Cerbung (Cerita Bersambung)
Arak-arakan berkuda Khalid dan
pasukannya sampai di bukit kota Damaskus. Di situ, dia mendirikan
panjinya bernama Iqab.
Oleh karena itu tempat itu disebut Tsaniyatul-Iqab, yang artinya
bukit panji Iqab.
Lalu Khalid bergerak lagi menuju tempat, untuk beristirahat.
Tempat itu sekarang disebut Dairu Khalid (Kampung Khalid). Di sana, dia menunggu pasukan lain
yang belum datang.
Negeri Damaskus bergolak. Lautan lawan di sana telah
berkumpul, untuk bersiap
menghadapi Khalid dan pasukannya. Penduduk Sawad pun mengalir berdatangan, memadati negeri Damaskus yang
indah. Di pertengahan mereka,
barisan 12.000 pasukan berkuda yang gagah berani.
Benteng kota dihiasi Salib keramat, ditata rapi
mengelilingi kota. Berita, “Bergeraknya
Khalid dan pasukannya menuju Damaskus,”
telah sampai telinga Raja Hiraqla,
di Anthaqiyah.
Di Anthaqiyah, sejumlah petinggi militer yang disebut Bathriq berkumpul memenuhi ruangan megah. Mereka menunggu Khotbah Penting yang akan disampaikan oleh Raja Hiraqla.
Dengan hati berdebar-debar, Hiraqla memasuki
ruangan. Semua hadirin bersujud
menyembah. Beberapa saat kemudian Hiraqla bertitah, “Hai Cucu
Ashfar semuanya! Dulu saya pernah perintah agar kalian waspada pada kaum Arab. Ketika itu kalian
meremehkan mereka! Kini mereka telah merebut kota Arakah, Tadmur, Sakhnah, dan
Bushra! Bahkan mereka telah bergerak dan merebut Robwah! Betapa sedihnya jika
mereka nanti merebut Damaskus kota-emas negeri Syam! Mereka telah bergerak ke sana! Meskipun sebetulnya mereka itu kaum yang lemah!.”
Lalu berteriak, “Siapa di antara kalian
yang sanggup mengemban tugas ‘menghalau mereka’ untuk mengamankan
saya? Jika dia berhasil, akan saya beri Anugrah Kerajaan!.”
Seorang tokoh bernama Bathriq
Kalus bin China yang sangat pandai dan pemberani, menyanggupi
perintah. Nama dia sohor karena telah berjasa dalam sejumlah perang besar.
Bahkan musuh-musuhnya dari Persia, mengakui kehebatannya.
Hampir semua hadirin memandang dan
mendengar Kalus berkata, “Saya akan membela Tuan! Mereka akan saya usir agar
pergi!.”
Sebuah upacara akbar digelar untuk Pemberangkatan Bathriq Kalus, yang akan membawa 5.000 pasukan berkuda, untuk memerangi kaum Arab. Rakyat yang melaut bangga, menyaksikan Raja Hiraqla menyerahkan Salib-Emas pada Bathriq Kalus yang berada di depan 5.000 pasukan berkudanya.
Hiraqla perintah, “Bawalah Salibmu ini
di depanmu! Agar menolong kau!.”
Kalus menerima Salib-Emas. Pekikan terompet
membahana seakan-akan membelah langit, di tengah penonton berjejal yang
mengelu-elukan.
Arak-arakan pasukan berkuda yang dibawa
oleh Kalus berlari menuju kota Chimsh (Homs). Debu-debu beterbangan. Rakyat memadati
sepanjang jalan, yang dilewati pasukan berkuda, dari raja sesembahan mereka.
Pasukan pertahanan kota itu telah
siaga-penuh. Barisan pasukan berpedang,
berderet memanjang jauh,
membuat hati berdebar.
Sejumlah pejabat di pertengahan mereka yang melaut, menyambut kedatangan pasukan dari raja tersebut. Orang-orang penting itu terdiri dari para pejabat militer, para ulama, dan para rahib.
Sejumlah pejabat di pertengahan mereka yang melaut, menyambut kedatangan pasukan dari raja tersebut. Orang-orang penting itu terdiri dari para pejabat militer, para ulama, dan para rahib.
Dalam sambutan itu, dipanjatkan doa ‘agar Kalus dan
pasukannya mendapat Kemenangan’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar