Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

2016/11/21

PS 148: Pembebasan Syam






Di atas bukit yang subur itu, Damis mengikat agar mulut untanya tidak bersuara. Lalu membuka kantong untuk mengeluarkan kain-kain yang akan dijadikan alat menipu. Kayu-kayu didirikan dibalut kain, dibuat seolah-olah kaum lelaki bersurban. Boneka berjumlah 40 di atas bukit itu, telah diberi sarung dan kain penutup berwarna merah.
Dia turun dari bukit menuju perkampungan yang akan diserang. Sebelumnya, dia telah berkeliling kampung untuk melihat keadaan. 
Penduduk ketakutan dan kebingungan. Perempuan-perempun berteriak-teriak histeris. Beberapa orang berlari ke pantai; beberapa yang lain lari ke bukit. Setelah tahu bahwa dia hanya sendirian, mereka mendekat untuk menyerang. 
Dia berlari sambil melawan dan membunuh mereka satu demi satu. Beberapa orang berlari keatas untuk menghadang. Dia menerjang dan menyerang lalu berlari mendekati boneka-bonekanya. 
Di pagi buta itu, mereka terkejut, menyaksikan boneka-boneka yang dikira kaum bersurban. Mereka surut ke belakang untuk pulang ke kampung halaman. Mereka makin terkejut oleh bentakannya, ‘hai jangan pergi! Yang akan menghadapi kalian hanya saya sendirian!’.
Mereka berlari cepat dengan ketakutan. Ada yang meboncengkan istrinya, ada yang memboncengkan anak-anaknya, ada yang memboncengkan budak perempuannya, ada yang membawa hartanya.
Dia memasuki kampung musuh, ternyata yang ada di sana hanya para budak, anak-anak, sejumlah lelaki dan perempuan tua. Dia perintah agar mereka mengumpulkan harta kekayaan, untuk dinaikkan unta. Dia membawa pulang unta yang penuh muatan itu ke kampungnya. Kaumnya takjub pada keberanian dan kecerdasan dia.
Kisah ini disampaikan oleh Khalid pada Abu Ubaidah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar