Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2013/01/29

Bayi-Bayi Berbicara


Bayi-Bayi Berbicara


Al-Jalal Assayuthi (الجلال السيوطي) menguntai syair tentang, sebelas bayi yang ‘bisa berbicara’. Tulisan ini nukilan dari tafsir (روح المعاني), tulisan Al-Alusi (الألوسي), juz 6 halaman 411:
تَكَلَّمَ فِي الْمَهْدِ النَّبِيُّ مُحَمدٌ ... وَيَحْيَى وَعِيْسَى وَالْخَلِيْلُ وَمَرْيَمُ
وَمُبْرِيُّ جُرَيْجٍ ثُمَّ شاَهِدُ يُوْسُفَ ... وَطِفْلٌ لِذِي الْأُخْدُوْدِ يَرْوِيْهِ مُسْلِمُ
وَطِفْلٌ عَلَيْهِ مُرَّ بِالْأَمَةِ الَّتِيْ ... يُقاَلُ لَهاَ تَزْنِيْ وَلاَ تَتَكَلَّمُ
وَماَشِطَةُ فِيْ عَهْدِ فِرْعَوْنَ طِفْلُهاَ ... وَفِيْ زَمَنِ الْهاَدِي الْمُباَرَكِ يُخْتَمُ.

Artinya:
Bayi yang berbicara di buaian; Nabi MuhammadYahya
Pembebas Juraij dari tuduhan zina
Yang bersaksi untuk Yusufa
Diriwayatkan oleh Muslimu 
Yang bertemu amah tiduduh zina namun membisu
Masyithoh Fir’aun; yakni bayinya
Yang di zaman Al-Hadil-Mubarak SAW; akhir mereka.

Maksud Al-Jalal, bayi-bayi yang bisa berbicara:
1.       Nabi Muhammad SAW.
2.       Nabi Yahya AS.
3.       Nabi Isa AS.
5.       Maryam Ibu Isa AS.
6.       Bayi yang membebaskan Juraij dari tuduhan zina.
7.       Bayi yang menyampaikan persaksian untuk Nabi Yusuf AS.
8.       Bayi di dalam buaian ibunya yang akan diceburkan ke dalam Jurang api yang berkobar, pada zaman Raja Dzu Nuas. Diriwayatkan oleh Muslim.
9.       Bayi dalam ayunan ibunya yang bertemu wanita hamba-sahaya dituduh berzina, namun hanya diam. Hanya berdoa, “حَسْبِيَ اللَّهُ.”
10.   Masyithah di zaman Fir’aun; maksudnya bayinya.
11.   Bayi yang hidup di zaman Nabi Al-Hadi yang dibarakahi SAW ‘akhir mereka bersebelas’.

Masyithah artinya wanita yang bekerja sebagai ‘penyisir dan penata rambut’ keluarga raja. Dalam bahasa Indonesia disebut ‘dayang-dayang’. Masyithah pelayan putri Fir’aun. Ketika dia masuk Islam, putri Fir’aun melaporkan pada Fir’aun. 
Fir’aun perintah agar dia dimasukkan ke dalam bejana dari tembaga, berisi air dididihkan. Alat menyiksa orang-orang yang masuk Islam.

Ketika penyiksaan jatuh pada giliran anak Masyithah paling akhir, bayi tersebut masih menyusu. Bayi berbicara pada Masyithah yang akan segera dimasukkan ke dalam air mendidih, “Sabarlah! Bu! Kau menetapi kebenaran!.” [1]

Ponpes Mulya Abadi Mulungan


[1] Ibnu Abbas RA menjelaskan, “Sungguh ketika Rasulallah SAW diisrakkan, mencium aroma harum. Nabi bertanya ‘ya Jibril? Aroma apa ini?’. Jibril menjawab ‘Masyithah (dayang-dayang)nya putri Fir’aun’.” Suami Masyithah bernama Kharbil bin Nuhabil (خربيل بن نوحابيل).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar