Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2012/02/21

Asal Kita Sederhana





Ditinjau dari asalnya, hidup adalah anugrah. Segala sesuatu berasal dari kecil, termasuk manusia. Ketika nuthfah (sperma) kecil membuahi sel telor (ovum) kecil, maka Allah memproses dengan kecepatan luar biasa, hingga menjadi janin. Hanya dalam waktu 6 hingga 9 bulan 10 hari atau lebih, nuthfah (sperma)  menjadi besar (bayi) yang siap dilahirkan.
Bukti bahwa semua itu terjadi karena Anugrah:

“Di zaman modern ini nuthfah (sperma) belum dan takkan bisa diproses oleh manusia agar menjadi bayi yang sesuai dengan kehendak mereka.”
Dalam proses menjadi bayi, ada waktu yang disebut spesialisasi, karena beberapa titik sel berubah menjadi sempurna. Saat itu ada yang lalu menjadi kaki, usus, tangan, mata, kepala, dan lain sebagainya. 

Kalau manusia bisa mengambil alih kekuasaan dalam memproses nuthfah (sperma), niscaya akan ditemukan cara agar :
1.     Wanita hamil hanya tiga bulan.
2.     Agar ketampanan atau kecantikan bayinya, sempurna.
3. Cara mempersiapkan bayi-bayi yang nantinya menjadi kaum hebat.
Yang terjadi di lapangan adalah, sesuai Firman Tuhan yang artinya: “Hakikinya Perintah Dia ketika menghendaki sesuatu, hanya berfirman ‘jadi!’ maka menjadi. Maka Maha Suci Zat yang di TanganNya 'kekuasaan segala sesuatu'. Dan kalian akan dikembalikan padaNya.” [Qs Yasin 82-83].
Dalam kenyataan, ada suami tampan dan istri cantik yang duanya dokter senior. Ternyata bayi mereka berkepala sangat besar, tidak seperti dua orang tuanya. Ada lagi dokter senior tampan yang anak gadisnya idiot. Bahkan dulu di zaman Musa AS, pernah ada sepasang suami istri yang putra mereka berjumlah sepuluh, cacat semuanya. Ada yang buta, ada yang lumpuh, ada yang bisu, ada yang tuli, ada yang terserang penyakit panas seumur hidupnya, ada yang terserang lepra, ada yang bertestis sangat besar sebelah, ada yang gila, ada yang buta sebelah, ada yang pincang.
Maksud penulis sederhana:

“Mengenai proses nuthfah (sperma) menjadi bayi hingga kematiannya, bahkan apa saja yang terjadi di bumi ini, bukti nyata bahwa Allah yang mengkodar segala-galanya. Dan kita hidup dengan keadaan apapun, Anugrah dari yang Maha Murah. Oleh karena itu bersyukur, dan menyembahlah, pada Allah! Yang telah menghidupkan dan akan mematikan kita semuanya.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar