Dhirar menyerang dengan garang, didampingi oleh 100 pasukan. Serangannya menggila membuat musuh kuwalahan melawan, hingga Jabalah teheran-heran.
Jabalah
perintah agar pasukannya memanah
kuda Dhirar.
Kuda
jatuh terkena beberapa anak-panah pada beberapa titik. Dhirar jatuh dan ditangkap oleh sejumlah pasukan Jabalah.
Serangan pasukan Dhirar dipatahkan dan mereka ditawan untuk dibawa ke Anthaqiyah.
Serangan pasukan Dhirar dipatahkan dan mereka ditawan untuk dibawa ke Anthaqiyah.
Dalam
perjalanan, Jabalah dan pasukanya bertemu Yuqana mengawal Zaitunah binti Hiraqla.
Safinah
mantan budak Rasulillah SAW dan lainnya juga tertawan
bersama Dhirar.
Di
malam kelam itu, Safinah
lepas dan kabur
menuju Abu Ubaidah. Di tengah perjalanan, dia terkejut oleh singa jantan besar yang menghadang. Pada singa itu, dia berata, “Hai Ayah
Charits, saya ini maula (mantan budak) Rasulillah SAW. Saya sedang begini dan akan begini.”
Singa mendekati dia, sambil
mengibas-ngibaskan ekor, lalu berhenti dan menundukkan kepala yang maksudnya
‘silahkan berjalan’.
Safinah
berjalan didampingi singa jantan,
sampai kota yang penduduknya telah berdamai dengan kaum Muslimiin.
Singa
pergi meninggalkan
Safinah.
Kedatangan Safinah mengejutkan pasukan Muslimiin. Laporan Safinah bahwa Dhirar ditawan, setelah seratus kawannya ditawan, membuat mereka syok dan menangis sedih. Abu Ubaidah dan Khalid RA juga menangis pilu. Mereka berdua membaca, “Laa chaula walaa quwwata illaa bi Allah Al-Aliyyi Al-Azhiim.” [1]
Khaulah saudara perempuan Dhirar terkejut, mendengar berita bahwa Dhirar ditawan. Dia membaca, “Innaa lillaahi wainnaa ilai-Hi raajiuun.” Lalu berkata, “Oh anak ibuku, betapa bahagianya jika saya bersama kau di dalam tawanan. Dengan tali atau rantai, mereka mengikat kau? Mereka membuang kau di Baida? Atau melukai kau dengan senjata?.”
Kaum
Muslimiin terperangah dan bergetar oleh syair yang dibaca oleh Khaulah:
Tak
adakah kaum yang menjelaskan ini berita
Akankah
kami datang sendiri ke sana
Kalau
saya tahu perjanana mereka akhir pejumpaan
Niscaya
kami kemarin ikut dalam perjalanan
Hai
si burung gagak! Bisakah kau memberi tahu tentang mereka?
Berhari-hari
kami menunggu berita mereka
Semoga
Allah melaknat penawan mereka
Yang
bersamaku mengukir sejarah
Kini
telah berubah
Jika
mereka pulang kemari
Akan
berjuang bersama lagi
Hatiku
galau ketika mereka
Berkata Dhirar ditawan oleh lawan
Hari-hari
selanjutnya kesedihan
Semangat
hidupku hilang
Memikirkan
orang-orang
Yang
telah menempati ruang hatiku
Salamku
Untuk
kalian tercinta
Yang
jauh dari mata
Api
kemarahan pasukan Muslimiin berkobar-kobar.
Mazruah
binti Amluq Al-Chimyariyah (مزروعة بنت عملوق الحميرية) dan sejumlah wanita, mengerumuni Khaulah.
Putra Mazruah bernama Shabir bin Aus, juga ditawan bersama Dhirar. Melaui syair, Mazruah
menangisi putranya:
Hai
putraku! Kemarahanku pada mereka berkobar
Hingga
tubuhku bergetar
Ini
musibah besar
Yang
hampir membuat aku terkapar
Kafilah
yang kutanya mengenani kau diam
Kapankah
dendamku redam
Tak
ada yang menjelaskan mengenai kau
Air
mataku berderai karena galau
Sejak
kau pergi dari sisiku
Aku
sedih air mataku tumpah
Karena
memikirkan kau hai pahlawan
Asal
kau hidup, saya sanggup membisu
setahun lamanya
Namun
jika kau telah tiada
Saya
bingung harus bagaimana
Syair
itu membuat tangisan para wanita makin keras.
Salma binti Said bin Zaid yang khusuk dalam ibadah, berkata, “Apa Allah perintah agar kalian menangis seperti ini? Yang benar Allah perintah agar kalian bersabar agar diganjar.
Apa kalian lupa pada Firman ‘Alladziina idzaa ashaabathum mushiibatun qaaluu innaa li Allahi wainnaa ilaiHi raajiuun. Ulaaaika alaihim Shalawaatun min Rabbihim wa Rachmatun, waulaaika humul Muhtaduun’. Bersabarlah! [2]Agar mendapatkan pahala!.”
Sontak
mereka diam.
In syaa Allah bersambung
[2] الَّذِينَ
إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ
رَاجِعُونَ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ
هُمُ الْمُهْتَدُونَ [البقرة/156، 157]. Artinya: Kaum yang ketika musibah menimpa mereka, berkata,
“Sungguh kita milik Allah dan sungguh kita akan kembali pada-Nya."
Shalawat dan Rahmat dari Tuhan mereka, melimpah atas mereka. Dan mereka
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar