Cerbung (Cerita Bersambung)
Setelah menyimak laporan Khaulah, Khalid berkata dengan lantang, “Kami akan menyerang mereka secara serempak! Untuk membebaskan
saudara laki-lakimu!.”
Ucapan Khalid membuat Khaulah terhibur, sekaligus membuat emosi pasukan Islam berkobar. Ingin mengalahkan kaum Romawi.
Amir bin Thufail yang saat itu ikut bertempur, berkisah:
Amir bin Thufail yang saat itu ikut bertempur, berkisah:
“Saat
Khalid menyerang kaum Romawi, saya berada di kanan dia. Khaulah dan pasukan
wanita justru di depan Khalid. Pasukan Islam menyerang dengan semangat. Hampir
bisa dikatakan ‘mereka bagaikan
harimau dan singa yang mengamuk’.
Serangan Khaulah dan pasukannya membuat kaum Romawi ketakutan, hingga mereka berkata, ‘Kalau sejak kemarin
kaum Arab mengamuk seperti dia (Khaulah), pasti kita tak mampu melawan mereka’.
Khalid ikut mengamuk. Kaum Romawi berlarian pontang-panting bagaikan sampah disapu oleh badai.
Khalid ikut mengamuk. Kaum Romawi berlarian pontang-panting bagaikan sampah disapu oleh badai.
Pimpinan tertinggi mereka, Wardan, bingung dan gusar. Dia mengingatkan pasukannya, berteriak, ‘Jangan lari dari mereka! Kalau kalian bertahan terus, justru mereka yang akan ketakutan menghadapi kita. Bala bantuan dari Damaskus segera datang membantu kalian!’.
Khalid semakin garang. Ia melancarkan serangan ke kanan dan kiri hingga membuat pasukan Romawi kocar-kacir. Yang lain berguguran dari kuda, tak berdaya. Mayat-mayat berserakan di mana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar