Bulan ini LDII menggelar pengajian di beberapa tempat
dengan topik, Jaga Kemurnian Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Sejumlah Ulama menyampaikan Fatwa, “Jauhi ucapan, perbuatan, keyakinan Jahiliah dan syirik.
Contoh:
2. Menentukan nasib
dengan burung, dengan garis-garis, atau dengan
perhitungan-perhitungan yang tidak masuk akal.
6. Mempercayai
dukun syirik yang menggunakan bantuan jin.
7.
Mempercayai jimat-jimat seperti keris, gelang, akik, haikal, kul buntet, wesi kuning, kulit kebo
landoh, menyalahgunakan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menyirep, dan kekebalan.”
Di dalam Tarikhnya, Bukhari meriwayatkan:
Abu Utsman Annahdi berkata, “Pernah ada lelaki melakukan atraksi menyembelih
dan memisahkan kepala orang di sisi Walid; sontak kami takjub. Lalu dia mengembalikan lagi kepalanya.
Sontak Jundab Al-Azdi datang untuk membunuh lelaki itu.”
2646 - حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ
بْنُ مُسَرْهَدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ سَمِعَ
بَجَالَةَ يُحَدِّثُ عَمْرَو بْنَ أَوْسٍ وَأَبَا الشَّعْثَاءِ قَالَ كُنْتُ
كَاتِبًا لِجَزْءِ بْنِ مُعَاوِيَةَ عَمِّ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ إِذْ جَاءَنَا
كِتَابُ عُمَرَ قَبْلَ مَوْتِهِ بِسَنَةٍ اقْتُلُوا كُلَّ سَاحِرٍ وَفَرِّقُوا
بَيْنَ كُلِّ ذِي مَحْرَمٍ مِنْ الْمَجُوسِ وَانْهَوْهُمْ عَنْ الزَّمْزَمَةِ
فَقَتَلْنَا فِي يَوْمٍ ثَلَاثَةَ سَوَاحِرَ وَفَرَّقْنَا بَيْنَ كُلِّ رَجُلٍ
مِنْ الْمَجُوسِ وَحَرِيمِهِ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَصَنَعَ طَعَامًا كَثِيرًا
فَدَعَاهُمْ فَعَرَضَ السَّيْفَ عَلَى فَخْذِهِ فَأَكَلُوا وَلَمْ يُزَمْزِمُوا
وَأَلْقَوْا وِقْرَ بَغْلٍ أَوْ بَغْلَيْنِ مِنْ الْوَرِقِ وَلَمْ يَكُنْ عُمَرُ
أَخَذَ الْجِزْيَةَ مِنْ الْمَجُوسِ حَتَّى شَهِدَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَهَا مِنْ مَجُوسِ
هَجَرَ
Arti (selain isnad)nya:
Bajalah seorang tabi masyhur bercerita pada
Amer bin Aus dan Abassyaktsai (أَبَا الشَّعْثَاءِ),
“Saya dulu pernah menjadi penulis Jazu bin Muawiyyah (جَزْء
بْن مُعَاوِيَةَ) paman Achnaf bin Qais. Setahun sebelum wafat, surat Umar
datang tiba-tiba:
‘Bunuhlah
semua penyihir! Dan ceraikan! Antara semua (suami istri) mahram dari
Majusi! Dan laranglah mereka dari (zamzamah) bersuara ketika makan!’.
Maka
kami membunuh tiga penyihir dalam sehari, kami juga menceraikan semua lelaki Majusi dari istrinya (yang
haram) berdasarkan Kitab Allah.
Jazu (جَزْء)
mempersiapkan makanan, lalu mengundang mereka. Lalu meletakkan pedang atas pahanya. Ternyata ketika mereka makan
tidak bersuara. Mereka meletakkan bawaan berbentuk perak, satu atau dua kuda
bagal mereka. Umar mutlak tidak menarik pajak dari kaum Majusi, sehingga Abdur Rohman bin Auf menyampaikan
persaksian bahwa Rasulullah SAW telah menarik pajak dari Majusi Hajar.”
Menurut kami, nasehat diatas arahnya jelas sekali, agar meyakini hanya Allah
yang menguasai Ilmu Ghoib. Dan hanya Allah yang harus disembah dan dimohon, agar merampungkan segala urusan kita.
Sebetulnya nasehat seperti di atas sudah selalu ditekankan sejak zaman dulu.
Dan Allah juga sudah menunjukkan dalam kehidupan nyata, bahwa yang masih melakukan syirik rizqinya
terhambat bahkan tertimpa musibah-musibah besar. Seperti fulan, fulana, dan Fulani.
Mereka bertiga masih
melakukan syirik, hingga Allah memberi peringatan dengan Cobaan Bertubi-tubi. Kalau nasehat sejelas ini masih akan dilanggar, bisa jadi
Allah akan menindak lebih keras. Kita harus menyadari bahwa gara-gara
sekelompok orang Bughot membunuh Utsman bin
Affan, maka Allah meletakkan Nuktah Fitnah yang akhirnya menumbangkan kejayaan Islam, dan membuat pemeluknya hina di mata akdak (أَعْدَاء). [1] Hingga mereka tertawa terbahak-bahak?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar