Beberapa wanita menangis karena suaminya sedang, akan, atau telah, berpoligami. Intinya karena cemburu. Di antara mereka ada yang bertanya pada Ustadz Saiful Barn yang segera menyampaikan, “Murid saya ada yang bertanya ‘apa betul wanita dimadu' pahalanya besar sekali?” di majlis.
Yu Sane, Dila dan Lana, menimpal, “Memang sekarang banyak yang bertanya begitu.”
Yu Sane, Dila dan Lana, menimpal, “Memang sekarang banyak yang bertanya begitu.”
Ustadz Liti menjawab, “Apapun yang dikerjakan atau ditahan dengan sabar, demi kebaikan dan kerukunan, pahalanya luar biasa.
Thobaroni meriwayatkan Hadits mengenai pertanyaan itu :
Thobaroni meriwayatkan Hadits mengenai pertanyaan itu :
9897 - حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بن يَحْيَى السَّاجِيُّ، حَدَّثَنَا مُوسَى بن عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَسْرُوقِيُّ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بن الصَّبَّاحِ، حَدَّثَنَا كَامِلٌ أَبُو الْعَلاءِ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُلُوسًا إِذْ أَقْبَلَتِ امْرَأَةٌ عُرْيَانَةٌ، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَغَمَضَ عَيْنَيْهِ، فَقَامَ إِلَيْهَا رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ، فَأَلْقَى عَلَيْهَا ثَوْبًا، وَضَمَّهَا إِلَيْهِ، فَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِهِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَظُنُّهَا امْرَأَتَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:أَحْسَبُهَا غَيْرَى؟ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ كَتَبَ الْغَيْرَةَ عَلَى النِّسَاءِ، وَالْجِهَادَ عَلَى الرِّجَالِ، فَمَنْ صَبَرَ مِنْهُنَّ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا كَانَ لَهَا مِثْلُ أَجْرِ الشُّهَدَاءِ.
Arti ( selain isnad)nya :
Abdullah berkata, “Kami pernah berada di sisi nabi SAW. Tiba-tiba ada wanita telanjang bulat datang. Membuat nabi SAW sedih dan memejamkan mata.
Seorang lelaki dari kaum itu berdiri cepat, untuk meletakkan kain. Menutupi dan memeluk wanita itu.
Sebagian sahabat nabi berkata ‘ya Rasulallah saya yakin dia pasti istrinya’.
Rasulullah SAW bersabda ‘saya yakin wanita itu (dilanda) cemburu. Sungguh Allah azza wa jalla mewajibkan (memastikan) cemburu atas kaum wanita, dan mewajibkan berjihad atas kaum pria. Barang siapa dari para wanita (ketika dilanda cemburu) bersabar dan beriman, dan mengharapkan pahala, maka mendapatkan semisal pahala para Syuhada’.”
Abdullah berkata, “Kami pernah berada di sisi nabi SAW. Tiba-tiba ada wanita telanjang bulat datang. Membuat nabi SAW sedih dan memejamkan mata.
Seorang lelaki dari kaum itu berdiri cepat, untuk meletakkan kain. Menutupi dan memeluk wanita itu.
Sebagian sahabat nabi berkata ‘ya Rasulallah saya yakin dia pasti istrinya’.
Rasulullah SAW bersabda ‘saya yakin wanita itu (dilanda) cemburu. Sungguh Allah azza wa jalla mewajibkan (memastikan) cemburu atas kaum wanita, dan mewajibkan berjihad atas kaum pria. Barang siapa dari para wanita (ketika dilanda cemburu) bersabar dan beriman, dan mengharapkan pahala, maka mendapatkan semisal pahala para Syuhada’.”
Ibu-ibu bertanya, “Dalil selain itu apa ada?.”
Ustadz Tengah dan Ustadz Liti menjawab, “Innamaa yuwaffasshoobiruuna ajrohum bighoiri chisaab[1]. Artinya: ‘sungguh kaum Sabar akan dilunasi (pahala mereka) dengan tanpa hisaban (hitungan)’.”
Elan, Iti, dan nona-nona lainnya bertanya, “Dalil selain itu apa ada?.”
Joko Bodo dan Kang Sastro menjawab, “Ada:
2153 - حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الدُّورِىُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِى أَيُّوبَ حَدَّثَنِى أَبُو مَرْحُومٍ عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِىِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِى أَىِّ الْحُورِ شَاءَ ». قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ.
Artinya (isnadnya tidak diartikan):
Dari nabi SAW: “Barang siapa menahan susah padahal dia mampu melangsungkan, di hari kiamat Allah memanggil dia di atas pimpinan-pimpinan makhluq [2], hingga (akhirnya) Dia menyuruh memilih mana bidadari bermata indah yang dia inginkan.”
Tirmidzi berkata, “Ini Hadits hasan shahih.”
Lana berkata, “Kalau wanita yang bersabar tentunya juga diberi pahala lain yang sepadan itu.”
أَيْ شَهَرَهُ بَيْنَ النَّاسِ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَتَبَاهَى بِهِ وَيُقَالُ فِي حَقِّهِ هَذَا الَّذِي صَدَرَتْ مِنْهُ هَذِهِ الْخَصْلَةُ الْعَظِيمَةُ.
Artinya: Allah membuat Mashur di kalangan manusia, dan menyanjung dia. Mengenai kemampuannya bersabar akan dikatakan, “Inilah yang diperoleh olehnya." Ini merupakan perkara luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar