يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ
السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا
تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ [البقرة/21، 22].
Artinya:
Hai
khususnya manusia! Sembahlah Tuhan kalian yang telah mencipta kalian dan
orang-orang sebelum kalian! Agar kalian bertaqwa! (21) Yaitu yang telah mencipta
bumi sebagai alas untuk kalian, dan (mencipta) langit sebagai bangunan untuk
kalian. Dan telah menurunkan air dari langit untuk mengeluarkan buah-buahan,
sebagai riqzi untuk kalian. Oleh karena itu jangan menjadikan sekutu-sekutu
untuk Allah! Sedangkan kalian tahu (Allah Esa). (22)
Ibnu Katsir menulis mengenai tafsir dua Ayat tersebut: تفسيرابن كثير - (ج 1 / ص 194)
شرع
تبارك وتعالى في بيان وحدانية ألوهيته، بأنه تعالى هو المنعم على عَبيده، بإخراجهم
من العدم إلى الوجود وإسباغه عليهم النعمَ الظاهرة والباطنة، بأن جعل لهم الأرض
فراشا، أي: مهدا كالفراش مُقَرّرَة موطأة مثبتة بالرواسي الشامخات، { وَالسَّمَاءَ
بِنَاءً } وهو السقف، كما قال في الآية الأخرى: { وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ
سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ } [الأنبياء: 32] وأنزل لهم
من السماء ماء -والمراد به السحاب هاهنا-في وقته عند احتياجهم إليه، فأخرج لهم به
من أنواع الزروع والثمار ما هو مشاهد؛ رزقًا لهم ولأنعامهم، كما قرر هذا في غير
موضع من القرآن. ومنْ أشبه آية بهذه الآية قوله تعالى: { اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ
لَكُمُ الأرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ
صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ
فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ } [غافر: 64] ومضمونه: أنه الخالق
الرازق مالك الدار، وساكنيها، ورازقهم، فبهذا يستحق أن يعبد وحده ولا يُشْرَك به
غَيره؛ ولهذا قال: { فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ } وفي الصحيحين عن
ابن مسعود، قال: قلت: يا رسول الله، أي الذنب أعظم؟ قال: "أن تجعل لله ندا،
وهو خلقك" الحديث . وكذا حديث معاذ "أتدري
ما حق الله على عباده؟ أن يعبدوه لا يشركوا به شيئًا" الحديث وفي الحديث
الآخر: "لا يقولن أحدكم: ما شاء الله وشاء فلان، ولكن ليقل ما شاء الله، ثم شاء فلان" .
(Allah)
Tabaraka wa Taala mengajarkan syariat berkenaan Keesaan
KetuhananNya. Sungguh Dia Taala yang memberi Kenikmatan pada Hamba-HambaNya,
dengan cara mengeluarkan yang tidak ada menjadi ada. Dan menyempurnakan Nikmat-Nikmat-Nya secara lahir-batin. Dia telah menjadikan bumi sebagai alas,
maksudnya terbentang seperti alas yang tenang, bisa menjadi pijakan. Yang
dibuat tenang dengan adanya gunung-gunung menjulang.
(Mencipta)
langit sebagai bangunan, maksudnya sebagai atap. Sebagaimana Allah berfirman di Ayat yang lain: { وَجَعَلْنَا
السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ } [الأنبياء: 32].
Artinya:
Dan Kami telah menjadikan Langit sebagai atap yang dijaga, namun
mereka berpaling terhadap Ayat-Ayat Kami.
Dan Allah menjadikan air dari langit untuk mereka. Yang dimaksud
langit di sini adalah mendung. Allah menurunkan hujan di waktu mereka
membutuhkan, untuk mengeluarkan bermacam-macam tanaman dan buah-buahan.
Semua itu mereka lihat, sebagai makanan untuk mereka dan binatang-ternak mereka. Sebagaimana Allah telah menjelaskan di lain tempat dari Al-Qur’an.
Semua itu mereka lihat, sebagai makanan untuk mereka dan binatang-ternak mereka. Sebagaimana Allah telah menjelaskan di lain tempat dari Al-Qur’an.
Termasuk uraian yang lebih mirip dengan Ayat di atas adalah Firman
Taala: { اللَّهُ الَّذِي
جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ
صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ
فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ } .[غافر: 64].
Artinya:
Allah
yang telah mencipta Bumi sebagai tempat untuk kalian. Dan telah membentuk Kalian untuk memperindah bentuk kalian. Dan telah memberi Rizqi sebagian yang
baik-baik pada kalian. Itulah Allah Tuhan kalian. Maha Barakah Allah Tuhan
seluruh alam.
Kandungan
Firman tersebut: Sungguh Dialah Al-Khaliq yang memberi rizqi, penguasa
jagad-raya dan penghuninya. Bahkan memberi rizqi pada mereka semuanya.
Oleh karena itu Dia berhak disembah dengan diesakan, tidak boleh disekutukan
dengan lainNya. Oleh karena itu Dia berfirman: { فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ
تَعْلَمُونَ }.
Artinya:
Oleh karena itu jangan menjadikan sekutu-sekutu untuk Allah!
Sedangkan kalian tahu.
Di dalam dua Hadits shahih dari Ibnu Masud juga dijelaskan:
1.
Saya pernah
berkata, “Ya Rasulallah! Mana dosa yang lebih besar?.”
Beliau bersabda, “Jika kau menjadikan sekutu untuk Allah. Padahal Dia menciptakanmu.” Al-Chadits.
Beliau bersabda, “Jika kau menjadikan sekutu untuk Allah. Padahal Dia menciptakanmu.” Al-Chadits.
2.
Chaditsnya Muadz
juga demikian: Apa kau tahu Hak Allah wajib atas Hamba-HambaNya? Agar mereka
menyembah padaNya dan tidak menyekutukanNya pada sesuatu pun. Al-Chadits.
3.
Di dalam Hadits
lain: Seorang kalian jangan berkata sungguh, “Yang dikehendaki oleh Allah dan
dikehendaki oleh fulan!” Tetapi hendaklah berkata, “Yang dikehendaki oleh Allah, lalu fulan juga menghendaki.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar