Bayi-Bayi Berbicara
Al-Jalal Assayuthi (الجلال السيوطي)
menguntai syair tentang, sebelas bayi yang ‘bisa
berbicara’. Tulisan ini nukilan dari tafsir (روح المعاني),
tulisan Al-Alusi (الألوسي), juz 6 halaman 411:
تَكَلَّمَ فِي الْمَهْدِ النَّبِيُّ مُحَمدٌ ... وَيَحْيَى
وَعِيْسَى وَالْخَلِيْلُ وَمَرْيَمُ
وَمُبْرِيُّ جُرَيْجٍ ثُمَّ شاَهِدُ يُوْسُفَ
... وَطِفْلٌ لِذِي الْأُخْدُوْدِ يَرْوِيْهِ مُسْلِمُ
وَطِفْلٌ عَلَيْهِ مُرَّ بِالْأَمَةِ الَّتِيْ
... يُقاَلُ لَهاَ تَزْنِيْ وَلاَ تَتَكَلَّمُ
وَماَشِطَةُ فِيْ عَهْدِ فِرْعَوْنَ طِفْلُهاَ
... وَفِيْ زَمَنِ الْهاَدِي الْمُباَرَكِ يُخْتَمُ.
Artinya:
Bayi yang berbicara di buaian; Nabi Muhammad, Yahya
Isa, (Ibrahim) Khalilullah, wa Maryama
Pembebas Juraij dari tuduhan zina
Yang bersaksi untuk Yusufa
Diriwayatkan oleh Muslimu
Yang bertemu amah tiduduh zina
namun membisu
Masyithoh Fir’aun; yakni bayinya
Yang di zaman Al-Hadil-Mubarak SAW;
akhir mereka.
Maksud Al-Jalal, bayi-bayi yang
bisa berbicara:
8.
Bayi di dalam buaian ibunya yang akan diceburkan ke dalam Jurang api yang berkobar, pada zaman Raja
Dzu Nuas. Diriwayatkan oleh Muslim.
9.
Bayi dalam ayunan ibunya yang bertemu wanita hamba-sahaya dituduh berzina, namun hanya diam. Hanya
berdoa, “حَسْبِيَ اللَّهُ.”
Masyithah artinya wanita yang bekerja
sebagai ‘penyisir dan penata rambut’ keluarga raja. Dalam bahasa Indonesia
disebut ‘dayang-dayang’. Masyithah pelayan putri Fir’aun. Ketika dia masuk
Islam, putri Fir’aun melaporkan pada Fir’aun.
Fir’aun perintah agar dia dimasukkan ke dalam bejana dari tembaga, berisi air dididihkan. Alat menyiksa orang-orang yang masuk Islam.
Fir’aun perintah agar dia dimasukkan ke dalam bejana dari tembaga, berisi air dididihkan. Alat menyiksa orang-orang yang masuk Islam.
Ketika penyiksaan jatuh pada giliran anak
Masyithah paling akhir, bayi tersebut masih menyusu. Bayi berbicara pada
Masyithah yang akan segera dimasukkan ke dalam air mendidih, “Sabarlah! Bu! Kau
menetapi kebenaran!.” [1]
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
[1] Ibnu
Abbas RA menjelaskan, “Sungguh ketika Rasulallah SAW diisrakkan, mencium aroma
harum. Nabi bertanya ‘ya Jibril? Aroma apa ini?’. Jibril menjawab ‘Masyithah
(dayang-dayang)nya putri Fir’aun’.” Suami Masyithah bernama Kharbil bin Nuhabil
(خربيل بن نوحابيل).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar