Saya ingin menuntut cerai.”
Beberapa orang membawa dia menghadap Khalid.
Di depan Khalid, perempuan itu berkata, “Saya ingin membicarakan perceraian saya dengan Rumas.”
Khalid bertanya, “Ada apa?.”
Dia
menjawab, “Semalam saya tidur pulas. Tiba-tiba saya bermimpi melihat seorang
yang ketampanannya belum pernah saya saksikan sesempurna itu. Wajahnya mirip
seperti diterangi oleh bulan purnama. Sepertinya orang agung itu besabda ‘kota
ini, Iraq, dan seluruh negeri
Syam, akan dikuasai oleh kaum itu’.
Saya bertanya ‘siapakah Tuan ini?’.
Beliau bersabda ‘saya Muhammad Utusan-Allah SAW’.
Lalu saya diajak masuk Islam, dan saya
masuk Islam.
Beliau mengajarkan dua surat Al-Qur’an pada saya.”
Beliau mengajarkan dua surat Al-Qur’an pada saya.”
Penerjemah menyampaikan semua yang dijelaskan, pada Khalid, yang segera perintah, “Katakan padanya ‘bacalah dua surat tersebut!’.”
Istri Abdul-Malik membaca surat
Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlash. Dan Islamnya di dalam mimpi, diperbaharui di
hadapan Khalid.
Dia berkata, “Tuan! Jika Rumas mau Islam, pernikahan saya dengan dia akan saya teruskan. Namun jika dia tidak Islam, saya akan minta cerai. Saya ingin hidup di kalangan kaum Muslimiin.”
Dia berkata, “Tuan! Jika Rumas mau Islam, pernikahan saya dengan dia akan saya teruskan. Namun jika dia tidak Islam, saya akan minta cerai. Saya ingin hidup di kalangan kaum Muslimiin.”
Lalu perintah pada penerjemah, “Katakan
padanya ‘Rumas telah Islam sebelum dia!’.”
Istri Rumas sangat berbahagia.
Oleh Khalid, para pejabat Bushra didatangkan untuk diperintah agar membayar pajak. Yang diangkat sebagai penguasa kota Bushra selanjutnya, orang pilihan Khalid.
Khalid mengirimkan surat ‘Kabar Kemenangan’ pada Abu Ubaidah.
Di kalimat akhirnya berbunyi, “Ya sahabat Rasulillah SAW! Kami telah pergi menuju Dimasyqa (Damaskus)! Jumpai kami di sana!.”
Di kalimat akhirnya berbunyi, “Ya sahabat Rasulillah SAW! Kami telah pergi menuju Dimasyqa (Damaskus)! Jumpai kami di sana!.”
Surat lainnya dikirimkan pada Abu Bakr Asshiddiq RA. Isinya tentang ‘Keberangkatannya Menuju Damaskus’. Dalam kalimat-akhir, “Doakan agar kami mendapatkan kemenangan. Assalamu alaika waman maaka warahmatullahi wabarakatuh.” [1]
ثم كتب كتابا اخر إلى أبي بكر الصديق
يخبره برحيله ويقول له: يوم كتبت إليك هذا الكتاب ارتحلت إلى دمشق فادع لنا بالنصر
والسلام عليك ومن معك ورحمة الله وبركاته.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar