Mereka mengagumi ‘pernyataan Khalid’ yang di luar dugaan.
Pada Khalid yang dihormat, Abu Ubaidah berkata, “Hai ayah Sulaiman! Bantulah
saudara-saudaramu! Semoga Allah memberi kau rahmat.”
Khalid bergerak cepat menakutkan, bagai singa jantan yang marah.
Baju perang bekas milik Musailamah Al-Kadzdzab (مُسَيْلِمَةُ الْكَذَّابُ) penguasa Yamamah,
dan helm perang, telah dikenakan. Tak ketinggalan chusam-nya
digenggam dengan tangannya. [1] Dia telah
duduk tegak di atas kuda,
beralas pelana.
Sontak pasukan berdatangan mendekat cepat, bagai kawanan
burung garuda. Semua membawa senjata, mendatangi Panggilan Tuhan.
Khalid mengibarkan panji di udara.
Mereka berlarian mengelilingi dari segala penjuru.
Ada pesan yang disampaikan, sebelum berangkat.
Arak-arakan pasukan berkuda berangkat, dengan penunjuk jalan, Abdullah bin Unais. Tokoh penting bernama Rafi’ bin Umairoh, ikut dalam rombongan.
Mereka berlari cepat dengan kuda. Allah mempercepat lari mereka.
Derap kaki arak-arakan mengusir sepi; debu-debu beterbangan.
Matahari tenggelam; mereka sampai tujuan.
Pasukan Romawi bagai kawanan semut, banyak sekali.
Abdullah dan pasukan berjumlah 5.00 tidak tampak, karena di
pertengahan kepungan lautan lawan.
Dengan terengah-engah, Khalid bertanya, “Hai putra Unais! Di
mana saya harus mencari ‘putra paman Rasulillah?’.”
Abdullah bin Unais menjawab, “Kata dia ‘tempat kumpul mereka’ di
bawah rumah kediaman rahib, atau di surga.”
Setelah mengamati dengan teliti, Khalid melihat ‘panji Islam’
berkibar, di sudut jauh.
Abdullah dan pasukannya sangat lelah. Harapan hidup mereka telah
menipis. Telah yakin bahwa hidup akan segera berakhir. Ketika luka makin
banyak, mereka yakin sepenuhnya bahwa ‘akan segera tewas’, menuju alam baka.
Abdullah perintah, “Lawan dan bertahan! Ketahuilah bahwa ‘Allah
telah melihat kita’!” Lalu membaca, “Kam min fiatin qaliilatin ghalabat
fiatan katsiiratan bi Idznillaaahi wa Allahu ma’asshaabiriin.”
Artinya: Banyak golongan sangat sedikit, telah mengalahkan
golongan sangat banyak, karena Idzin Allah. Allah menyertai kaum sabar.
Mereka bergetar saat mendengar Ayat Allah dibaca dengan suara
merdu. Khalid dan pasukannya bergerak cepat menyeberangi lautan lawan,
mengikuti Abdullah bin Unais dan kawan-kawannya. Dan terkejut, saat melihat
Abdullah bin Unais dan kawan-kawannya berdarah, luka parah, oleh goresan
senjata tajam. Lalu perintah, “Tumpahkanlah darah kaum jahat ini! Untuk mencoba
pedang kalian! Berbahagialah hai kaum yang rajin mendatangi panggilan sholat!.”
[2]
Di saat Abdullah bin Ja’far dan teman-temannya telah lemas dan
putus harapan, Khalid dan pasukan berkudanya telah semakin dekat. Derap kaki
kuda dan hiruk-pikuk mereka menyeruak.
Awalnya, Abdullah dan kawan-kawan justru menyangka ‘yang datang mendekat’ bala-bantun lawan. Sehingga mata mereka terbelalak dan tubuh mereka lunglai, karena yakin ‘pasti akan segera tewas’.
Awalnya, Abdullah dan kawan-kawan justru menyangka ‘yang datang mendekat’ bala-bantun lawan. Sehingga mata mereka terbelalak dan tubuh mereka lunglai, karena yakin ‘pasti akan segera tewas’.
Pasukan musyrik telah mengepung rapat sekali, pada Abdullah dan
kawan-kawannya. Dan serangan mereka justru makin ganas.
Ada suara keras mengejutkan, “Hai ahli Al-Qur’an! Pertolongan dari Rohman telah datang!.”
Ada orang menakutkan, datang cepat sekali, dengan kuda.
Tangannya bersinar bagaikan bulan, mulutnya meneriakkan, “Berbahagialah hai
ahli Al-Qur’an! Kalain mendapat pertolongan! Sayalah Khalid!.”
Abdullah dan kawan-kawannya meledakkan tahlil dan takbir keras
sekali, karena bahagia. Ribuan pasukan Romawi terkejut. Khalid dan pasukan
berkudanya melancarkan serangan menggila bertubi-tubi. Pasukan Romawi
berguguran banyak sekali. Yang masih hidup lari terbirit-birit ke segala arah.
Yang merasa kuat dan pemberani yang masih bertahan melawan.
Khalid telah berdekatan dengan Abdullah yang berlumuran darah
karena luka parah.
Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia
فنظر خالد نحو
الدير فشاهد الراية الإسلامية وهي بن عبد الله بن جعفر وما من المسلمين إلا من
اصيب بجرح وقد ايسو من الحياة الفانية وطعموا في الحياة السرمدية والروم تناوشهم
بالحرب وتكثر الطعن الضرب وعبد الله بن جعفر يقول لأصحابه: دونكم والمشركين
واصبروا لقتال المارقين واعلموا إنه قد تجلى عليكم ارحم الراحمين ثم قرأ الاية
قوله تعالى: {كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ
اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ} [البقرة: 249] فلما نظر خالد رضي الله عنه
إلى صبرهم وتجلدهم على القتال اعدائهم لم يطق الصبر دون أن حمل عليهم وهز رايته
وقال لأصحابه: دونكم القوم القباح فأرووا من دمائهم السلاح وابشروا بالنجاح يا أهل
حي على الفلاح.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar