Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2011/05/03

KW 36: Khalid Terkejut oleh Datangnya Abdur Rohman

 (Bagian ke-36 dari seri tulisan Khalid bin Walid)

Menurut Nafi’ bin Umairoh yang saat itu ikut dalam perang tersebut: “Setelah Khalid mengirimkan surat untuk Abu Bakr, lalu bergegas menuju Damaskus. Saat itu penduduk Damaskus telah mendengar berita bahwa bathriq-batriq dan pahlawan-pahlawan mereka sama tewas di dalam Perang Najdin. Mereka juga mendengar berita bahwa pasukan mereka yang tewas banyak sekali, sementara yang masih hidup sama kabur. Penduduk Damaskus sangat takut sehingga semua pintu gerbang Damaskus ditutup. Segala peralatan yang bisa memperkokoh pintu gerbang dipasang. Semua pasukan Damaskus membawa pedang terhunus dan perisai. Sebagain mereka naik ke atas dinding kota untuk mengibarkan bendera dan mendirikan Salib-salib.”
Dari jauh arak-arakan pasukan Khalid tampak semakin dekat. Di antara mereka berjumlah 9.000 dipimpin Amer bin Ash.
Barisan pasukan selanjutnya sejumlah 2.000 dipimpin Yazid bin Abi Sufyan.
Ada lagi 2.000 pasukan yang dipimpin dua tokoh: Syurachbil bin Chasanah (وشرحبيل بن حسنة) dan Amir bin Robi’ah (عامر بن ربيعة).
Ada lagi rombongan berjumlah 2.000 orang dipimpin Mu’adz bin Jabal.
Ketika penduduk Damaskus menyaksikan pasukan Muslimiin yang berdatangan banyak sekali, mereka yakin bahwa hidup mereka terancam.

Khalid bin Al-Walid datang membawa pasukan berduyun-duyun semakin mendekati. Mereka menempati kota kecil berjarak kurang dari satu mil dari kota Damaskus. Khalid mengumpulkan sejumlah tokoh di antaranya Abu Ubaidah.
Khalid berkata pada Abu Ubaidah: “Kau sendiri tahu bahwa mereka telah berkhianat pada kita ketika di Najdin. Dendam mereka terhadap kita juga sangat besar. Kau saja yang duluan pergi ke sana bersama sejumlah pasukan! Tempatkan pasukanmu di dekat pintu gerbang Jabiyah! Jangan kau pedulikan orang yang memohon diselamatkan! Karena bisa jadi hanya sebagai tipuan! Jauhilah pintu gerbang! Yang ditugaskan menyerang sedikit demi sedikit saja! Jangan takut karena mereka menempati tempat-tempat yang banyak! Jangan berpindah dari tempatmu! Dan waspadalah pada orang-orang kafir!.”
Abu Ubaidah berkata, “Dengan senang hati dan penuh tanggung jawab perintah ini akan saya laksanakan.”
Abu Ubaidah menggiring pasukannya menuju pintu gerbang kota Jabiyah. Di tempat itulah pasukan Khalid pernah berperang dengan pasukan Romawi dahsyat sekali hingga Bathriq Kalus ketakutan dan lari dengan kudanya.
Abu Ubaidah RA dan pasukannya mendirikan tenda dan barak dari rajutan-bulu, menjauhi pintu gerbang.

Rifa’ah bin Ashim yang ketika itu ikut dalam peperangan tersebut, sebagai pasukan berkuda di bawah komando Abu Ubaidah, pernah ditanya oleh cucunya: “Kek? Kenapa Abu Ubaidah tidak mempergunakan tenda-tenda bagus rampasan dari Romawi di dalam Perang Ajnadin dan Perang Bushro? Padahal jumlah tenda itu ribuan?.”
Rifa’ah menjawab, “Hai cucuku sayang, karena Abu Ubaidah ingin merendah pada Allah. Selain itu beliau bukan orang yang rakus dengan keduniaan. Agar kaum Romawi tahu bahwa dia berperang bukan untuk merebut kerajaan, tetapi semata-mata ingin mencari Balasan Allah Ta’ala dan kota akhirat. Tenda yang kami dirikan saat itu cukup jauh dari kaum Romawi. Setelah Abu Ubaidah melihat kaumnya selesai mendirikan tenda dan barak pengungsian, perintah agar penyerangan segera dimulai.”

Di tempat lain Khalid memanggil Yazid bin Abi Sufyan, “Hai Yazid! Susullah sahabatmu dengan sejumlah pasukan! Bertempatlah di Pintu Gerbang Kecil (الباب الصغير)! Tahanlah pasukanmu di sana! Jika ada seorang memerangimu dengan pasukan yang kamu tak mampu melawan, beri tahu aku segera! In syaa Allah saya akan segera menolong.”
Yazid dan pasukannya segera pergi meninggalkan tempat, untuk melaksanakan perintah. 

Khalid memanggil Syuracbil bin Chasanah yang dulu pernah ditugaskan menulis wahyu, ketika Rasulillah SAW masih hidup: “Bertempatlah kamu dan pasukanmu di pintu gerbang Tuma!.”
Syurachbil dan pasukannya bergegas melaksanakan perintah. Arak-arakan pasukannya membuat debu beterbangan ke angkasa tinggi.
Khalid memanggil dan perintah pada Amer bin Ash agar pergi bersama pasukannya, ke Pintu Gerbang Farodis.
Pasukan berbaris-baris berarak-arakan bagai ular panjang dipimpin Amer bin Ash menuju Pintu Gerbang.
Khalid memanggil untuk perintah pada Qois bin Hubairoh: “Pergilah bersama pasukanmu menuju pintu gerbang Faroji!.”
Pasukan berkuda Qois berbondong-bondong meninggalkan tempat, mengikuti perintah Khalid.
Khalid membawa dan menempatkan sisa pasukan menuju pintu gerbang Timur. Di sana Khalid memanggil Dhirar bin Al-Azwar RA untuk diberi 2.000 pasukan berkuda. Khalid perintah, “Bawalah pasukanmu mengelilingi kota! Jika ada yang mencurigakan atau mata-mata, beri tahu saya secepatnya!.”
Dhirar bergerak cepat membawa sejumlah pasukannya mengelilingi kota Damaskus.
Di dekat pintu gerbang Timur itulah Khalid terkejut oleh datangnya Abdur Rohman bin Chumaid dari Madinah untuk menyampaikan surat Abu Bakr RA. Abdur Rohman bin Chumaid berlari cepat dengan kudanya lalu berbelok mendekati Khalid. Saat itu, jauh di ujung sana; sekelompok pasukan Muslimiin dipimpin Rafi’ bin Umairoh sudah mulai bertempur.
Khalid bin Al-Walid menerima surat yang diberikan oleh Abdur Rohman lalu membacanya. Khalid bergembira dan wajahnya berseri-seri karena dalam surat itu dijelaskan bahwa Amer bin Ma’dikarib dan Abi Sufyan akan segera datang membawa bala-bantuan. Tak lama kemudian berita dalam surat itu tersiar di kalangan pasukan Khalid.
Khalid mengirimkan surat itu pada tiap dekat pintu gerbang yang ditempati pasukan Muslimiin, agar dibaca, dan agar mereka merasa tenang. Malam itu pasukan Muslimiin istirahat sambil berjaga. Hanya Dhirar dan pasukan berkudanya yang berjalan terus mengelilingi kota, agar pasukan Muslimiin tidak diserang musuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar