Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2015/01/28

PS 11: Pembebasan Syam



Cerbung (Cerita Bersambung)


Arak-arakan berkuda Khalid dan pasukannya sampai di bukit kota Damaskus. Di situ, dia mendirikan panjinya bernama Iqab. Oleh karena itu tempat itu disebut Tsaniyatul-Iqab, yang artinya bukit panji Iqab. 

Lalu Khalid bergerak lagi menuju tempat, untuk beristirahat. Tempat itu sekarang disebut Dairu Khalid (Kampung Khalid). Di sana, dia menunggu pasukan lain yang belum datang.

Negeri Damaskus bergolak. Lautan lawan di sana telah berkumpul, untuk bersiap menghadapi Khalid dan pasukannya. Penduduk Sawad pun mengalir berdatangan, memadati negeri Damaskus yang indah. Di pertengahan mereka, barisan 12.000 pasukan berkuda yang gagah berani.

Benteng kota dihiasi Salib keramat, ditata rapi mengelilingi kota. Berita, “Bergeraknya Khalid dan pasukannya menuju Damaskus, telah sampai telinga Raja Hiraqla, di Anthaqiyah.


Di Anthaqiyah, sejumlah petinggi militer yang disebut Bathriq berkumpul memenuhi ruangan megah. Mereka menunggu Khotbah Penting yang akan disampaikan oleh Raja Hiraqla.

Lalu berteriak, “Siapa di antara kalian yang sanggup mengemban tugas menghalau mereka untuk mengamankan saya? Jika dia berhasil, akan saya beri Anugrah Kerajaan!.”
Seorang tokoh bernama Bathriq Kalus bin China yang sangat pandai dan pemberani, menyanggupi perintah. Nama dia sohor karena telah berjasa dalam sejumlah perang besar. Bahkan musuh-musuhnya dari Persia, mengakui kehebatannya.

Hampir semua hadirin memandang dan mendengar Kalus berkata, “Saya akan membela Tuan! Mereka akan saya usir agar pergi!.”


Sebuah upacara akbar digelar untuk Pemberangkatan Bathriq Kalus, yang akan membawa 5.000 pasukan berkuda, untuk memerangi kaum Arab. Rakyat yang melaut bangga, menyaksikan Raja Hiraqla menyerahkan Salib-Emas pada Bathriq Kalus yang berada di depan 5.000 pasukan berkudanya.

Hiraqla perintah, “Bawalah Salibmu ini di depanmu! Agar menolong kau!.”
Kalus menerima Salib-Emas. Pekikan terompet membahana seakan-akan membelah langit, di tengah penonton berjejal yang mengelu-elukan.

Arak-arakan pasukan berkuda yang dibawa oleh Kalus berlari menuju kota Chimsh (Homs). Debu-debu beterbangan. Rakyat memadati sepanjang jalan, yang dilewati pasukan berkuda, dari raja sesembahan mereka.

Pasukan pertahanan kota itu telah siaga-penuh. Barisan pasukan berpedang, berderet memanjang jauh, membuat hati berdebar. 
Sejumlah pejabat di pertengahan mereka yang melaut, menyambut kedatangan pasukan dari raja tersebut. Orang-orang penting itu terdiri dari para pejabat militer, para ulama, dan para rahib.
Dalam sambutan itu, dipanjatkan doa ‘agar Kalus dan pasukannya mendapat Kemenangan’.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar